Pengaruh Motivasi Intrinsik terhadap Kinerja Bidan

bidan PTT. Menurut hasil analisis peneliti dari data di atas bidan yang status kerja sebagai bidan PNS biasanya lebih mendapat atau mengemban tanggung jawab yang lebih berat sesuai dengan job description yang tertera dalam peraturan kontrak kerja. Sejalan dengan penelitian Iwan 2005 mengatakan bahwa masih ditemukan banyak kendala dan hambatan pada kerja bidan desa yang berstatus bidan PTT, kompetensi yang tidak mendukung untuk melakukan Job deskripsi bidan terutama tugas tambahan yang harus di emban oleh bidan desa.

5.4. Pengaruh Motivasi Intrinsik terhadap Kinerja Bidan

Menurut hasi Tabel silang antara motivasi intrinsik dengan kinerja bidan desa menunjukkan bahwa dari 28 responden yang motivasinya tinggi ada 19 responden 67,8 yang kinerjanya baik, sedangkan dari 13 responden yang memiliki motivasi rendah hanya 1 responden 7,7 yang kinerjanya baik.. Hasil uji chi square diperoleh p=0,003, dengan demikian terdapat hubungan antara motivasi intrinsik dengan kinerja bidan desa. Hasil analisis penulis berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan motivasi intrinsik berpengaruh terhadap kinerja bidan desa dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan di desa yang menjadi wilayah kerjanya. Adanya pengaruh variabel motivasi intrinsik terhadap kinerja bidan di desa dapat dijelaskan dari perbedaan persentase antara bidan di desa yang mempunyai motivasi tinggi yang memiliki kinerja yang baik dan bidan desa yang mempunyai motivasi yang rendah dengan kinerja yang cukup dan kurang . Setelah dilakukan uji regersi Universitas Sumatera Utara berganda diperoleh hasil yang menunjukkan variabel motivasi intrinsik berpengaruh terhadap kinerja bidan di desa p0,05. Hal ini sejalan dengan teori Herzberg dalam hasibuan 2005, menyatakan bahwa faktor-faktor intrinsik yang timbul dari individu petugas dengan pekerjaannya yang sering disebut sebagai “job content facctor’’. Faktor tersebut diantaranya meliputi keberhasilan dalam melaksanakan tugas, memperoleh pengakuan atas prestasinya, dan memperoleh tanggung jawab yang lebih besar dalam memperoleh kemajuan kedudukan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Anggi 2007, mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik berpengaruh terhadap kinerja perawat di ruang kebidanan RSUD Dr. D. Saragih Pematang Siantar. Satyawan 2005 motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bidan di kecamatan megaluh. 5.5 Pengaruh Motivasi Ekstrinsik terhadap Kinerja Bidan Menurut hasil Tabel silang antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja bidan desa menunjukkan bahwa dari 39 responden yang memiliki motivasi tinggi ada 26 reponden 66,7 yang kinerjanya baik,sedangkan dari 18 responden yang motivasi ekstrinsiknya rendah hanya 1 responden yang memiliki kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh p=0,001, dengan demikian terdapat hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja bidan desa. Hasil analisis penulis berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan motivasi ekstrinsik berpengaruh terhadap kinerja bidan desa dalam memberikan pelayanan Universitas Sumatera Utara kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan di desa yang menjadi wilayah kerjanya. Adanya pengaruh variabel motivasi ekstrinsik dari indikator imbalan, kondisi kerja dan hubungan kerja terhadap kinerja bidan di desa dapat dijelaskan dari perbedaan persentase antara bidan di desa yang mempunyai motivasi tinggi yang memiliki kinerja yang baik dan bidan desa yang mempunyai motivasi yang rendah dengan kinerja yang cukup dan kurang. Setelah dilakukan uji regersi berganda diperoleh hasil yang menunjukkan variabel motivasi ekstrinsik berpengaruh terhadap kinerja bidan di desa p0,05. Hasil analisis penelitian ini sejalan dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dalam luthans 2003 , bahwa dengan kondisi kerja yang nyaman , aman dan tenang serta di dukung oleh peralatan yang memadai , karyawan akan merasa betah dan produktif dalam bekerja sehari-hari. Sebaliknya jika kondisi kerja yang kurang nyaman dapat mengakibatkan frustasi dan ketegangan mental dalam bekerja. Hasil penelitian ini juga di dukung oleh penelitian Sukri 2007 yang berjudul determinan kinerja bidan Puskesmas bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi eksternal terhadap kinerja bidan di Puskesmas yang dilihat dari hasil uji stasistik nilai p0,005. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Hamzah 2003, dalam penelitiannya mengungkapkan peningkatan kinerja bidan desa baik K1 maupun K4 dapat dilakukan dengan pemberian kompensasi dan imbalan berdasarkan pencapaian kinerja mereka. Universitas Sumatera Utara

5.6. Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik terhadap Kinerja Bidan Desa