Kerangka Berpikir Keefektifan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daur Air Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

27 telah tercapai. Di mana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Dari beberapa pengertian di atas, efektivitas adalah seberapa jauh tujuan dan target tercapai. Pada penelitian ini yang dimaksud efektivitas adalah tercapainya tujuan pembelajaran IPA materi Daur Air, jika pada proses pembelajaran IPA menggunakan model PBL.

2.3 Kerangka Berpikir

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD yaitu IPA. IPA termasuk mata pelajaran penting. Namun, pada kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah, dibuktikan dengan rendahnya nilai mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Adiwerna 04 dan 05, terutama pada materi Daur Air. Rendahya nilai IPA pada materi Daur Air, disebabkan guru hanya menggunakan metode ceramah pada pembelajaran IPA. Penggunaan metode ceramah menyebabkan siswa merasa jenuh dan tidak aktif. Siswa hanya sebagai objek bukan subjek belajar, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, guru dituntut mampu menciptakan suasana belajar yang efektif. Suasana belajar IPA yang efektif, perlu dukungan dari semua komponen seperti guru harus menguasai materi, penggunaan metode pembelajaran yang tepat, pengelolaan kelas yang efektif, penggunaan media, dan model pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran PBL dapat digunakan agar pembelajaran IPA lebih bervariasi. PBL tepat sebagai alternatif model pembelajaran IPA karena sesuai dengan karakter siswa kelas V SD, yaitu berada pada tahap operasional konkret, sudah dapat membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, 28 prinsip ilmiah sederhana, menggunakan sebab akibat, mampu membentuk hipotesis, melakukan penyelidikan atau penelitian terkontrol, dan dapat menghubungkan bukti dengan teori. Penerapan model pembelajaran PBL diharapkan efektif meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Adiwerna 04 karena tahap pembelajaran PBL sesuai dengan pembelajaran konstruksivisme yang merupakan pembelajaran yang lebih melibatkan siswa. Setiap tahap pembelajaran PBL dapat memacu siswa belajar dan memperoleh informasi secara mandiri, seperti pada tahap pencarian informasi dan penyelidikan, sehingga perolehan informasi secara langsung dapat memperkaya pengetahuan siswa. PBL diharapkan efektif meningkatkan aktivitas belajar siswa karena proses pemecahan suatu masalah secara kelompok, yang merupakan ciri PBL dapat membuat siswa lebih aktif bertanya, bekerjasama, berdiskusi, memecahkan masalah, membuat laporan, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Dilihat dari tahap pembelajaran PBL, siswa lebih berperan sebagai subjek belajar karena guru hanya membimbing dan memfasilitasi, sehingga siswa dapat lebih aktif dan kreatif. Jadi, penggunaan model pembelajaran PBL diharapkan efektif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa materi Daur Air mata pelajaran IPA pada kelas V di SD Negeri Adiwerna 04.

2.4 Hipotesis