suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Roger 1974 dalam Notoatmodjo 2010, menyatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan dari penelitian tersebut juga terungkap, bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku
baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yaitu : a. Awarenes kesadaran yaitu orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap objek atau stimulus. b. Interest merasa tertarik yaitu orang tersebut mulai tertarik terhadap stimulus
atau objek. c. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut
terhadap dirinya. Dalam tahap ini sikap seseorang terhadap suatu objek sudah lebih baik.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba perilaku yang baru. e. Adaptation, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikap terhadap stimulus.
2.5.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan salah satu aspek psikologis
individu yang penting, karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga akan banyak mewarnai perilaku seseorang Wawan, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak
senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni Notoatmodjo, 2003 :
1. Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan objek. 2. Merespon Responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti yang menerima ide tersebut.
3. Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain
terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab Responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
Menurut Notoatmojdo 2010, sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar
adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang
Universitas Sumatera Utara
satu dengan yang lainnya, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku tiap individu sebagai anggota masyarakat.
2.5.3 Tindakan
Tindakan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot neuromuscular yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti
menulis, mengetik, olah raga dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun tindakan itu membutuhkan koordinasi gerak teliti dan kesadaran yang tinggi. Dengan
demikian objek yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil.
Semakin lama petani menjadi penyemprot, maka semakin lama pula kontak dengan pestisida sehingga resiko keracunan terhadap pestisida semakin tinggi.
Penurunan aktifitas kholinesterase dalam plasma darah karena keracunan pestisida akan berlangsung mulai seseorang terpapar hingga 2 minggu setelah melakukan
penyemprotan. Menurut Notoatmodjo 2010, praktik atau tindakan ini dapat dibedakan
menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya, yaitu : a. Praktik Terpimpin Guided Response
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.
b. Praktik secara Mekanisme Mechanism Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal
secara otomatis maka disebut praktik atau tidakan mekanis.
Universitas Sumatera Utara
c. Adopsi Adoption Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa
yang sudah dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas.
2.6 Landasan Teori