41
T LITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan
Taylor dalam Lexy J. Moleong 2011:4 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
Pada penelitian ini, peneliti mempelajari tindakan kata-kata untuk mendeskripsikan fenomena yang dialami oleh subjek penelitian secara holistic
pada situasi yang alami. Penelitian ini berusaha mendapatkan informasi tentang bagaimana perubahan perilaku sosial masyarakat pasca erupsi merapi.
Informasi tersebut di gali melalui pencatatan dan perekaman yang didasarkan pada pengamatan atau observasi, wawancara dan dokumentasi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan posisi yang penting karena pada subjek terdapat data tentang variable yang akan diteliti dan diamati oleh peneliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah warga hunian tetap dan tokoh masyarakat korban bencana erupsi merapi di desa Glagaharjo,
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Pemilihan subjek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Menurut Sugiyono 2012:124 purposive sampling adalah teknik
42
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah subjek penelitian ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan.
Pemilihan subjek ini dimaksudkan untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber sehingga data yang diperoleh dapat
diakui kebenarannya. Dalam penelitian ini objek kajiannya adalah yang terkait dengan
masalah-masalah yang akan di teliti yaitu perubahan perilaku sosial masyarakat pasca erupsi merapi.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Desa ini dipilih berdasarkan data yang di
peoleh bahwa desa tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah karena erupsi merapi. Aktifitas penelitian dilaksanakan pada bulan November 2013
sampai dengan bulan Januari 2014.
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah segala sesuatu yang menyangkut bagaimana cara atau dengan apa data dapat dikumpulkan. Adapun
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu: pengamatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya
akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengamatan observasi
Dalam Sugiyono 2012: 310 Nasution menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
43
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
lebih jelas tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang
kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Nasution, 2002:106 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi
yang tidak diungkapkan oleh informan dalam wawancara. Data informasi yang diperoleh melalui pengamatan selanjutnya dituangkan dalam tulisan.
Dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipatif. Artinya bahwa peneliti bukan merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya dan
peneliti hanya datang di tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi dilakukan dengan menggunakan
pedoman observasi.
2. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2012: 317 wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan Moleong 2005: 186 mengemukakan bahwa
wawancara adalah percakapan dilakukan oleh dua orang pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 198 wawancara adalah