n = 99,705726561
≈
100 Karakteristik pengendali pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah :
1. Pelajar SMA Surabaya
2. Berusia 15 – 19 tahun.
Pemilihan karakteristik tersebut dipilih karena pelajar SMA dengan kisaran umur sekian sudah bisa menerima dan memahami sebuah berita dengan baik.
3.4. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam riset ini adalah Accidental Sampling sampling kebetulan dimana teknik ini adalah memilih pelajar SMA
Surabaya yang kebetulan dijumpai ketika menyaksikan Development Basketball League Movement 2010 yang ada di Surabaya untuk dijadikan sample. Jadi peneliti
akan memilih 100 orang dari 33.882 pelajar SMA Surabaya yang sedang menonton Development Basketball League Movement 2010 di DBL Arena Surabaya sebagai
responden.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian Sikap Pelajar SMA Surabaya terhadap Pemberitaan Development Basketball League Movement 2010, metode pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Data primer Kuesioner, berupa daftar yang berisi kumpulan pertanyaan, yang didalamnya
disertakan alternatif pilihan jawaban untuk kemudian disebarkan kepada responden yang memenuhi karakteristik penelitian, guna mendapatkan data yang
akurat berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan. 2.
Data sekunder Data-data yang bersumber dari dokumentasi maupun perpustakan atau data-data
tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini juga dimanfaatkan. 3.
Wawancara Berupa pertanyaan yang ditujukan kepada Commissioner DBL Indonesia dalam
rangka untuk memperoleh informasi tentang Development Basketball League Movement 2010 dan data pendukung lainnya.
3.6. Teknik Analisis Data
Metode Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan dara yang diperoleh dari
hasil penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden. Data yang diperoleh dari hasil selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan.
Dalam penelitian ini data akan diolah dengan tahap-tahap :
a. Editing atau seleksi angket
Data yang digunakan untuk mencapai hasil analisa yang baik. Data yang salah disisihkan atau tidak dipergunakan sehingga data yang diperoleh valid.
b. Coding
Pemberian tanda atau kode agar mudah memberikan jawaban. c.
Tabulating Menggolongkan data dalam tabel, data-data yang ada agar dapat dihubungkan
dengan pengukuran terhadap variabel-variabel yang ada Rakhmat, 2002 : 134.
Adapun rumus yang dipergunakan agar data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus :
P = F x 100 N
Keterangan : P = Presentase Responden
F = Frekuensi Responden N = Jumlah Responden
Demikian rumus tersebut, maka akan diperoleh prosentase dengan kategori terntentu, hasil perhitungan selanjutnyaakan disajikan dalam tabel agar lebih mudah
dan diinterpretasikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data 4.1.1
Sejarah Berdirinya PT. DBL Indonesia
DBL Indonesia Deteksi Basket Lintas Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang terbentuk karena adanya event basket yang diselenggarakan untuk pelajar se-
Indonesia. Event basketnya sendiri pada awalnya diselenggarakan oleh DetEksi rubrik anak muda surat kabar Jawa Pos dan disebut dengan DBL DetEksi Basketball League.
DetEksi merupakan bagian dari halaman Jawa Pos yang terbit mulai 26 Februari 2000 dibawah pimpinan Azrul Ananda yang pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi
Jawa Pos. Nama DetEksi sengaja dipilih untuk halaman koran ini karena halaman utamanya menyuguhkan hasil survei pendapat dan gaya hidup anak muda. DetEksi
mencoba menDetEksi fenomena anak muda di Surabaya. DetEksi hadir untuk ”membunuh” kemalasan anak muda dalam membaca koran.
Sasaran pembaca DetEksi adalah kalangan remaja. Maka, kru sebutan bagi karyawan DetEksi Jawa Pos yang bekerja di dalamnya juga berasal dari usia sebaya.
Rata-rata para kru DetEksi memiliki kisaran usia antara 19 hingga 25 tahun yang terdiri dari Redaktur, Supervisor, Koordinator, Bendahara, Editor, Penulis, Grafis, Fotografer,
Petugas Entry Data dan Surveyor. Jadi selama DetEksi berdiri, DetEksi bukan hanya menawarkan halaman–
halamannya saja, tetapi DetEksi juga menawarkan kegiatan off-print untuk remaja yang
45