Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

irama, dan kelancaran dari usia rata-rata yang disebabkan oleh faktor fisik, psikologis dan lingkungan, baik reseptif maupun ekspresif. 12. Anak dengan potensi kecerdasan danatau bakat istimewa adalah anak yang memiliki skor inteligensi yang tinggi gifted, atau mereka yang unggul dalam bidang-bidang khusus talented seperti musik seni, olah raga, dan kepemimpinan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Dewi Asiyah pada tahun 2015. Judul penelitiannya adalah Dampak Pola Pembelajaran Sekolah Inklusi Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus . Pada penelitian yang ditulis oleh peneliti mengatakan bahwa metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, dokumentasi, dan angket. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membuktikan bagaimana dampak dari pola pembelajaran yang diterapkan di sekolah Inklusi Sada Ibu Cirebon terhadap anak berkebutuhan khusus, untuk menjelaskan bagaimana pola pembelajaran di Sekolah Dasar Sada Ibu serta menggambarkan respon peserta didik dan orang tua terhadap pola pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar Sada Ibu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perkembangan anak berkebutuhan khusus dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang baik dilihat dari segi akademik, maupun sosial kognitif, afektif, dan psikomotorik yang tertera dalam program pembelajaran individual PPI masing-masing siswa. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ery Wati pada tahun 2014. Judul penelitiannya adalah Manajemen Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar Negeri 32 Kota Banda Aceh . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui program pendidikan inklusi, implementasi manajemen pendidikan inklusi dan kendala yang dihadapi dalam implementasi manajemen pendidikan inklusi di SD Negeri 32 Kota Banda Aceh. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 1 Program kepala sekolah dalam melaksanakan pendidikan inklusi diimplementasikan dalam pemberian pelatihan kepada guru-guru, penerimaan peserta didik anak berkebutuhan khusus, memodifikasi kurikulum serta mengupayakan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan kebutuhan peserta didik; 2 Implementasi dari manajemen pendidikan inklusi dapat dilihat dari jumlah siswa berkebutuhan khusus pada tahun ajaran 20092010 berjumlah 19 orang, mempunya 1 satu tenaga guru pendamping khusus, serta kurikulum yang sudah dimodifikasi menurut kebutuhan peserta didik; 3 Kendala dari program pendidikan inklusi adalah pembiayaan pendidikan, sarana dan prasarana belum memadai serta kurangnya tenaga guru pendamping khusus. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Prastiyono pada tahun 2013. Judul penelitiannya adalah Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif. Di penelitian yang ditulis oleh peneliti mengatakan bahwa metode yang digunakan adalah kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah: 1 Untuk mengetahui implentasi kebijakan pendidikan inklusi pada Sekolah Galuh Handayani Surabaya; 2 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pendidikan inklusif dalam mewujudkan mutu pendidikan pada Sekolah Galuh Handayani Surabaya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 1 Implementasi kebijakan pendidikan inklusi di sekolah Galuh Handayani belum optimal atau masih belum sesuai harapan masyarakat; 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan implementasi kebijakan pendidikan inklusi di Sekolah Galuh Handayani Surabaya sangat dipengaruhi oleh faktor komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi. Ketiga penelitian tersebut memiliki relevansi dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Penelitian pertama menyatakan hasil perkembangan anak berkebutuhan khusus yang baik setelah bersekolah di sekolah inklusi, dalam lingkup satu sekolah. Penelitian kedua menjelaskan tentang implementasi manajemen sekolah inklusi dalam lingkup satu sekolah. Sedangkan penelitian ketiga menyatakan bahwa yang mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan implementasi kebijakan pendidikan inklusi dalam lingkup satu sekolah sangat dipengaruhi oleh faktor komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyelenggaraan sekolah dasar inklusi. Penelitian ini memiliki kekhasan dibandingkan penelitian terdahulu yaitu memberikan gambaran tentang kesesuaian penyelenggaraan sekolah dasar inklusi dengan prinsip-prinsip sekolah inklusi dalam lingkup yang lebih luas, yaitu wilayah kabupaten. Literatur map penelitian yang relevan dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 2.1 Penelitian yang Relevan Dewi Asiyah “Dampak Pola Pembelajaran Sekolah Inklusi Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus” Ery Wati “Manajemen Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar Negeri 32 Kota Banda Aceh” Prastiyono “Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif” Pentingnya manajemen dalam penyelenggaraan sekolah inklusif bagi perkembangan anak didik. Pentingnya manajemen kepala sekolah yang baik mewujudkan sekolah inklusif yang baik pula. Pentingnya faktor komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi dalam implementasi kebijakan pendidikan inklusif. Rosita Cahayani Sabatiana “Survei Penyelenggaraan Sekolah Dasar Inklusi di Wilayah Kabupaten Kulon Progo”

C. Kerangka Berpikir