Pengertian Pendidikan Pengertian pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

12 mengemukakan konsep daur air, mengemukakan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memecahkan masalah dengan tepat, mengemukakan ide, dan membuat laporan sederhana tentang langkah-langkah agar daur air tidak terganggu. Rata-rata skor aktivitas siswa meningkat, pada siklus I sebesar 65,8, sedangkan pada siklus II, 96,93. Selain itu model PBL dapat menunjang kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Hasil belajar IPA pada siswa kelas V sebelum diterapkan model PBL nilai rata-rata kelas 45,33. Pada saat metode ceramah diubah menjadi PBL, prestasi belajar siswa meningkat menjadi 62,66 pada siklus I dan 93,77 pada siklus II. Berdasarkan penelitian terdahulu, model Problem Based Learning PBL mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2.2 Landasan Teori

Landasan teoiri yaitu teori-teori yang mendukung penelitian ini, mempermudah melakukan penelitian, memperkuat hipotesis, dan membantu memecahkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Landasan teori pada penelitian ini yaitu:

2.2.1 Pengertian Pendidikan Pengertian pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1, yaitu: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 13 Dewey dalam Munib dkk 2007: 33 berpendapat bahwa pendidikan adalah proses yang berupa pengajaran dan bimbingan, bukan paksaan, yang terjadi karena adanya interaksi dengan masyarakat. Sementara menurut paham konvensional, pendidikan dalam arti sempit diartikan sebagai bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti, Sugandi dkk 2007: 6. Crow and Crow Sugandi dkk 2007: 6 menyatakan bahwa pendidikan diartikan sebagai proses di mana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar. Menurut Thompson 1957, pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu yang menghasilkan perubahan yang tetap di dalam kebiasaan- kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku Mikarsa, Taufik, dan Prianto 2007: 1.3. Umaedi, Hadiyanto, dan Siswantri 2008: 1.3 mengemukakan bahwa pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu, maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa, maupun antarbangsa. Dari beberapa pengertian pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses kegiatan individu melalui proses belajar dan pengalaman yang dipengaruhi lingkungan, sehingga terbentuk budi pekerti, pikiran, dan untuk meneruskan adat dan budaya dari generasi ke generasi. 2.2.2 Pengertian Belajar Menurut Bell-Gredler 1986, belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitudes Winataputra dk 2007: 1.4. Ketiga kemampuan diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari bayi sampai tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. 14 Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam pendidikan formal atau pendidikan non formal. Kemampuan belajar inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Gagne dan Berliner 1983 Anni dkk 2007: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan proses suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari suatu pengalaman. Menurut Skinner 1958 dalam Ruminiati 2007: 1.5, belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Hakim 2004: 1 mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. Menurut Suharso dan Retnoningsih 2005: 21, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang merupakan bagian dari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam hal ilmu pengetahuan yang belum dimiliki sebelumnya. Brunner dalam Ruminiati 2007: 1.9 berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu simpulan atau aturan tertentu. Morgan 1978 Sagala 2010: 13 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Selanjutnya Slavin 1994 Anni dkk 2007: 2 menyatakan belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan pengalaman. Thorndike dalam Ruminiati 2007: 1.4 berpendapat bahwa cara belajar manusia dan binatang pada dasarnya sama, karena belajar pada dasarnya terjadi melalui pembentukan asosiasi 15 antara stimulus dan respon, yang terjadi berdasarkan hukum kesiapan, latihan, serta hukum akibat. Hakim 2004: 7 menyatakan bahwa proses belajar memerlukan metode yang tepat agar siswa mudah memahami materi yang sedang dipelajari. Menurut teori humanisme, proses belajar yang bermakna yaitu jika melibatkan pengalaman langsung, berpikir dan merasakan, atas kehendak sendiri, dan melibatkan seluruh pribadi siswa Mikarsa, Taufik, dan Prianto 2007: 6.7. Berdasarkan pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan manusia untuk memperoleh sejumah kompetensi, keterampilan, dan sikap sebagai hasil dari suatu pengalaman, untuk memenuhi kebutuhan yang dalam prosesnya dipengaruhi oleh lingkungan.

2.2.3 Pengertian Pembelajaran Pengertian pembelajaran dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan