Mengapa Allah Mengampuni Manusia?

Buku Guru Kelas VII SMP 48 b. Karena cinta-Nya itu, maka Allah adalah Allah yang Maha Pengampun. Ia bersedia mengampuni manusia yang bertobat dan berbalik pada-Nya. Ketika kepada Yesus ditanya berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Maka jawab Yesus tujuh puluh kali tujuh kali artinya pengampunan itu tak terbatas, setiap kali kamu dapat mengampuni sesama seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa kita harus mengampuni orang lain seperti Kristus telah mengampuni kita. c. Karena Allah adalah Allah penyelamat, Ia sudah berulangkali menyelamatkan manusia melalui para nabi yang diutus-Nya, namun tidak berhasil, akhirnya Ia rela “hadir” ke dunia dalam diri Yesus Kristus putra-Nya. Allah turun ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. Manusia yang berdosa tidak akan mampu menyelamatkan sesamanya, karena itu Allah bertindak mendatangi manusia secara langsung untuk menyelamatkan manusia. Yesus Kristus adalah Tuhan dan Manusia. Bagaimana mungkin? Ia lahir sebagai manusia, merasakan semua yang dapat dirasakan oleh manusia: Ia menjadi lapar, haus, sedih dan juga dapat marah, Ia juga merasakan penderitaan seperti manusia lainnya, Ia juga mati seperti manusia lainnya. Namun, Ia tidak berdosa karena dikandung dari Roh Kudus, Ia adalah Tuhan yang bangkit dari antara orang mati dan naik ke Surga, Ia mati menebus dosa manusia. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat melakukan tindakan seperti yang telah dilakukan oleh Yesus. Ia tidak berdosa, tetapi harus menderita dan mati sama seperti orang berdosa, menurut Rasul Paulus, ia menanggung segala dosa kita. Tuhan Allah mengampuni kita di dalam Kristus dengan membatalkan utang kita kepadanya. Artinya, kita tidak lagi bertanggung jawab atas dosa-dosa kita karena tanggung jawab itu telah diambil oleh Yesus Kristus.

4. Allah Menyelamatkan Manusia melalui Yesus Kristus

Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Isreal harus mempersembahkan korban persembahan sebagai korban penghapus dosa dan itu diambil dari domba jantan yang tidak bercela atau tidak ada cacatnya sama sekali. Utang dosa mereka dibayar melalui korban domba jantan. Allah menuntut persembahan binatang supaya umat manusia dapat memperoleh pengampunan bagi dosa-dosanya Imamat 4:35; 5:10. Persembahan menjadi tema penting dalam Perjanjian Lama. Misalnya, Allah memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak anaknya. Abraham taat kepada Allah, namun ketika Abraham siap mempersembahkan Ishak, Allah campur tangan dan menyediakan seekor domba jantan untuk menggantikan Ishak Kejadian 22:10-13. Hutang dosa manusia dalam Perjanjian Lama dibayar melalui korban penghapus dosa berupa domba dan dalam Perjanjian Baru, Yesus disebut sebagai anak domba Allah yang menghapus dosa dunia karena Ia menjadi korban yang hidup menggantikan manusia. Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 49 Untuk menjadi penyelamat yang menyelamatkan manusia dari hukuman dosa, Juru selamat harus dapat menanggung penderitaan dan hukuman akibat dosa. Untuk memikul tugas itu, Juruselamat haruslah manusia sejati dan korban yang tak bercacat. Karena semua manusia telah cacat oleh dosa, maka Allah sendiri yang berperan, menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus. Pengorbanan Yesus di kayu salib membebaskan manusia dari hutang dosa sekaligus memerdekakan manusia dari kutuk dan maut. Kematian Yesus di kayu salib membuktikan kasih Allah yang sejati pada manusia.

5. Makna Keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus

Perjanjian Baru memberikan pengertian yang cukup beragam mengenai keselamatan, misalnya keselamatan dalam pengertian hidup kekal, masuk dalam kerajaan Allah atau kerajaan Surga. Roma 6:23 mengatakan hukuman dosa adalah maut. Bicara tentang maut, pengalaman yang paling mengerikan adalah ketika Yesus merasakan di kayu Salib bagaimana Ia ditinggalkan oleh Allah dan Dia pun berseru, ”Ya Allah Ku, Ya Allah Ku, mengapa Engkau tinggalkan daku?” Mengacu pada pengalaman ini, maka keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus bukan sekadar pembebasan rohani maupun jasmani tetapi pembebasan manusia secara utuh dari kutuk dosa dan dari maut. Maut tidak hanya berarti “kematian” namun rusaknya hubungan manusia dengan Allah. Oleh karena itu, keselamatan di dalam Yesus Kristus dengan sendirinya membarui hubungan antara manusia dengan Allah. Melalui Yesus, kita disebut anak-anak Allah dan dapat memanggil Allah sebagai “Bapa” sebagaimana Yesus memanggil-Nya. Suatu karunia yang luar biasa. Apa dampaknya bagi orang beriman? Tiap orang beriman mengaku percaya kepada keselamatan yang dikerjakan Allah di dalam Yesus Kristus. Dengan kepercayaan itu, maka kita selalu menjaga hubungan kita dengan Allah melalui doa dan membaca Alkitab secara teratur. Bukan hanya dengan Allah, tetapi manusia beriman juga memperbaiki hubungan-hubungan yang rusak antar sesama manusia. C. Penjelasan Bahan Alkitab Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan Bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada peserta didik.

1. Kolose 3:13

Dalam bacaan ini Paulus memaparkan kehidupan lama dan kehidupan baru yang sungguh-sungguh kontras, tidak ada sifat dan perilaku yang dapat berjalan seiring, maka yang lama harus ditinggalkan dan yang baru menggantikannya. Bagaimana Paulus memaparkan aplikasi hidup kekristenan yang sesungguhnya menjadi cermin bagi orang Kristen ? Yaitu kehidupan lama berpusat pada diri sendiri dan bersifat duniawi, sedangkan kehidupan baru berpusat pada Kristus dan bersifat kasih, dalam kasih itulah jemaat diminta untuk saling mengampuni dan memiliki hati penuh pengampunan.