7. Berita sebagai ramalan news as prediction
Wartawan cenderung untuk menaruh perhatian kepada masa depan dari masa kini dan masa lalu. Sebabnya ialah karena minat pembaca terutama terletak
pada masa depan. 8.
Berita sebagai gambar news as picture Gambar atau ilustrasi dalam halaman surat kabar selain sifatnya semata-mata
hiburan seperti comic strips, juga mengandung nilai berita news value.
2.1.4. Sikap
Konsep sikap mempunyai pengertian sebagai “kecenderungan untuk bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi,
dan nilai” Rakhmat, 2005 : 39. Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude. Sikap pertama kali digunakan oleh Spencer pada tahun 1862 untuk menunjukkan
suatu mental seseorang. Definisi sikap sebagai suatu hal yang menentukan sifat, hakekat, perbuatan, baik sekarang maupun perbuatan yang akan datang. Thurstone
mengemukakan pengertian sikap yaitu “tingkat kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi yang meliputi
orang, kata-kata, simbol, lembaga, ide dan sebagainya” Ahmadi, 2002 : 163. Zimbardo dan Ebbesen menjelaskan bahwa “sikap adalah suatu
predisposisi keadaan mudah terpengaruh terhadap seseorang, ide atau obyek yang berisi komponen-komponen cognitive, affective, dan conative Ahmadi,
2002 : 163. Pengertian attitude dapat diterjemahkan dengan kata sikap terhadap obyek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan dan
disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap obyek tadi. Dengan kata lain, attitude lebih diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan
beraksi terhadap suatu hal Ahmadi, 2002.
2.1.5. Pelajar
Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat
menengah www.wikipedia.com. Pelajar yang umumnya adalah remaja yang mengalami masa transisi atau peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa yang
di tandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikologhikal. Pelajar juga merupakan masa dimana seseorang sedang mengalami perkembangan pesat
dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berpikir ini didapatkan melalui proses belajar yang mereka dapat baik dari bangku sekolah yang diajarkan
oleh pendidikguru mereka maupun dari pengalaman mereka sehari-hari. Dariyo, 2004,13-14 Perkembangan intelektual yang terus menerus menyebabkan pelajar
ini mencapai tahap berpikir secara operasional formal. Tahap ini memungkinkan pelajar mampu berpikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis, dan
mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya daripada sekedar melihat apa adanya. Kemampuan intelektual seperti ini yang membedakan pelajar dari
remaja-remaja lain seusianya yang tidak menempuh pendidikan. Sedangkan pelajar SMA adalah pelajar dengan tingkatan paling tinggi pada pendidikan
tingkat menengah, sehingga pola pikir pelajar SMA sendiri sudah semakin matang untuk menerima pesan-pesan yang diberikan oleh media massa. Aspek akademis
adalah yang utama bagi semua pelajar, tapi aspek non akademispun tidak kalah
pentingnya bagi pelajar. Ekstra kulikuler merupakan kegiatan non akademis yang penting juga untuk menambah kemampuan intelektual seorang pelajar. Contoh
dari kegiatan ekstra kulikuler yang dibutuhkan oleh pelajar dalam permasalahan ini adalah Basket, Cheerleader, Teater, dan lain-lain.
2.1.6. Development Basketball League Movement