BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemampuan kita dalam menjalin hubungan dengan orang lain menjadi faktor penting dalam membangun suasana atau mencapai apa yang kita inginkan dalam
hidup. keberhasilan karir, kebahagiaan keluarga, kelanggengan sebuah persahabatan semuanya merupakan contoh keberhasilan seseorang dalam hubungan interpersonal
dengan orang lain, kenyataannya kepuasan individu, seperti menjalin hubungan baru, mempererat hubungan dengan orang lain dan bernegosiasi sering kali melibatkan
orang lain. Oleh karena itu manusia selalu membutuhkan hubungan atau kontak dengan sesamanya.
Kompetensi seseorang dalam melaksanakan sebuah pekerjaan tidak hanya diukur secara teknis saja namun dibutuhkan keterampilan lainnya yang bersifat non-
teknis, berupa keterampilan interpersonal yang mendukung dalam bidang apapun, termasuk pustakawan sekalipun. Istilah interpersonal skills, soft skills, atau people
skills adalah hal yang saling berkaitan, sehubungan dengan kemampuan menjalin hubungan baikdengan seseorang, baik sesama rekan satu profesi maupun dengan
pemustaka yang datang ke perpustakaan. Keterampilan interpersonal adalah kemampuan seseorang secara efektif untuk
berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, untuk mengenali dan merespon secara layak perasaaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang
lain. Bagaimana seseorang mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain.
Keterampilan interpersonal tidak hanya penting di tempat kerja, kehidupan pribadi dan sosial kita juga bisa mendapatkan keuntungan dari keterampilan
interpersonal yang lebih baik. Orang-orang dengan kemampuan interpersonal yang baik biasanya dianggap sebagai orang yang optimis, tenang, percaya diri dan
karismatik-kualitas yang sering menawan atau menarik bagi orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Dalam dunia kerja dan bisnis, keterampilan interpersonal yang tinggi akan membawakan kesuksesan dalam pekerjaan, misalnya dalam kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun non-verbal. Di perpustakaan, dimana pustakawan banyak berhubungan dengan pemustaka
yang datang untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, maka kemampuan berkomunikasi yang baik akan mempengaruhi hasil kerja pustakawan. Dengan
keterampilan interpersonal ini pustakawan diharapkan dapat membangun dan menanamkan image positif seperti memberikan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna.Pustakawan adalah mitra intelektualyang memberikan jasanya kepada pemustaka.Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
pustakawan adalah menguasai keterampilan interpersonal. Pustakawan masa kini selain harus peka terhadap kebutuhan informasi
pemustakanya, pustakawan juga dituntut untuk memberikan pelayanan prima service excellent kepada pemustakanya.Pelayanan yang prima ini dapat diberikan dengan
lebih baik jika pustakawan yang melayani mempunyaiketerampilan interpersonalyang baik. Tentunya pemustaka akan senang untuk datang ke perpustakaan jika para
pustakawanya melayani dengan sambutan yang hangat, memberikan petunjuk dengan sabar dan bersahabat serta sensitif terhadap kebutuhan penggunannya.
Perkembangan kemampuan dalam melayani seseorang di dalam dunia pelayaan jasa seperti perpustakaan tidak tumbuh begitu saja, tetapi melalui sebuah
proses yang diupayakan. Dunia pelayanan bukan dunia perbudakan, melainkan tempat seseorang bekerja secara professional dalam melayani manusia lainnya sesuai
dengan bidang kerjaanya. Setiap manusia memiliki potensi dan keunikan tersendiri yang tersembunyi dalam dirinya akan tetapi, bagaimana ia dapat mewujudkan segala
potensi yang ada di dalam dirinnya menjadi kenyataan, tergantung pada sikap dan kepribadiannya.
Dalam hal ini, peran perpustakaan sangatlah penting sebagai lembaga yang menjadi pusat informasi yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.
Perpustakaan umum merupakan sumber informasi dan sumber intelektual yang amat penting bagi msyarakat umum dalam memanfaatkan layanan perpustakaan secara
Universitas Sumatera Utara
efektif. Pusat pembinaan perpustakaan dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan umum Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 1992 menyatakan
bahwa tujuan Perpustakaan umum adalah “untuk membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur
hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan pelayananya, sehingga dengan demikian berkembang daya kreativitas dan inovatif
bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh. Oleh karena itu, perpustakaan umum sebagai lembaga yang dapat
menjangkau masyarakat dari golongan mana saja, berkewajiban menyediakan informasi yang berguna bagi potensi diri dari setiap individu masyarakat yang
nantinya dapat meningkatkan produktivitas setiap warga masyarkat secara menyeluruh.
Untuk memahami keberadaan para pustakawan pada Perpustakaan Umum Kota Medan dalam kemampuan keterampilan interpersonal lmereka dalam bekerja
memberikan pelayanan kepada pemustaka, maka di sini perlu dilakukan penelitian apakah keterampilan itu penting dan bermanfaat dalam mengoptimalkan layanan
kepada para pemustaka.Lebih khususnya lagi adalah agar dapat dicapai kompetensi pustakawan professional.
Sehubungan dengan hal itu, penulis melakukan wawancara awal dengan sebagian pemustaka yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan pemustaka terhadap
pentingnya sebuah keterampilan interpersonal yang dimiliki oleh pustakawan di lingkungan perpustakaan umum kota medan, wawancara ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah keterampilan interpersonal sudah diterapkan di lingkungan perpustakaan umum kota medan, ternyata sebagian besar pemustaka menyatakan
perlunya keterampilan interpersonal pada pustakawan, yaitu kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik kepada pemustaka, bersikap sopan dan ramah, mampu
membangun tim untuk bekerja sama dalam memotivasi pemustaka, dan juga sebagai pendengar yang baik dalam mewujudkan layanan prima yang dapat membantu
pemustaka dalam menemukan dan mendapatkan informasi dengan lebih cepat. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
dapat dicapai melalui kemampuan menerapkan keterampilan interpersonal dalam melaksanakan tugas pustakawan.
Perpustakaan Umum Kota Medanbukan tanpa upaya untuk meningkatkan kemampuan keterampilan interpersonal pustakawannya, Perpustakaan umum telah
melakukan berbagai cara dalam mengembangkan keterampilan interpersonal para pustakawannya seperti bersikap ramah kepada para pengunjung perpustakaan,
memberikan motivasi kepada para pemustaka khususnya bagi masyarakat umum bahwa ilmu pengetahuan sangatlah penting, dan juga pustakawan berusaha menjadi
pendengar yang baik dalam mewujudkan layanan prima dalam membantu pemustaka untuk mendapatkan dan menemukan informasi dengan lebih cepat.
Namun masih terlihat pada observasi awal,ternyata penyediaan jasa layanan perpustakaan belum mampu sepenuhnnya dalam memberikan layanan yangprima
kepada para pemustakannya yang datang dikarenakan terdapat beberapa pustakawan yang kurang mempunyai kemampuan dasar yang cukup dalam keterampilan
interpersonal, hal ini terkadang membuat perpustakaan mendapat citra yang kurang baik di mata sebagian pemustaka dalam pelayanannya.Sehingga masih perlu dan
bahkan menjadi suatu kebutuhan bagi para pustakawan untuk terus dibina dan ditingkatkan melalui tambahan keterampilan interpersonal. Sumber daya manusia
atau tenaga kerja yang memiliki interpersonal yang memungkinkan setiap jenis pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, tepat waktu, tepat sasaran dan sebanding
antara biaya dan hasil yang di peroleh. Untuk mencapai harapan tersebut, maka sumber daya manusia yang terlibat,
yaitu para pustakawan juga dituntut untuk meningkatkan keterampilan interpersonalnya. Pustakawan juga harus semakin kompeten, bukan hanya sebagai
penjaga buku tetapi dapat berperan lebih aktif sebagai sumber informasi. Pemberian layanan yang baik menjadi syarat utama keterampilan interpersonal seorang
pustakawan. Untuk memberikan layanan yang baik, maka pustakawan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam bentuk hard skills dan soft skills.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana “persepsi pemustaka terhadap keterampilan interpersonal pustakawan di
Perpustakaan Umum Kota Medan”.
1.2 Rumusan Masalah