menggunakan alat pendengaran telinga, tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerimaan pesan lainnya. Berikut ada empat alasan
utama mengapa orang perlu mendengarkan:
a. Untuk memahami dan memperoleh informasi
Orang yang menguasai informasi memiliki kesemppatan besar untuk sukses, baik secara pribadi maupun konteks profesional, sebab di era
sekarang mengusai informasi berarti menguasai sumber daya.Memahami perintah, memahami pesan dan memahami kebutuhan orang lain,
menggali lebih banyak informasi sangat dibutuhkan sebagai modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi kemampuan utama untuk dapat
berhasil dalam setiap pekerjaan.
b. Analisis terhadap kualitas informasi
Kemampuan seseorang untuk dapat menganalisis informasi sangat dibutuhkan agar bertindak dengan tepat. Mendengarkan dan mendapatkan
informmasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data dan kemampuan mengolah informasi, sehingga
simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.
c. Membangun dan memelihara hubungan
Alasan untuk mendengar adalah alasan untuk melakukan komunikasi secara efektif. Banyak survey telah membuktikan bahwa orang yang
memiliki kemampuan untuk mendengar dengan efektif memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang
kurang mampu untuk mendengarkan akan memperburuk hubungan atau tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan sesamanya.
d. Menolong orang lain
Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain dan pada akhirnya dapat menolong orang lain. Pada saat seseorang
mau mendengarkan dan memberikan perhatian yang tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hampir sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
masalah kita telah dapat ditolong atau minimal dapat memberikan pola atau persfektif yang baru tentang permasalahan yang kita hadapi.
2. Keterampilan providing feedback memberikan umpan balik
Umpan balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya
terhadap anda dan orang lain. 3.
Keterampilan persuading membujuk Persuading membujuk adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan
dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang.
4. Keterampilan resolving conflict adalah kemampuan untuk mengatasi konflik
dengan orang lain.
2.4.1 Keterampilan Interpersonal
Di dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak mungkin manusia tidak berhubungan dengan orang lain. Sudah merupakan hukum alam bahwa manusia
adalah mahluk sosial, artinya manusia harus hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam skema hidup bersama ini muncul kebutuhan untuk memahami kebutuhan
manusia lain, maka ada banyak hal yang harus kita kuasai dalam keterampilan interpersonalyang dikutip oleh Howard Gardner 1993 antara lain:
1. Bagaimana kita mengenali diri kita sendiri
2. Bagaimana kita mengenal dan memahami orang lain
3. Bagaimana kita dapat mengekspresikandiri kita terhadap orang lain
4. Bagaimana kita memberikan dan menerima masukan
5. Bagaimana kita mendengarkan pembicaraan dengan orang lain
6. Bagaimana kita dapat mempengaruhi orang lain
7. Bagaimana menjadi anggota sebuah tim, kelompok grup
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Manfaat Keterampilan Interpersonal
Menurut Lifakura2013 Adapun manfaat keterampilan interpersonal antara lain:
1. Meningkatkan human relations dalam kehidupan bermasyarakat dan
organisasi 2.
Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerja sama dalam team
3. Keterampilan Interpersonal bukan merupakan bagian dari karakter
kepribadian yang bersifat bawaan, merupakan keterampilan yang bisa dipelajari
4. Keterampilan Interpersonal yang baik dapat dibangun dari kemampuan
mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif dan efektif.
Adapun manfaat keterampilan interperpersonaldalam dunia kerja antara lain: 1.
Dapat merebut peluang dengan lebih mudah 2.
Punya ketajaman instuisi karena seiring melihat ke dalam dirinya 3.
Punya skill dalam berkomunikasi dengan orang lain untuk memperluas jaringan kerja
4. Punya motivasi dan gairah yang kuat untuk maju
5. Punya kecakapan dalam menggunakan bakat yang dimiliki
6. Dapat menemukan sesuatu yang baru
7. Memiliki kreatif dan inisiatif yang tinggi
8. Memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab yang lebih besar untuk
memperbaiki dirinya
2.4.3Cara Mengembangkan Keterampilan Interpersonal
Menurut Ponco Purwanto 2012 Ada beberapa cara dalam mengembangkan keterampilan interpersonal seseorang antara lain:
a. Smile
Sedikit orang yang ingin berada di sekitar orang yang selalu terlihat tak bahagia. Lakukan yang terbaik untuk menjadi seorang friendly dan antusias
dengan rekan-rekan kerja anda. Bangun sikap positif dan ceria mengenai pekerjaan dan mengenai kehidupan, seringlah tersenyum, energi positif yang
anda pancarkan akan menarik perhatian seseorang kepada anda.
b. Jadilah apresiatif
Carilah satu hal positiftentang setiap orang yang bekerja sama dengan anda dan biarlah mereka mendengarnya. Jadilah murah hati dengan pujian dan
kata-kata yang mengobarkan semangat. Ucapan terima kasih ketika seseorang menolong anda. Buatlah kolega anda merasa diterima ketika mereka
menelpon atau datang ke kantor anda, jika anda membiarkan orang
Universitas Sumatera Utara
lainmengetahui bahwa mereka dihargai, mereka akan mau memberikan yang terbaik untuk anda.
c. Perhatikanlah orang lain
Cermatilah apa yang sedang terjadi dalam kehidupan orang lain. Ketahuilah momen-momen bahagia mereka, dan tunjukkanlah perhatian dan simpati pada
situasi-situasi sulit seperti waktu sakit atau kematian. Buatlah eye contact dan ingatlah orang dari nama pertama mereka. Tanyakan yang lain akanopini-
opini mereka.
d. Mendengarkan dengan aktif
Untuk mendengarkan dengan aktif adalah dengan mendemonstrasikan bahwa anda memang mau untuk mendengar dan mengerti akan pandangan orang
lain. Itu berarti menegaskan kembali, dengan bahasa anda sendiri, apa yang orang lain telah katakan. Dengan cara ini, anda mengetahui bahwa anda
mengerti apa yang mereka maksudkan
e. Bawalah kebersamaan
Ciptakanlah lingkungan yang mengajak orang lain untuk bekerja sama. Perlakukanlah setiap orang dengan sama, dan jangan bermain `siapa yang
favorit. Hindari berbicara tentang orang lain di belakang mereka. Tindak lanjutkan apa yang orang lain sarankan atau minta. Ketika anda membuat
pernyataan atau pengumuman, pastikan bahwa anda telah dimengerti. Jika rekan-rekan anda melihat anda sebagai seseorang yang solid dan fair, mereka
akan mempercayai anda.
f. Tangani konflik-konflik
Ambillah sebuah langkah mudah untuk membawa kebersamaan, dan menjadi seseorang yang mampu menangani konflik-konflik ketika akan terjadi.
Pelajari bagaimana menjadi mediator yang efektif. Jika ada rekan-rekan kerja yang ber-cekcok mengenai permasalahan personal atau professional, aturlah
agar kedua pihak duduk bersama dan bantu mengatasi perbedaan mereka. Dengan mengambil peranan memimpin, anda akan mendapatkan respek dan
kekaguman dari orang sekitar anda.
g. Berkomunikasi dengan jelas
Perhatikanlah apa yang anda katakan dan bagaimana anda mengatakannya. Seorang komunikator yang jelas dan efektif menghindari salah pengertian
dengan rekan-rekan kerja, kolega-kolega, dan rekan sejawat anda. Kelancaran verbal anda memproyeksikan gambaran akan intelijensi dan kedewasaan,
tidak peduli berapa pun usia anda. Jika anda tetap mengeluarkan semua apa yang ada di pikiran anda, orang tidak akan terlalu menaruh perhatian dengan
kata-kata ataupun opini anda.
h. Hiburlah mereka
Janganlah takut untuk menjadi lucu ataupun pandai.Banyak orang yang mau berada di dekat orang-orang yang bisa membuat mereka tertawa. Gunakanlah
rasa humor anda sebagai alat efektif untuk menurunkan batas dan menghimpun perhatian orang.
Universitas Sumatera Utara
i. Lihatlah dari sisi mereka
Empati berarti menjadi mampu untuk menaruh diri anda dalam sepatu orang lain dan mengerti apa yang mereka rasakan. Cobalah untuk melihat situasi dan
respon-respon dari perspektif orang lain. Ini bisa terjadi dengan tetap berhubungan dengan emosi-emosi anda sendiri, orang-orang yang
menghindari perasaan mereka sendiri terkadang menjadi sulit untuk ber- empati dengan orang lain.
j. Jangan mengeluh
Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan seorang pengeluh yang kronis ataupun perengek. Jika anda harus mengemukakan tentang sesuatu, simpanlah
itu dalam buku harian anda. Jika anda harus mengungkapkan dengan kata-kata keluhan-keluhan anda, ungkapkan kepada teman terdekat anda dan keluarga
saja, dan jadikanlah singkat. Bagikan itu kepada semua orang sekitar anda atau yang lainnya dan anda akan mendapatkan reputasi buruk.
Keterampilan interpersonal yang kuat membuat interaksi yang lebih memuaskan di semua lingkungan. Mengembangkan keterampilan orang dan
membangun hubungan yang kuat, menunjukan perilaku etis berkomunikasi dengan jelas dan bekerja secara efektif dalam sebuah tim maupun di dalam individu.
Sedangkan menurut Ronald G Shapiro 2013 dalam mengembangkan keterampilan interpersonal seseorang antara lain sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi
Melihat kembali pada kehidupan Anda, mungkin ada saat-saat ketika konflik menyebabkan perpisahan hubungan atau miskomunikasi yang menyebabkan
hilangnya kesempatan. Mengidentifikasi pengalaman ini membantu dalam penentuan tujuan interpersonal. Anda mungkin dapat memutuskan untuk
menjadi pendengar yang lebih baik, atau anda dapat belajar mengekspresikanperasaan anda dengan lebih jelas dan jujur.Fokus pada
membangun hubungan yang harmonis. Jika hubungan pribadi Anda berumur pendek atau hubungan kerja yang dingin dan jauh, berkonsentrasi pada
kualitas yang diperlukan untuk hubunganyangsehat kepada sesama manusia
.
b. Praktek empati
Menempatkan diri pada posisi orang lain memungkinkan Anda untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Ketika orang merasa dipahami , mereka
cenderung kurang agresif, menyebabkan pemahaman yang lebih besar dan persatuan.Bersifat inklusif. Di rumah, tempat kerja, pertemuan masyarakat
atau kegiatan sosial, praktek membantu orang untuk merasa dilibatkan.
Universitas Sumatera Utara
Hindari perilaku yang mengecualikan orang lain atau membuat mereka merasa seperti orang luar.
c. Praktek keadilan.
Jika anda cenderung untuk mengambil lebih dari yang Anda berikan dalam hubungan, cobalah untuk menjadi lebih murah hati. Sebagai contoh, jika
seorang teman atau pasangan selalu menemani anda ke acara yang Anda nikmati, membalas dengan melakukanhal yang sama untuk mereka.
d. Berkomunikasi dengan jelas dan hati-hati
Keterampilan komunikasi yang kuat melibatkan mendengarkan dengan seksama dan mengekspresikan diri dengan jelas secara pribadi, melalui
telepon dan komunikasi tertulis. Dengarkan baik-baik, Banyak konflik timbul darikesalahpahaman.Mendengarkan orang lain membantu untuk menjernihkan
miskomunikasi. Sebagai orang yang berbicara, fokus pada kata-kata mereka, nada suara dan bahasa tubuh untuk mengumpulkan pesan sejati.
e. Periksa etikapribadi
Orang-orang cenderung percaya mereka yang sadar diri dan yang tidak menyalahgunakan kekuasaan mereka. Praktek integritas dalam hubungan
Anda dengan memeriksa dampak dari perilaku dan keputusan pada orang lain.
f. Menjadi pemain tim
Ketika bekerja dengan orang lain, terlibat dalam memberi dan menerima yang melibatkan kolaborasi dan kompromi. Periksa kecenderungan untuk
mendominasi situasi atau mengkritik orang lain. Pujilah orang lain untuk pekerjaan dilakukan dengan baik dan terbuka untuk menerima pujian.
g. Menyelesaikan konflik
Konflik adalah bagian alami dan tak terhindarkan dari kehidupan. Perbedaan pendapat, perspektif dan ide-ide dapat memperkaya. Ketika pendapat
bentrokan, mencoba untuk memahami sudut pandang orang dan menghindari pemikiran hitam dan putih. Dalam kebanyakan kasus, menyelesaikan konflik
melibatkan ekspresijujur dan menghormati perasaan. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu untuk melepaskan keterikatan terhadap isu-isu penting.
Untuk membangun hubungan baik dengan orang lain terlebih dahulu kita harus menguasai kemampuan dan keterampilan dalam mengenal diri sendiri,
kemudian baru menguasai keterampilan dalam mengenal orang lain, keterampilan untuk mengekspresikan diri secara jelas, bagaimana merespon, bagaimana
menyampaikan pesan dan maksud, bagaimana bernegoisasi dan mmenyelesaikan koflik, bagaimana berperan dalam tim. Dalam hal ini tidak ada caralain bagi sorang
Universitas Sumatera Utara
pustakawan untuk menyelesaikannya dengan cara meningkat keterampilan interpersonalyang dimilikinya.
Menurut Robins 2013 keterampilan interpersonal seorang pustakawan tercermin dari beberapa kemampuan antara lain:
1. Kemampuan berkomunikasi dengan efektifdan bisa mempengaruhi orang lain,
mampu memberikan presentasi dengan jelas, komunikasi tertulis, dengan ejaan terstruktur dan isi yang jelas, berkomunikasi dengan interaktif dan
mampu memberikan pandangan dari beragam perspektif
2. Kemampuan mendengar dan memdiskusikan pendapat orang lain dari
beragam sudut pandang dan bisa mendapatkan ide dari pendapat orang lain serta mampu memberikan komentar yang konstruktif
3. Kemampuan meresponseperti mengatasi konflik dengan memberikan respon
yang tepat dalam beragam situasi, bisa memberikan alasan bila tidak setuju terhadap sesuatu, memahami sebuah posisi dan kepentingan dalam sebuah
konflik dan bisa menghasilkan win-win solution
4. Kemampuan menggunakan komunikasi formal dan informaldalam menjaga
hubungan baik dengan sesama staff maupun pengguna perpustakaan seperti membuat focus group discussion, membuat kuesioner dan menganalisa
komplain
5. Mampu membangun tim dan memotivasi orang lain seperti menghargai
kontribusi individu 6.
Kemampuan untuk belajar mandiri self learning skill 7.
Kemampuan berinisiatif tanpa harus disuruh 8.
Cerdas dan mampu melakukan suatu terfokus 9.
Kemampuan untuk bekerja sama dalam tim 10.
Memiliki jiwa entrepreneurship 11.
Kemampuan memberikan umpan balik feedback Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian keterampilan
interpersonal adalah sebagai kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, untuk mengenali dan merspon secara
layak perasaaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Keterampilan interpersonal seorang pustakawan tercermin di dalam beberapa kemampuan antara lain:
1. Kemampuan berkomunikasi dengan efektif
2. Kemampuan mendengar
3. Kemampuan merespon
4. Kemampuan menggunakan komunikasi formal dan informal
5. Mampu membangun tim dan memotivasi orang lain
6. Kemampuan untuk belajar mandiri self learning skill
7. Kemampuan berinisiatif tanpa harus disuruh
8. Cerdas dan mampu melakukan suatu terfokus
9. Kemampuan untuk bekerja sama dalam tim
10. Memiliki jiwa entrepreneurship
11. Kemampuan memberikan umpan balik feedback
2.5 Pustakawan
Menurut Sulistyo-Basuki, 1992, 72 dalam Soetminah “Pustakawan adalah orang yang mengelolah sebuah perpustakaan beserta isinya, memilih buku, dokumen
dan materi non-buku yang merupakan koleksi perpustakaan dan menyediakan informasi dan jasa peminjaman guna memenuhi kebutuhan penggunanya”. Kemudian
dalam Harold’slibrarians glossary and reference book Prytherch, 2000, Pustakawan adalah seseorang yang mengelolah suatu perpustakaan beserta isinya,
termasuk melakukan penyeleksian, penyusunan dan pemanfaatannya, menetapkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan segala jenis kelompok pengguna. Dengan
demikian pustakawan ialah orang yang mengelolah perpustakaan beserta isinya untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pustakawan adalah orang bergerak di bidang perpustakaan atau ahli perpustakaan yang melaksanakan kegiatan
perpustakaan dengan jalan memberikan layanan kepada masyyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan.
Menurut UUD RI Nomor 43 Tahun 2007“Pustakawan ialah seseorang yang memiliki kompetensi yang di peroleh melalui pendidikan atau pelatihan
kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggunng jawab untuk melaksanakan ppengolahan dan pelayanan perpustakaan”.
Universitas Sumatera Utara
Jadi dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah seseorang yang ahli dalam bidang perpustakaan yang bisa membantu orang menemukan buku, majalah, dan
informasi lain, serta mengelolah dan menngatur dokumen ataupun laporan yang ada dalam sebuah perpustakaan.
2.5.1 Tugas Pokok Pustakawan
Dengan adanya jurusan ilmu perpustakaan dan informasi atau sering kali kita sebut dengan jurusan perpustakaan, membuat banyak masyarakat sering kali
menanyakan apakan yang dikerjakan setelah lulus nanti atau kadang ada juga yang menanyakan terus besok kalau sudah lulus menjadi penjaga buku di perpustakaan ya.
Pertanyaan-pertanyaan itu yang kadang menjadikan kita sebagai jurusan Ilmu Perpustakaan dan informasi merasa minder dan sering menjawab dengan senyuman
atau nada pelan dengan menjawab iya. Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan seperti itulah harusnya kita dapat menjelaskan kepada masyarakat awam dengan bahasa yang
mudah dimengerti dan dipahami kepada mereka, jadi dengan begitu mereka bisa mengetahui apa saja yang dikerjakan seorang pustakawan tidak hanya sebagai
penjaga buku saja.Ahmad, 2011 tugas-tugas yang dikerjakan oleh seorang pustakawan di perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Pengadaan bahan pustaka
b. Pengolahan dan pengelolaan sumber informasi
c. Pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi karya cetak, karya
rekam, dan multi media d.
Pengkajian untuk pengembangan perpustakaan, dokumentasi, dan informasi.
e. Pengembangan profesi
Disamping itu kita juga bisa menjelaskan tugas-tugas pustakawan tidak hanya bekerja di perpustakaan saja. Pustakawan dapat mengerjakan tugas-tugas
kepustakawanan itu secara mandiri maupun kelompok misalnya menulis artikel, menulis buku, menyusun abstrak, membuat terjemahan, meresensi, menyampaikan
makalah, maupun melakukan penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Peran Pustakawan
Peran seorang pustakawan selama ini ialah membantu pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian informasi dapat
efisien, efektif, tepat sasaran, tepat waktu. Dengan perkembangan teknologi inforamsi maka peran pustakawan lebih ditingkatkan sehingga dapat berfungsi sebagai mitra
bagi para pencari informasi. Sebagaimana fungsi tradisionalnya, pustakawan dapat mengarahkan pencari informasi untuk mendapatkan informasi yang sahih dan dapat
dipertanggung jawabkan. Pustakawan dapat pula mmenyediakan informasi yang mungkin sangat bernilai, namun keberadaanya sering tersembunyi seperti literature
kelabu grey literature. Bahkan pustakawan dapat berfungsi sebagai mitra peneliti dalam melakukan penelitian.
2.5.3 Kriteria Pustakawan
Pustakawan adalah profesi, maka untuk menjadi pustakawan perlu kriteria tertentu yang berkaitan dengan bidang tugas yang akan dikerjakan. Menurut
Sulistyo-Basuki” pengertian profesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari teori dan bukan saja
praktek dan diuji dalam bentuk ujian dari sebuah universitas atau lembaga yang berwenang serta memberikan hak kepada yang bersangkutan untuk berhubungan
dengan nasabah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah tenaga profesi, yang salah satu kriterianya memiliki ijasah di bidang perpustakaan
atau telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepustakawanan dan memperoleh sertifikat. Kemudian menurut Panji Amoraga dalam Soetminah
1992seorang profesional harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Berusaha mengejar kesempurnaan hasil sehingga dituntut selalu mencari peningkatan mutu
2. Memiliki kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh
melalui pengalamandan kebiasaan 3.
Memiliki ketekunan dan ketabahan yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai
Universitas Sumatera Utara
4. Mempunyai integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa
atau godaan iman seperti harta atau kenikmatan hidup 5.
Memiliki kebulatan pikiran dan perbuatan sehingga terjaga efektivitas kerja Jadi pustakawan sebagai profesional perlu juga memiliki kelima ciri
tersebut.
Apabila seorang pustakawan ada yang tidak dimiliki ciri-ciri seperti berikut maka dia tidak akan efektif dalam melaksanakan tugasnya. Kemudian agar
pustakawan dapat betul-betul melaksanakan tugasnya sebagai profesional kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia maka pustakawan perlu memiliki sikap sebagai berikut :
1. Komitmen untuk mengembangkan diri dalam bidang perpustakaan,
dokumentasi dan informasi
2. Komitmen untuk membuat eksperimendan inovatif
3. Komitmen untuk menggunakan hal-hal baru untuk menunjang tugas
profesi 4.
Komitmenuntuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa membedakan agama, ras,golongan maupun aliran politik
5. Komitmen untuk mematuhi kode etik pustakawan.
Selain itu karena pustakawan adalah pelayan masyarakat yang setiap hari berhadapan dengan berbagai lapisan masyarakat, maka pustakawan perlu memiliki
sifat-sifat sebagai berikut: 1.
Ramah
2. Pandai bergaul
3. Berpenampilan menarik
4. Suka menolong orang lain
Jadi dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah seseorang yang berpenampilan menarik, ramah, pandai bergaul serta yang ahli dalam bidang
perpustakaan, bisa membantu orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain,
Universitas Sumatera Utara
serta mengelolah dan mengatur dokumen ataupun laporan yang ada dalam sebuah perpustakaan.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian.Berikut ini adalah penelitian yang dapat menjadi referensi peneliti dalam
melakukan penelitian adalah sebagai berikut. Penelitian dari Dyah Ayu Nuraini pada tahun 2013 dengan judul Pengaruh
Persepsi Pemustaka Terhadap Interpersonal Skill Pustakawan Pelayanan Umum di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatifdan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode observasi, dokumentasi, wawancara dan
angket.Analisis data secara deskriptif kuantitatif dan pengukuran efektivitas berdasarkan skala likert 4-1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa interpersonal
skill pustakawan peleyanan umum sudah baik dengan hasil total nilai rata-rata 2,90. Adapun relevansinya dengan penelitian yang dilakukan peneliti yang berjudul
“Persepsi pemustaka terhadap keterampilan interpersonal
pustakawan di
Perpustakaan Umum Kota Medan”.Penelitian ini sama-sama membahas tentang interpersonal skill pustakawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Arikunto 2002, 136 bahwa,
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut
Sugiyono, 2002, 6 “Penelitian deskriptif
adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
terkumpul sebagaimana adanya, tanpa membuat dan menghubungkan dengan variabel lain”.
3.2 Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka lokasi penelitiannya berada di Perpustakaan Umum Kota Medan yang berada di Jalan Iskandar Muda No. 270
Medan.
3.3 Populasi
Untuk memudahkan penelitian ini, maka penulis menetapkan populasi penelitian.Menurut Sugiyono 2002, 57 menyatakan bahwa, “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi kriteria populasi dalam
penelitian ini adalah pengguna pada Perpustakaan Umum Kota Medan.Dengan jumlah 3892 orang dari tahun 2012-2013.
Universitas Sumatera Utara