b. Organism, komunikan dari event ini yaitu pelajar SMA yang juga sebagai
pembaca aktif surat kabar Jawa Pos yang memperhatikan, mengerti dan menerima pesan yang disampaikan.
c.
Response, umpan balik atau efek yang berupa Sikap komunikan setelah
membaca pemberitaan event Development Basketball League Movement 2010.
2.2. Kerangka Berpikir
Media massa baik media cetak surat kabar maupun media massa elektronik televisi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap persepsi
yang dapat terbentuk di pikiran khalayak umum. Media massa menjadi penting karena memang memiliki kekuatan. Bukan sekedar mampu menyampaikan pesan
kepada jutaan khalayak sekaligus, tetapi lebih karena media menjalankan fungsi mendidik, mempengaruhi, menginformasikan, dan menghibur. Dengan fungsi
seperti itu maka media massa memiliki potensi untuk membangkitkan kesadaran, mengubah sikap, pendapat atau persepsi masyarakat terhadap suatu hal Iriantara,
2005. Persepsi masyarakat karena pengaruh pemberitaan media massa dalam hal ini surat kabar bisa berubah menjadi positif ataupun negatif tergantung dari
bagaimana pikiran yang terbentuk di benak masyarakat setalah mendapat informasi tentang suatu objek.
Pemberitaan di surat kabar juga mempunyai kelebihan yaitu mampu merekam atau dapat didokumentasikan, tidak demikian dengan televisi atau radio
yang begitu dilihat, didengar, begitu juga hilang dari pendengaran dan penglihatan khalayak karena sifatnya yang sekilas Effendy, 2005 : 156. Fungsi yang paling
menonjol dari surat kabar adalah memberikan informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar yaitu keingintahuan akan setiap
peristiwa yang terjadi disekitarnya Ardianto dan Erdinaya, 2005 : 104. Berita yang dimuat di suatu surat kabar dipengaruhi oleh berbagai hal.
Faktor terkait antara lain adalah kedekatan media terhadap peristiwa yang sesuai dengan harapan khalayak. Keinginan untuk melanjutkan peristiwa yang sudah
terjadi, yang dipandang layak diberitakan, dan adanya keseimbangan di antara berbagai jenis berita McQuail, 1991 : 193.
Berita umumnya disusun atas dasar upaya membangkitkan minat awal dengan menyoroti berita tertentu, mempertahankannya dengan kebhinekaan dan
minat manusia serta menunda beberapa informasi penting sampai pada bagian akhir hasil pertandingan olahraga dan ramalan cuaca, dan mengirim pengamat
untuk menghimpun berita dari sumber langsung McQuail, 1991 : 196. Berita adalah produk sebuah transaksi antara jurnalis dan sumber
beritanya. Sumber utama realitas berita bukanlah apa yang disajikan atau apa yang terjadi di dunia nyata. Realitas berita melekat pada sifat dan jenis relasi sosial dan
budaya yang berkembang di antara jurnalis dan sumber beritanya, serta dalam politik pengetahuan yang muncul pada berita tertentu Ericson et. al, dalam Jurnal
ISKI 1999 : 80. Karena itu dengan adanya pemberitaan event Development Basketball
League Movement, yang dikemas khusus sebagai kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia yang tetap mengedepankan sekolah diatas prestasi yang
diraih. Serta kemampuan DBL itu sendiri menggabungkan antara olahraga dan
entertaint, bahkan pada halaman pemberitaan Development Basketball League Movement di Jawa Pos pun dibuat semenarik mungkin, sehingga penyajian
beritanya tidak hanya menyuguhkan report dari pertandingan saja di tiap naskahnya, tapi juga terdapat cerita-cerita unik lain yang menghiasi hari-hari
pertandingan tersebut. Konsep ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pembaca terutama remaja yang pada akhirnya merasa tertarik dan tetap
penasaran untuk terus mengikuti setiap pemberitaan event ini. Penelitian ini dimulai dari adanya stimulus berupa pemberitaan event
Development Basketball League Movement di Surat Kabar Jawa Pos yang beredar di masyarakat, dan dari pemberitaan itu nantinya diharapkan akan dapat
diketahui bagaimana sikap pembacanya dalam hal ini pelajar SMA Surabaya. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti berkeinginan mencoba meneliti
dan berupaya menggali informasi tentang sikap pelajar SMA Surabaya terhadap pemberitaan event Development Basketball League Movement di Surat Kabar
Jawa Pos. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada bagan kerangka berpikir berikut
ini :
→ →
Pemberitaan Event
Development Basketball
League Movement di
Surat Kabar Jawa Pos
Sikap Pelajar SMA Surabaya terhadap
Pemberitaan Development Basketball League
Movement di Jawa Pos Positif, Netral, Negatif
Pembaca Pelajar SMA Surabaya
Gambar 2.2. Bagan kerangka berpikir sikap pelajar SMA Surabaya terhadap
pemberitaan event Development Basketball League Movement 2010 di surat Kabar Jawa Pos.
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variable
yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu, kemuadian menarik kepermukaan sebagai cirri atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variable
tertentu Bungin, 2001 : 48
3.1. Definisi Operasional
Dalam definisi operasional ini akan dijelaskan variabel yang menjadi obyek pengamatan dalam penelitian yang berkaitan dengan kesimpulan yang dikehendaki.
Variabel sebenarnya adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk Rakhmat, 2008:20. Pengertian dari variable adalah suatu atribut pengukuran yang dapat
mengasimsikan nilai-nilai yang berbeda diantara anggota-anggota dari suatu kelompok subjek atau situasi, akan tetapi atribut tersebut hanya mempunyai satu nilai yang
merupakan atribut dari anggota-anggota kelompok pada waktu tersebut Silalahi, 2003 : 45.
3.1.1 Sikap Pelajar SMA Surabaya Terhadap Pemberitaan Development Basketbaal League Movement DBL Movement 2010 pada Surat Kabar Jawa Pos.
Sikap pelajar SMA Surabaya terhadap pemberitaan Development Basketball League Movement 2010 pada surat kabar Jawa Pos dilihat dari seluruh aspek sikap,
33