Pengertian Hasil Belajar Menurut Rifa’i dan Anni 2007: 85, hasil belajar adalah perubahan

16 merespon terhadap berbagai situasi di lingkungannya. Menurut Nurani 2003 dalam Ruminiati 2007: 1.14, konsep pembelajaran merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses belajar pada diri siswa selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik, dengan didukung oleh seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran. Berdasarkan pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dapat menimbulkan proses belajar, di mana seseorang dikelola secara sistematis. 2.2.4 Pengertian Kualitas Pembelajaran Kualitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menurut istilah berarti mutu Suharso dan Retnoningsih 2005: 271. Mulyasa 2009: 161 menyatakan bahwa kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dengan mengembangkan kecerdasan emosi, kreativitas dalam pembelajaran, mendisiplinkan siswa dengan kasih sayang, membangkitkan motivasi belajar, memecahkan masalah, mendaya gunakan sumber belajar, dan melibatkan masyarakat dalam pembelajaran. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran adalah mutu pembelajaran yang dapat ditingkatkan dengan mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran dan aktivitas siswa.

2.2.5 Pengertian Hasil Belajar Menurut Rifa’i dan Anni 2007: 85, hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Sudjana 2004 dalam Sanjaya 2011 menyatakan hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hamalik dalam Munawar 2009 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar, maka 17 akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Seseorang yang belajar akan memperoleh hal dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dimyati dan Mudjiono dalam Munawar 2009 berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Hasil belajar dari sisi siswa, merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar dari isi guru, merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran. Clark 1981 dalam Sanjaya 2011 menyatakan bahwa hasil belajar siswa, 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut Sudjana 2002 dalam Sanjaya 2011 faktor dari lingkungan yang paling dominan yaitu kualitas pembelajaran. Poerwanti dkk 2008: 7.5, berpendapat bahwa keberhasilan belajar siswa ditunjukkan oleh kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, yang dapat kita ketahui dari hasil penilaian terhadap hasil siswa mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang menyebabkan perubahan tingkah laku, memperoleh pengetahuan baru, serta memperoleh perubahan mental menjadi lebih baik. 18 2.2.6 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu kegiatan atau kesibukan Suharso dan Retnoningsih 2005: 25. Menurut Mulyono 2001 dalam Chaniago 2010, aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik. Trinandita 1984 dalam Chaniago 2010 menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Keaktifan siswa dapat mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif. Solehuddin 1999 Mikarsa, Taufik, dan Prianto 2007: 7.13 mengemukakan bahwa aktivitas belajar siswa SD lebih bermakna dengan menerapkan prinsip konstruksivisme. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan siswa yang dalam proses pembelajaran yang terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, sehingga suasana kelas menjadi kondusif. Menurut Diedrich Nasution 2001: 91, jenis-jenis aktivitas belajar siswa terdiri dari: 1 Aktivitas Visual Visual Activities Aktivitas visual yang dilakukan siswa contohnya membaca, memperhatikan, menggambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain, dan sebagainya. 19 2 Aktivitas Oral Oral Activities Aktivitas oral yang dilakukan siswa yaitu menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya. 3 Aktivitas Mendengarkan Listening Activities Aktivitas mendengarkan yang dilakukan siswa misalnya mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya. 4 Aktivitas Menulis Writing Activities Aktivitas menulis yang dilakukan siswa contohnya menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, dan sebagainya. 5 Aktivitas Menggambar Drawing Activities Aktivitas menggambar yang dilakukan siswa misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya. 6 Aktivitas Motorik Motoric Activities Aktivitas motorik yang dilakukan siswa yaitu melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya. 7 Aktivitas Mental Mental Activities Aktivitas mental yang dilakukan siswa yaitu menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya. 8 Aktivitas Emosional Emotional Activities Aktivitas emosional yang dilakukan siswa contohnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya. 20 Cara menghitung persentasi keaktifan siswa berdasarkan lembar pengamatan untuk setiap pertemuan yaitu: Persentasi = S S × 100 Yonny dkk 2010: 176 Kriteria persentasi keaktifan siswa yaitu: 1 0 - 24,99 : Keaktifan siswa rendah 2 25 - 49,99 : Keaktifan siswa sedang 3 50 - 74,99 : Keaktifan siswa tinggi 4 75 - 100 : Keaktifan siswa sangat tinggi Yonny dkk 2010: 175

2.2.7 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar SD