mengakses situs Direktorat Jenderal Pajak untuk memperoleh formulir Surat Pemberitahuan tersebut.
b. Diisi dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan
menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan ditandatangani.
c. SPT diserahkan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan. d.
Bukti-bukti yang harus dilampirkan pada SPT antara lain : 1
Untuk Wajib Pajak yang mengadakan pembukuan : Laporan Keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan-keterangan lain
yang diperlukan untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak. 2
Untuk SPT Masa PPN sekurang-kurangnya memuat jumlah Dasar Pengenaan Pajak, jumlah Pajak Keluaran, jumlah Pajak Masukan yang
dapat dikreditkan, dan jumlah kekurangan atau kelebihan pajak. 3
Untuk Wajib Pajak yang menggunakan norma perhitungan : Perhitungan jumlah peredaran yang terjadi dalam tahun pajak yang bersangkutan.
4. Pembetulan SPT
Apabila dalam pengisian SPT ternyata terdapat kekeliruan, Wajib Pajak atas kemauan sendiri masih berhak untuk melakukan pembetulan, dengan syarat
Direktorat Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan. Tindakan
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan dimulai pada saat Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak SP3 disampaikan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga
dari Wajib Pajak yang telah dewasa. Wajib Pajak melakukan pembetulan sehingga SPT menyatakan rugi atau
lebih bayar, pembetulan SPT harus disampaikan paling lama 2 dua tahun sebelum daluwarsa penetapan, yaitu jangka waktu 5 lima tahun setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak.
Pembetulan SPT Tahunan atas kemauan sendiri berakibat penghitungan jumlah pajak yang terutang dan jumlah penghitungan pembayaran pajak menjadi
berubah dari jumlah semula. Kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat pembetulan dikenai sanksi administrasi berupa bunga 2 per bulan, dihitung
mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan.
5. Jenis SPT
Secara garis besar SPT dibedakan menjadi dua, yaitu : a.
SPT Masa, yaitu Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. b.
SPT Tahunan, yaitu Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
Universitas Sumatera Utara
6. Batas Waktu Penyampaian SPT
Berdasarkan Pasal 3 ayat 3 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan, batas waktu penyampaian SPT
adalah : a.
Untuk SPT Masa, paling lambat 20 dua puluh hari setelah akhir Masa Pajak ;
b. Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, paling
lambat 3 tiga bulan setelah akhir Tahun Pajak; c.
Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lambat 4 empat bulan setelah akhir tahun pajak.
Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang tercantum dalam Pasal 3 ayat 3 tersebut atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 4, akan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 500.000 untuk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai, Rp
100.000 untuk Surat Pemberitahuan lainnya, Rp 1.000.000 untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, dan Rp 100.000
untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Dalam hal tanggal jatuh tempo pelaporan bertepatan dengan hari libur, maka dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
M. Hak dan Kewajiban Pemotong PPh Pasal 21 Hak-hak pemotong PPh Pasal 21 adalah :