58
diinginkan. Warga melakukan kerjasama dengan mengadakan kegiatan-kegiatan usaha kecil.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan kehidupan yang dialami oleh masyarakat korban erupsi terutama di desa Glagaharjo,
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Untuk mengetahui dengan jelas perubahan perilaku sosial yang dialami oleh masyarakat pasca erupsi merapi di desa glagaharjo,
cangkringan, sleman, Yogyakarta maka penting diadakan suatu penelitian yang memberikan informasi dalam menangani korban bencana alam terutama erupsi
merapi.
2. Dampak yang Ditimbulkan Pasca Erupsi Merapi Terhadap Masyarakat Di Huntap Banjarsari
Bencana alam akan selalu meninggalkan berbagai dampak di wilayah yang terkena bencana. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa dampak yang
ditimbulkan akibat erupsi merapi terhadap masyarakat yang ada di Huntap Banjarsari. Dampak tersebut meliputi aspek ekonomi, sosial, reliji dan mental masyarakat.
Dari segi ekonomi warga, mata pencaharian yang merupakan sumber pendapatan warga Huntap Banjarsari sangat di pengaruhi oleh keadaan lingkungan dari Desa
Argomulyo yang mempunyai lahan yang subur dan luas. Dengan lahan yang subur dan luas sehingga sangat memungkinkan untuk warga setempat beternak dan bercocok
tanam. Keadaan ini berubah seketika saat merapi memporak-porandakan Desa
Argomulyo, sehingga mata pencaharian warga pun berubah. perubahan mata
59
pencaharian mempengaruhi income masyarakat Huntap Banjarsari. Dengan usaha yang ada masyarakat berusaha untuk bertahan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari segi kehidupan sosial, ecara umum hubungan warga Huntap berlangsung dalam pola kekeluargaan. Dengan adanya hubungan kekeluargaan ini membuat
pertemanan diantara mereka sangat baik, toleransi yang tinggi, solidaritas tinggi dan pemakluman diantara mereka juga tinggi. Sehingga tercipta hubungan yang harmonis,
tenang, damai, selaras, guyup, saling memahami, mengalah dan memahami. Pada masyarakat yang majemuk, tidak jarang ditemukan orang-orang yang
berinteraksi dengan cukup harmonis, sekalipun etnis dan agama mereka berlainan. Pasca erupsi Merapi pada tahun 2010, berbagai macam kegiatan keagamaan
masyarakat Huntap Banjarsari yang biasa dilakukan dalam kesehariannya berubah seketika dikarenakan adanya erupsi merapi. Masyarakat menjadi lebih tekun untuk
beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mental warga huntap pasca erupsi merapi juga mengalami perubahan. Masyarakat
mengalami trauma psikis, salah satu contoh trauma yang dialami warga adalah merasa takut yang berelebihan ketika hujan, dan angin kencang. Rasa takut yang di alami
oleh warga ini merupakan suatu bentuk traumatis yang mengakibatkan warga menjadi takut yang berlebihan, mencemaskan suatu hal yang belum terjadi. Sehingga rasa
takut yang berlebihan itu membuat warga itu sendiri selalu merasa cemas jika melakukan suatu kegiatan.