2.1.2 Jenis dan Isi Surat Kabar
Seiring perkembangan kebutuhan pemenuhan informasi, surat kabar telah berkembang menjadi beberapa jenis yang dapat dibedakan menurut berbagai
kriteria. Misalnya, menurut frekuensi terbit harian, mingguan, bulanan, bentuk standar atau tabloid, kelas ekonomi pembacanya, peredarannya lokal atau
nasional, penekanan isinya ekonomi, kriminal, agama, atau umum, dan sebagainya Kasali, 1992 : 100.
Surat kabar dapat dikelompokkan pada berbagai kategori. Dilihat dari ruang lingkupnya, maka kategorisasinya adalah surat kabar nasional, regional dan
lokal. Ditinjau dari bentuknya, ada bentuk surat kabar biasa dan tabloid. Sedangkan dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat kabar berbahasa
Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa daerah Ardianto, 2007 : 106 Pembagian isi surat kabar disesuaikan dengan kebutuhan pembacanya. Isi
surat kabar berupa: 1. Berita-berita
a. Straight news atau berita langsung dan berita utama. b. In-Depth news atau berita mendalam.
c. Investigation news atau berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian dan penyelidikan.
d. Interpretative news atau berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta.
e. Opinion news atau berita tentang pendapat seseorang Romli, 2003 : 11-12.
2. Tajuk rencana. 3. Feature yang mengandung aspek human interest, pribadi-pribadi menarik atau
biografi, perjalanan, sejarah, dan tips Romli, 2003 : 24-25. 4. Kolom artikel lain seperti cerbung, cerpen, rubrik konsultasi, karikatur, komik,
teka-teki silang, dan lain-lain. 5. Iklan dan advertorial.
Windhaouser dan Stempel 1979 menyebutkan isi surat kabar terdiri dari kolom berita dan kolom iklan Flournoy, 1989 : 51. Manangka 1989 dalam
”Analisa Sumber Foto” membedakan isi surat kabar menjadi pemberitaan, periklanan serta lain-lain Flournoy, 1989 : 191-195.
Assegaf 1991 : 21 mengkategorikan isi surat kabar dalam ruang berita dan periklanan. Berita-berita mendominasi isi surat kabar. Bentuk berita sendiri
selain dalam bentuk berita tertulis dapat berupa foto, feature, tajuk rencana, kolom, atau pojok.
2.1.3 Berita
Berita news itu tiada lain adalah laporan atau pemberitahuan tentang
segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Suhadang, 2004 : 103
Berita umumnya disusun atas dasar upaya membangkitkan minat awal dengan menyoroti berita tertentu, mempertahankannya dengan kebhinekaan dan
minat manusia serta menunda beberapa informasi penting sampai pada bagian
akhir hasil pertandingan olahraga dan ramalan cuaca, dan mengirim pengamat untuk menghimpun berita dari sumber langsung McQuail, 1991 : 196.
Menurut Dr. Willard G. Bleyer mendefinisikan berita adalah “ segala sesuatu yang hangat dan menarik perhatian sejumlah pembaca, dan berita yang
terbaik ialah berita yang paling menarik perhatian bagi sejumlah pembaca yang paling besar.”
Mitchell V Chanley dalam bukunya Reporting, mengemukakan definisi dari berita sebagai berikut: news is timely report of facts or opinion of either
interest or importance or both, to a considerate number of people Effendy, 1992 : 67. Yang berarti bahwa berita merupakan laporan fakta atau opini secara
berkala yang berisikan peristiwa menarik, penting, atau keduanya, untuk diketahui khalayak banyak.
Sebelumnya, DeFleur dan Dennis melalui buku Introduction of Mass Communication telah menyatakan bahwa berita merupakan suatu laporan yang
menyajikan pandangan tentang berbagai aspek realitas dengan menyajikan rincian data tentang suatu isu, peristiwa, atau proses yang dapat menarik minat khalayak
DeFleur, 1989 : 604. Djafar Assegaf dalam bukunya Jurnalistik Masa Kini, memberikan batasan
atau definisi berita dalam arti teknis jurnalistik sebagai berikut: ”Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf
redaksi suatu harian untuk disiarkan,yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia
mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.” Assegaf, 1982 : 24
Untuk menyajikan berita yang bernilai tinggi dan dapat merangsang bangkitnya perhatian orang banyak, Frasser Bond 1961 : 80 mencatat empat
faktor utama : 1.
Ketepatan waktu timeliness Umumnya pembaca surat kabar meninginkan berita selalu baru dan aktual.
Kemajuan teknologi masa kini telah bisa menembus perbedaan waktu kejadian dengan penerimaan beritanya, sehingga pemberitaan peristiwanya hampir
bersamaan waktu dengan saat kejadiannya. Timeliness adalah jika suatu peristiwa sedang terjadi saat ini, atau berita yang menarik bagi pembaca saat
ini. 2.
Kedekatan tempat kejadian proximity Khalayak lebih tertarik perhatiannya terhadap berita tentang peristiwa kecil
yang bisa dijangkau tangannya ketimbang peristiwa penting yang bermil-mil jaraknya. Proximity adalah jika peristiwa atau situasi tersebut terjadi di dekat
pembaca baik fisik geografis maupun non fisik emosional 3.
Besarnya size Sesuatu yang sangat kecil maupun yang sangat besar selalu memikat perhatian
orang banyak. Demikian pula untuk menggambarkan kerugian yang diderita koran bencana atau kecelakaan, kita cenderung mengutarakan jumlah taksiran
yang lebih besar. Size adalah ukuran suatu berita itu dimuat di media dalam hal ini surat kabar
4. Kepentingan importance
Umumnya orang akan merasa puas apabila kepentingannya terpenuhi. Karena itu pula mereka selalu mencari informasi yang bisa memenuhi dan sesuai
dengan kepentingannya. Sudah barang tentu berita yang berkaitan dengan kepentingannya akan lebih menarik perhatiannya. Importance adalah peristiwa
yang memiliki nilai-nilai penting bagi kehidupan, keluarga, pendidikan, kesehatan, atau kesejahteraan pembaca.
Nilai tertinggi berita terletak pada kemampuannya dalam menarik pembaca. Ada beberapa faktor yang menentukan nilai berita. Faktor tersebut
adalah : 1. Faktor jarak
2. Faktor waktu 3. Faktor kepentingan
4. Nilai berita juga ditentukan berita itu sendiri dalam hubungannya dengan kepentingan umum Meinanda, 1981.
Berita adalah produk dari hasil transaksi antara jurnalis dan sumber beritanya. Sumber utama realitas berita bukanlah apa yang disajikan atau apa yang
terjadi di dunia nyata. Realitas berita melekat pada sifat dan jenis relasi sosial dan budaya yang berkembang di antara jurnalis dan sumber beritanya, serta dalam
politik pengetahuan yang muncul pada berita tertentu Ericson et. al, dalam Jurnal ISKI 1999 : 80.
Berita merupakan produk utama jurnalistik. Tahap-tahap yang penting untuk diperhatikan adalah:
1. Mengumpulkan keakuratan data dan fakta peristiwa. Bisa berupa runtutan kejadian, nama, jumlah angka, kutipan narasumber, dsb.
2. Fakta dan data yang sudah dihimpun secara umum ditulis dalam gaya piramida terbalik dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H., biasanya terdapat tiga
atau empat dari unsur 5 W dimana didalamnnya terdapat unsur 5 W+1 H dan yang menempatkan unsur terpenting yang terlibat dalam suatu peristiwa, diletakkan
pada paragraph awal sebuah berita Lead
Who: adalah menyangkut siapa yang menjadi berita atau pelaku2 dalam peristiwa
yang diberitakan bisa nama atau institusi, jabatan, dsb
What: adalah menyangkut masalah, kejadian, peristiwa, atau perihal apa yang
diberitakan
Where: adalah menyangkut tempat berlangsungnya peristiwa yang diberitakan
When: adalah menyangkut waktu kapan suatu peristiwa yang diberitakan itu
berlangsung
WhyHow: adalah menyangkut penyebab2 mengapa peristiwa yang diberitakan
itu terjadi sehingga menimbulkan efek how tertentu pula. Zainal Abidin Achmad, Ayo Membuat Surat Kabar,2007
Berbeda dengan yang lain. Pada media Jawa Pos bukan hanya rumus 5 W yang wajib dihadirkan pada tiap naskah, tapi 7 W yakni “Wow” dan “What Next”
untuk membuat naskah tersebut lebih menarik untuk dibaca Azrul Ananda,Jawa Pos, 2009
3. Menggunakan Bahasa Jurnalistik. Kalimatnya pendek-pendek, baku, sederhana, komunikatif, jelas, langsung ke pokok masalah straight to the point,
serta mudah dipahami orang awam. Namun pada media tertentu mereka memiliki kebijakan tersendiri pada pakem penulisan naskahnya, dimana biasanya
disesuaikan juga dengan segmentasi pembacanya. 4. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head Judul, Date Line Baris
Tanggal, yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media, Lead Teras berita atau paragraf pertama yang berisi bagian
paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body Isi naskah berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead. ASM. Romli,Jurnalistik Terapan
BaticPress Bandung, 2003. 5. Foto. Menjadi salah satu point penting pelengkap naskah, bahkan bisa
memperkuat karakter berita yang ada melalui gambar menarik yang ditayangkan. Assegaf 1991 : 21. Foto merupakan naskah yang berbicara lewat visualisasi
gambar Yuyung Abdi, Jawa Pos, 2009. Penentuan foto yang akan dimuat seluruhnya tergantung pada kebijakan redaksional pada masing-masing media.
Seorang penulis jurnalistik kenamaan bernama Frank Luthor Mott dalam bukunya New Survey of Journalism menyatakan bahwa paling sedikit ada delapan
konsep berita yang meminta perhatian kita, antara lain :
1. Berita sebagai laporan tercepat news as timely report
Konsep ini menitikberatkan pada ”segi baru terjadinya” newness sebagai faktor terpenting dari sebuah berita.
2. Berita sebagai rekaman news as record
Berita yang terletak dalam surat kabar merupakan bahan dokumentasi dan sering menjadi catatan bersejarah yang sangat berharga.
3. Berita sebagai fakta objektif news as objective facts
Sebuah berita harus faktual dan objektif. Bagi para wartawan, berita objektif ialah laporan mengenai suatu fakta yang diamatinya tanpa pandangan berat
sebelah bias. 4.
Berita sebagai interpretasi news as interpretation Dalam situasi yang kompleks yang menyangkut bidang politik, ekonomi atau
ilmu pengetahuan, suatu fakta perlu dijelaskan agar pembaca mengerti. 5.
Berita sebagai sensasi news as sensation Di sini terdapat unsur sebujektif, yakni bahwa sesuatu yang mengejutkan
shocks dan yang menggetarkan atau mengharukan thrills bagi pembaca yang satu akan berlainan dengan pembaca yang lain
6. Berita sebagai minat insani news as human interest
Di sini menariknya berita bukan karena pentingnya peristiwa yang dilaporkan, tetapi karena sifatnya menyentuh perasaan insani, menimbulkan perasaan iba,
terharu, gembira, prihatin, dan lain sebagainya.
7. Berita sebagai ramalan news as prediction
Wartawan cenderung untuk menaruh perhatian kepada masa depan dari masa kini dan masa lalu. Sebabnya ialah karena minat pembaca terutama terletak
pada masa depan. 8.
Berita sebagai gambar news as picture Gambar atau ilustrasi dalam halaman surat kabar selain sifatnya semata-mata
hiburan seperti comic strips, juga mengandung nilai berita news value.
2.1.4. Sikap