28
prinsip ilmiah sederhana, menggunakan sebab akibat, mampu membentuk hipotesis, melakukan penyelidikan atau penelitian terkontrol, dan dapat
menghubungkan bukti dengan teori. Penerapan model pembelajaran PBL diharapkan efektif meningkatkan
hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Adiwerna 04 karena tahap pembelajaran PBL sesuai dengan pembelajaran konstruksivisme yang merupakan pembelajaran
yang lebih melibatkan siswa. Setiap tahap pembelajaran PBL dapat memacu siswa belajar dan memperoleh informasi secara mandiri, seperti pada tahap pencarian
informasi dan penyelidikan, sehingga perolehan informasi secara langsung dapat memperkaya pengetahuan siswa. PBL diharapkan efektif meningkatkan aktivitas
belajar siswa karena proses pemecahan suatu masalah secara kelompok, yang merupakan ciri PBL dapat membuat siswa lebih aktif bertanya, bekerjasama,
berdiskusi, memecahkan masalah, membuat laporan, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Dilihat dari tahap pembelajaran PBL, siswa lebih berperan
sebagai subjek belajar karena guru hanya membimbing dan memfasilitasi, sehingga siswa dapat lebih aktif dan kreatif.
Jadi, penggunaan
model pembelajaran
PBL diharapkan
efektif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa materi Daur Air mata pelajaran
IPA pada kelas V di SD Negeri Adiwerna 04.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
29
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data Sugiyono 2011: 96. Mengacu pada landasan teori dan
kerangka berpikir, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: 1
Hipotesis Statistik Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelas
V SD yang memperoleh pembelajaran materi Daur Air dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan yang mendapat
pembelajaran dengan metode ceramah. Ho:
μ = μ Ha: Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelas V SD
yang memperoleh pembelajaran materi Daur Air dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan yang mendapat
pembelajaran dengan metode ceramah. Ho:
μ μ 2
Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakannya yaitu dengan penggunaan model pembelajaran
PBL dalam pembelajaran IPA materi Daur Air, akan terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.
30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Metode kuantitatif adalah metode
penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik, yang telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu kongkret,
objektif, terukur, rasional, dan sistematis Sugiyono 2011: 7. Penelitian aksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat Riduwan 2010: 50. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif berupa data nilai hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data kualitatif berupa data hasil pengamatan
terhadap aktivitas belajar siswa pada kelompok eksperimen. Data tersebut akan diolah secara kuantitatif.
3.2 Waktu dan Tempat