disebabkan oleh detektor selektif GC seperti Electron-Capture Detector ECG, Flame Photometric Detector FPD, dan Nitrogen Phosphorus Detector NPD.
Metode ini cepat dan menyediakan resolusi yang baik untuk dalam penentuan residu multikomponen, dan penggunaan dengan sensitivitas yang tinggi dan detektor yang
spesifik, residu diukur dengan perbandingan presisi dan akurasi yang tinggi Yolanda, dkk., 2004. Analisis residu pertisida diawali dengan membuat sampel menjadi
homogen yaitu dengan cara memotong sampel menjadi bagian-bagian yang kecil. Setelah itu dilanjutkan dengan urutan langkah-langkah analisis residu pestisida
berikut: 1 ekstraksi residu pestisida dari sampel matriks, 2 penghilangan air dari ekstrak, 3 pembersihan dari ekstrak bila diperlukan, dan 4 analisis penentuan
Tadeo, 2008. Pada umumnya ekstraksi pestisida dari bahan makanan dilakukan dengan
menggunakan pelarut organik. Pada bahan makanan buah dan sayuran ekstraksi pestisida golongan organofosfat dapat dilakukan dengan etil asetat dan Na2SO4, etil
asetat saja, kombinasi Etil asetat, Diklorometana, dan Na2SO4, asetonitril, atau aseton.
2.5 Perilaku
2.5.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia yakni, melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
Universitas Sumatera Utara
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui
tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu yang merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia. Pengetahuan merupakan
khasanah kekayaan mental yang secara langsung ataupun tidak langsung turut memperkaya kehidupan manusia.
Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :
1. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
3. Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan pengaplikasian atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip
dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan membuat
bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5. Sintesis Synthesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain, sintesis itu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. Misalnya : dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan,
dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi ataun
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Roger 1974 dalam Notoatmodjo 2010, menyatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan dari penelitian tersebut juga terungkap, bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku
baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yaitu : a. Awarenes kesadaran yaitu orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap objek atau stimulus. b. Interest merasa tertarik yaitu orang tersebut mulai tertarik terhadap stimulus
atau objek. c. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut
terhadap dirinya. Dalam tahap ini sikap seseorang terhadap suatu objek sudah lebih baik.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba perilaku yang baru. e. Adaptation, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikap terhadap stimulus.
2.5.2 Sikap