Uji Validitas Isi Uji Validitas Konstruk

41

3.8.1.1 Uji Validitas Isi

Sebelum soal-soal diujicobakan, perlu dilakukan pengujian validitas isi. Validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan dengan dikonsultasikan dengan ahlinya Sugiyono 2011: 129. Sebuah tes dikatakan validitas isi, jika mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan Arikunto 2009: 67. Validitas isi dilakukan oleh dua orang penilai ahli, yaitu pembimbing skripsi. Pengujian validitas isi dilakukan dengan menggunakan lembar validasi. Soal yang diuji validitas isinya berjumlah 40 butir soal. Adapun kisi-kisi dan soal yang diujicobakan terdapat pada lampiran 12 dan 13, dan lembar validasi ada pada lampiran 14.

3.8.1.2 Uji Validitas Konstruk

Setelah soal-soal dinyatakan valid dari segi isi, selanjutya diuji validitas konstruk dengan cara melakukan uji coba soal dan setelah data hasil uji coba diperoleh, dianalisis dengan analisis faktor Sugiyono 2011: 125. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk, jika setiap butir soal tersebut mengukur setiap aspek berpikir yang terdapat pada tujuan intsruksional khusus Arikunto 2009: 67. Pada penelitian ini setelah data nilai hasil uji coba didapat dan ditabulasikan, dilakukan uji validitas konstruk yang dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment. Rumus tersebut yaitu: = ∑ ∑ . ∑ .∑ . .∑ ∑ Y 42 Di mana: : Koefisien korelasi ∑ : Jumlah skor item ∑ : Jumlah skor total seluruh item : Jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus: t = √ √ Di mana: t : Nilai t r : Koefisien korelasi hasil r n : Jumlah responden. Kaidah keputusan yaitu, jika t t berarti valid dan jika t t berarti tidak valid Riduwan 2010: 98. Cara penghitungan validitas konstruk pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 13 Triton 2006: 249.

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen