Teknik Analisis Data Keabsahan Data

41 pengambilan gambar atau foto saat penelitian dan juga perekaman suara saat proses wawancara.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Analisis data menurut Bogdan Sugiyono, 2010 : 334 yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Miles dan Huberman 1984 mengemukakan bahwa analisis data deskriptif kualitatif secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction reduksi data, data display penyajian data dan conclusion drawingverification penarikan kesimpulan dan verifikasi Sugiyono, 2010: 337-345. 1. Reduksi data data reduction Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang data yang tidak diperlukan. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data, dan mencari bila diperlukan. 42 2. Penyajian data data display Dalam penyajian data, peneliti menyaikan data yang telah direduksi berdasarkan data yang telah dikelompokkan penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan, foto dan rekaman wawancara. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi conclusion drawing verication Penarikan kesimpulan merupakan proses pemahaman mendalam atas penelitian yang dilakukan, pemeuan dapat berupa deskriptif atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

G. Keabsahan Data

Wiersma mengemukaan bahwa trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Sugiyono, 2009: 372. Pengujian keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah pendidikan karakter. Untuk menguji kredibilitas data mengenai implementasi kebijakan pendidikan karakter di Homeschooling Anak Pelangi tersebut dilakukan dengan mengecek sumber-sumber data yakni pimpinan homeschooling, seksi kurikulum, tutor atau tenaga pendidik dan peserta didik. Data dari sumber tersebut kemudian di dekripsikan, dikategorisasikan, pandangan mana yang sama dan beda, dan spesifik yang mana dari sumber- sumber tersebut. Data yang telah dianalisis peneliti dapat menghasilkan suatu 43 kesimpulan yang selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan sumber data tersebut. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Profil Sejarah Singkat

Berawal dari ketertarikan bu I C kepada dunia anak dan dunia pendidikan. Banyak permasalahan baik di media sosial dan banyak orang yang bercerita mengenai korban-korban yang dialami sekolah umum seperti bullying. Tindakan tersebut tidak hanya didapatkan dari teman-temannya melainkan tenaga pendidik menjadi pelaku bullying kasus-kasus yang sering didapat mengarah kearah depresi sehingga dapat menimbulkan banyak trauma. Pendidikan karakter sangat diperlukan oleh setiap insa terutama pada anak. Karakter setiap anak berbeda-beda dengan adanya hal yang tidak mengenakkan kemungkinan untuk melupakannya memerlukan waktu yang cukup lama. Setiap anak punya cara sendiri-sendiri untuk meraih cita- citanya berbeda dengan disekolah umum anak tidak bisa berkembang secara maksimal dapat dilihat dari sistem belajarnya satu kelas diisi peserta didik sekitar 30-40 orang sedangkan tenaga pendidikannya satu sehingga perkembangan anak tidak dapat dipantau secra detail. Metode yang sering dipakai oleh sekolah formal kebanyakan masih menggunakan lama yaitu membaca, menulis dan evaluasi sangat berbeda dengan homeschooling. Di sekolah formal peserta didik tidak terlalu diperhatikan maksudnnya tenaga pendidik memberikan pengajaran oleh