Latar Belakang PKLM Prosedur Pemotongan, Pembayaran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Petugas Dinas Luar Asuransi Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Muara Bungo

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKLM

Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun kontribusi dari masyarakat. Pajak merupakan kontribusi masyarakat kepada negara berdasarkan kemampuan daya pikul masing-masing yang dapat dipaksakan untuk membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan secara langsung dengan pajak yang telah dibayarnya. Kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan negara diharapkan semakin meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan semakin menurunnya peranan minyak dan gas bumi terhadap penerimaan negara. Harapan ini tumbuh dari kesadaran pemerintah bahwa minyak dan gas bumi mempunyai keterbatasan sebagai sumber daya, yaitu tidak dapat diperbarui lagi dan harga jual minyak dan gas bumi di pasar dunia berfluktuasi, serta adanya keinginan pemerintah untuk meningkatkan kemandirian bangsa Indonesia dalam membiayai pembangunan dan pemerintahan melalui partisipasi aktif masyarakat berupa pajak Diaz Priantara 2009 : 2. Universitas Sumatera Utara Di Indonesia terdapat beberapa jenis pajak, salah satunya adalah Pajak Penghasilan Pasal 21. Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 21 yang selanjutnya disebut PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi. Salah satu penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah Petugas Dinas Luar Asuransi. Pesatnya perkembangan perasuransian pada saat ini mendorong setiap perusahaan asuransi bersaing secara ketat serta menuntut pegawai mereka untuk bekerja dengan baik dan maksimal dalam pencapaian target. Salah satu perusahaan asuransi adalah Asuransi Jiwa Bersama AJB Bumiputera 1912 yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. Orang-orang yang bekerja di AJB Bumiputera 1912 dibedakan atas dua macam, yaitu Pegawai Dinas Dalam dan Petugas Dinas Luar Asuransi. Petugas Dinas Luar Asuransi bertugas menjaring masyarakat untuk dijadikan pemegang polis, ia merupakan awal penggerak untuk memajukan perusahaan. Mengenai sistem penggajian Petugas Dinas Luar Asuransi, penghasilan yang mereka peroleh berupa komisi dari berapa banyak produk asuransi yang terjual. Jadi semakin banyak produk yang terjual, semakin tinggi penghasilan atau bonus yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini, perusahaan asuransi sebagai pemotong PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima Petugas Dinas Luar Asuransi sangat diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah khusunya Direktorat Jenderal Pajak untuk mengumpulkan dana dari masyarakat melalui pajak. Bentuk kerja sama ini antara lain menjalankan kewajiban perpajakan dengan baik seperti memotong, membayar, dan melaporkan PPh Pasal 21 Petugas Dinas Luar Asuransinya. Namun, dalam praktik masih terdapat beberapa permasalahan akibat pemahaman yang kurang mengenai peraturan perpajakan. Pertama, dalam proses menghitung pajak yang masih salah, jika lebih besar dari yang seharusnya maka pegawai akan dirugikan, jika sebaliknya maka negara yang dirugikan. Kedua, menurut Indrajaya Burnama Indonesian Tax Review 2013 : 33 kesalahan juga terjadi pada saat membayar pajak, seperti kesalahan dalam mengisi nama Wajib Pajak dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyetor, kesalahan mengisi Kode Akun Pajak, Kode Jenis Setoran, Masa Pajak danatau Tahun Pajak serta kesalahan membayar jumlah pajak yang lebih besar dari jumlah yang seharusnya terutang. Mengetahui permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri di Kantor AJB Bumiputera 1912 dengan mengambil judul “Prosedur Pemotongan, Pembayaran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Petugas Dinas Luar Asuransi di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Muara Bungo.” Universitas Sumatera Utara

B. Tujuan dan Manfaat PKLM 1. Tujuan

Dokumen yang terkait

Internal Control STP Terhadap Penerimaan PPh Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratamamedan Petisah

1 40 76

Analisis Perhitungan, Pemotongan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Pemko Tebing Tinggi

24 183 88

Pelaksanaan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan PT. Asuransi Parolamas Cabang Medan

0 42 87

Tatacara Pemotongan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Gaji Karyawan Tetap Pada Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Wilayah Sumatera Utara

1 73 99

Tata Cara Pemungutan/Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) PASAL 21 Terhadap Pegawai Kantor PTP NUSANTARA III Medan.

3 46 60

Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan ( Pph ) Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan

4 65 73

Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Pada Pegawai Pt Bank Sumut Kantor Pusat Medan

9 86 39

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 - Prosedur Pemotongan, Pembayaran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Petugas Dinas Luar Asuransi Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 C

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PKLM - Prosedur Pemotongan, Pembayaran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Petugas Dinas Luar Asuransi Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Muara Bungo

0 0 11

EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BERKAITAN DENGAN PEMBERIAN KOMPENSASI PADA KARYAWAN Studi Kasus pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Yogya-Sleman

0 0 139