Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Penelitian Terdahulu

6 based learning PBL untuk meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Pringapus 2 kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek, penerapan model problem based learning PBL untuk meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Madyopuro 3 Kecamatan Kedungkandang kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, penggunaan model PBL mampu meningkatkan hasil belajar siswa di beberapa SD. Maka, peneliti ingin mengkaji secara ilmiah apakah penggunaan model PBL berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1 Pembelajaran IPA belum pernah menggunakan model atau metode yang dapat melibatkan siswa pada proses pembelajaran. 2 Guru kurang kreatif dalam mengajar IPA, khususnya dalam menggunakan media, metode, dan model pembelajaran. 3 Pembelajaran masih berpusat pada guru. 4 Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. 5 Penggunaan metode konvensional, menyebabkan siswa mengalami kesulitan memahami materi pada pelajaran IPA. 7 6 Penggunaan metode konvensional menyebabkan hasil belajar siswa rendah. 7 Penggunaan metode konvensional menyebabkan aktivitas belajar siswa rendah.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu adanya pembatasan masalah pada penelitian ini. Untuk menghindari kesalahan maksud, tujuan, serta agar lebih efektif dalam melakukan penelitian, maka pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu: 1 Karakteristik yang akan diteliti yaitu aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V pada materi Daur Air. 2 Keefektifan model pembelajaran PBL pada pembelajaran IPA materi Daur Air yang terangkum dalam suatu penelitian eksperimen siswa kelas V SD Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal. 3 Responden penelitian diarahkan pada siswa kelas V SD Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1 Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa kelas V yang menggunakan model PBL dan yang menggunakan metode ceramah? 8 2 Apakah hasil belajar siswa kelas V yang menggunakan model PBL lebih baik daripada yang menggunakan metode ceramah? 3 Apakah aktivitas belajar siswa kelas V yang menggunakan model PBL akan meningkat?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan dalam penelitian ini yaitu:

1.5.1 Tujuan Umum Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

terhadap pendidikan khususnya pendidikan sekolah dasar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan alam IPA dengan berbagai model pembelajaran. 1.5.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1 Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas V antara yang menggunakan model PBL dan yang menggunakan metode ceramah. 2 Mengetahui apakah hasil belajar IPA siswa yang proses belajarnya menggunakan model PBL lebih baik daripada yang pembelajarannya menggunakan metode ceramah. 3 Mengetahui apakah aktivitas belajar IPA siswa kelas V yang proses belajarnya menggunakan model PBL akan meningkat. 9

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian menjelaskan kegunaan penelitian, jika tujuan dari penelitian telah tercapai. Manfaat penelitian pada penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis yaitu:

1 Memberikan informasi mengenai pengembangan model pembelajaran. 2 Memberikan bahan kajian lebih lanjut kepada peneliti dan akademisi mengenai bidang pendidikan dan penyelenggaraan pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini mempunyai manfaat praktis. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat kepada:

1.6.2.1 Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi siswa:

1 Mampu memberikan pengalaman kepada siswa. 2 Mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran IPA yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. 3 Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 1.6.2.1 Bagi Guru 1 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru tentang pelaksanaan model pembelajaran PBL untuk pembelajaran IPA di sekolah dasar. 10 2 Hasil penelitian ini diharapkan mampu memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas V dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

1.6.2.3 Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi

sekolah, yaitu: 1 Sekolah dapat meningkatkan kualitasnya berkaitan dengan perbaikan pembelajaran di sekolah dasar. 2 Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di sekolah dasar. 11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Linda Rachmawati melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning PBL untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Pringapus 2 Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Pringapus 2 dapat dilaksanakan sesuai harapan peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan adanya skor keberhasilan guru dalam penerapan model PBL, pada siklus I yaitu 76,65 dan meningkat pada siklus II menjadi 93,3. Aktivitas siswa meningkat, siklus I diperoleh 58,6 dan pada siklus II menjadi 71,4. Nilai hasil belajar juga meningkat dari rata-rata 63,4 pada siklus I menjadi 80,94. Simpulan penelitian menyatakan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa di SD Negeri Pringapus 2. Selanjutnya, skripsi yang disusun oleh Ebti Lusiana Dumgair yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning PBL untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN Madyopuro 3 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang”. Penerapan model PBL dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil ini terlihat dari meningkatnya aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Peningkatan itu dalam aspek 12 mengemukakan konsep daur air, mengemukakan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memecahkan masalah dengan tepat, mengemukakan ide, dan membuat laporan sederhana tentang langkah-langkah agar daur air tidak terganggu. Rata-rata skor aktivitas siswa meningkat, pada siklus I sebesar 65,8, sedangkan pada siklus II, 96,93. Selain itu model PBL dapat menunjang kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Hasil belajar IPA pada siswa kelas V sebelum diterapkan model PBL nilai rata-rata kelas 45,33. Pada saat metode ceramah diubah menjadi PBL, prestasi belajar siswa meningkat menjadi 62,66 pada siklus I dan 93,77 pada siklus II. Berdasarkan penelitian terdahulu, model Problem Based Learning PBL mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2.2 Landasan Teori