Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

24

3. Tinjauan Mengenai Perubahan Sosial a. Konsep Perubahan Sosial

Konsep sosial dituangkan oleh beberapa ahli menurut Mustain mashud yang dikutip oleh J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2011;361, sebagai beikut: 1 Davis dalam Allen, fenomena tentang peubahan sosial hanya dilakukan dalam kaitannya dngan perubahan yang terjadi dalam organisasi sosial. 2 Mac Iver dan Page 1949, fenomena peubahan sosial sejauh fenomena itu bisa diamati diukur, seperti mobilitas sosial tenaga kerja, komposisi penduduk, perubahan sistem pemerintahan, dan seterusnya. 3 More 1967 perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting dalam struktur sosial, pola-pola perilaku, dan sistem interaksi sosial, termasuk didalamnya peubahan norma, nilai, dan fenomena cultural. 4 Herbert Blumer 1955 melihat peubahan sosial sebagai usaha kolektif untuk menegakkan teciptanya tata kehidupan baru. Dari perbedaan-perbedaan cara pemahaman konsep perubahan sosial di atas sudah tentu akan bepengaruh pada kajian-kajian substansi perubahan sosial. Meskipun definisinya berbeda-beda yang pelu diperhatikan adalah kenyataan bahwa setiap masyarakat selalu mengalami perubahan-perubahan, termasuk pada masyarakat primitif dan kuno sekalipun. Secara sederhana perubahan sosial dapat diartikan sebagai proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan- pebedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Jadi, perubahan itu normal adanya. 25

b. Teori Evolusi Sosial

1 Charles Darwin, antara individu-individu jenis tertentu dijumpai berbagai variasi dan bahwa varian-varian yang lebih tahan terhadap keadaan lingkungan lebih berhasil mengembangkan diri daripada varian-varian lain. 2 August Comte 1978-1857, evolusi sosial didasarkan pada konsep tiga tahap: dari masyarakat primitif sampai ke peradaban Perancis abad ke-19 yang menurutnya sangat maju.

c. Perspektif Teori Perubahan Sosial

Ada beberapa perspektif teori yang menjelaskan tentang perubahan sosial. Menurut Dwi dan Bagong 2004: 378 misalnya perspektif teori sosiohistoris, struktural fungsional, dan struktural konflik. 1 Teori Sosiohistoris Perspektif ini melihat perubahan dalam dua dimensi yang saling berbeda asumsi yaitu perubahan sebagai suatu siklus, dan perubahan sebagai suatu perkembangan. 2 Teori Strukturalfungsional Perspektif ini melihat perubahan sosial sebagai dinamika adaptif menuju keseimbangan baru akibat perubahan lingkungan eksternal. 3 Teori Konflik Teori ini menjelaskan fenomena perubahan sosial karena adanya proses sosial disosiatif dalam masyarakat. Berbeda dengan teori strukturalfungsional, teori konflik secara eksplisit banyak berbicara tentang perubahan masyarakat. Perubahan sosial terjadi sebagai suatu siklus dan merupakan perubahan suatu perkembangan sebagai dinamika adaptif menuju 26 keseimbangan baru akibat perubahan lingkungan eksternal dan adapula dikarenakan konflik.

4. Tinjauan Mengenai Masyarakat a. Pengertian Masyarakat

Masyarakat sebagai terjemahan istilah society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen saling tergantung satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat society merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi perlakuan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat atau tidak dibuat oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial Ahmadi, 2003. Secara sosiologis, masyarakat merupakan makna daripada penduduk. Menurut Sapari Imam Asy ari 1993 : 32, masyarakat sebenarnya juga istilah yang bersifat abstrak buatan manusia atau tegasnya buatan para ahli pikir, untuk menandai wadah pergaulan hidup bersama manusia . Ia sebagai tempat persemaian dan pertumbuhan

Dokumen yang terkait

PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG KELUD (Studi Kasus Tentang Perubahan Perilaku dan Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Padansari Pasca Bencana Erupsi Gunung Kelud)

6 28 28

PENDAHULUAN STUDI FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN MATERIAL REKONSTRUKSI RUMAH TINGGAL PASCA ERUPSI MERAPI DI DESA UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN.

0 4 11

TINJAUAN LOKASI PENELITIAN STUDI FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN MATERIAL REKONSTRUKSI RUMAH TINGGAL PASCA ERUPSI MERAPI DI DESA UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN.

0 7 18

KESIMPULAN DAN SARAN STUDI FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN MATERIAL REKONSTRUKSI RUMAH TINGGAL PASCA ERUPSI MERAPI DI DESA UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN.

0 6 53

PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 12 71

Hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.

0 3 171

PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KORBAN ERUPSI MERAPI DI HUNIAN TETAP (HUNTAP) DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

1 5 177

peningkatan berkesenian bagi masyarakat desa kaliurang pasca erupsi merapi

0 0 4

299 EVALUASI POTENSI MATAAIR UNTUK KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PASCA ERUPSI MERAPI 2010

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI GUNUNG MERAPI YANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP

0 0 169