Identifikasi Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi

sekolah dan mengalokasikan kursikuota untuk peserta didik berkebutuhan khusus.

b. Identifikasi

Identifikasi adalah upaya guru pendidik dan tenaga kependidikan lainnya untuk menemukan dan mengenali anak yang mengalami hambatan kelainan gangguan baik fisik, intelektual, mental, emosional, dan sosial dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan khususnya Kustawan 2013 : 93. Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Kustawan 2013 : 93, istilah identifikasi dimaknai sebagai proses penjaringan, sedangkan asesmen dimaknai sebagai suatu upaya seseorang orang tua, guru maupun tenaga kependidikan lainnya untuk melakukan proses penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan penyimpangan fisik, intelektual, sosial, emosional dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Hasil dari identifikasi adalah ditemukannya anak-anak berkebutuhan khusus yang perlu mendapatkan layanan pendidikan khusus melalui program inklusi. Menurut buku Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif dalam Kustawan 2013: 93, identifikasi dapat diartikan menemukenali. Identifikasi anak berkebutuhan khusus adalah suatu upaya menemukenali anak berkebutuhan khusus, dalam hal ini anak berkelainan dengan gejala-gejala yang menyertainya. Lerner dalam Kustawan 2013: 95 menjelaskan bahwa identifikasi dilakukan untuk lima keperluan, yaitu: penjaringan sreening, pengalihtanganan referal, klasifikasi classification, perencanaan pembelajaran instructional planning, dan pemantauan kemajuan belajar monitoring pupil progress. Guru melaksanakan identifikasi berdasarkan gejal-gejala yang nampak atau yang dapat diamatidiobservasi seperti: gejala fisik, gejala perilaku dan gejala hasil belajar. Sasaran identifikasi bukan hanya anak yang sudah bersekolah atau anak yang mau masuk sekolah, namun juga dapat dilakukan pada anak yang belum bersekolah di masyarakat untuk kepentingan pendataan dan pemetaan. Tabel 2.2 Gejala-gejala yang Dapat Diamati dalam Identifikasi No Hambatan Gejala yang Dapat Diamati 1 Fisik 1.1. Gangguan penglihatan 1.2. Gangguan pendengaran 1.3. Gangguan bicarawicara 1.4. Gangguan fungsi gerak 1.5. Gangguan fisik 1.6. dsb. 2 Perilaku 2.1 Emosi yang labil emosional temperamental 2.2 Perilaku sosial yang tidak baik atau negatif suka membolos, sering bertengkar, malas, dsb 2.3 Perilaku sosial yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. 3 Hasil Belajar 3.1 Prestasi belajar anak yang rendah 3.2 Prestasi belajar yang sesuai standar 3.3 Prestasi belajar yang tinggi di atas standar Tujuan dilaksanakan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi atau data apakah seorang anak mengalami kelainanpenyimpangan dalam pertumbuhanperkembangannya dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Hasil identifikasi dijadikan dasar untuk penyusunan program pembelajaran yang disesuiakan dengan kebutuhan khususnya danatau untuk menyususn program dan pelaksanaan intervensi penanganan terapi berkaitan dengan hambatannya Kustawan 2013: 94.

c. Adaptasi Kurikulum Kurikulum Fleksibel