5 Perkembangan dan nilai guna pendidikan bergantung pada program dan
intervensi yang dijalankan oleh guru. Selanjutnya Rosilawati 2013: 10 juga menjelaskan manfaat dan sisi positif lain
yang diperoleh dari adanya pendidikan inklusi diantaranya : 1
Melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan analisis situasi pendidikan lokal, mengumpulkan informasi tentang semua anak pada setiap
distrik dan mengidentifikasi alasan mengapa mereka tidak sekolah. 2
Mengidentifikasi hambatan berkaitan dengan kelainan fisik, sosial, dan masalah lainnya terhadap akses dan pembelajaran.
3 Melibatkan masyarakat dalam melakukan perencanaan dan monitoring mutu
pendidikan bagi semua anak.
c. Karakteristik Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi pada hakikatnya bertujuan untuk berupaya memberikan peluang sebesar-besarnya kepada seluruh anak Indonesia untuk mendapatkan
pelayanan pendidikan yang terbaik dan memadai demi kemajuan masa depan bangsa. Hal ini sesuai dengan yang tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 70 Tahun 2009 dalam Ilahi, 2013: 42 yang menyatakan bahwa “sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan secara bersama- sama dengan peserta didik pada umumnya”.
Karakteristik pendidikan inklusi menurut Direktorat Pendidikan Luar Biasa dalam Ilahi, 2013: 44 memiliki empat karakteristik makna, antara lain :
1 Proses yang berjalan terus dalam usahanya menemukan cara-cara merespon
keragaman individu. 2
Mempedulikan cara-cara untuk meruntuhkan hambatan-hambatan anak dalam belajar.
3 Anak kecil yang hadir di sekolah, berpartisipasi, dan mendapatkan hasil
belajar yang bermakna dalam hidupnya. 4
Diperuntukkan utamanya bagi anak-anak yang tergolong marginal, eksklusif, dan membutuhkan layanan pendidikan khusus dalam belajar.
Menurut pernyataan-pernyataan yang sudah disampaikan di atas, karakteristik pendidikan inklusi merupakan upaya layanan pendidikan untuk
seluruh anak Indonesia, terutama untuk anak-anak yang tergolong terpinggirkan, eksklusif, dan membutuhkan layanan pendidikan khusus dalam belajar. Proses
pendidikan tersebut dilakukan secara terus menerus untuk menemukan cara-cara merespon keragaman individu. Hambatan-hambatan yang dihadapi anak dalam
belajar harus mendapat kepedulian untuk diruntuhkan.
d. Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi
Prinsip dasar pendidikan inklusi sebagai sebuah paradigma pendidikan menekankan pada keterbukaan dan penghargaan terhadap anak berkebutuhan
khusus Ilahi 2013: 48. Pendidikan inklusi merupakan suatu pendidikan yang sangat menghargai pada keberagaman anak didik. Pendidikan inklusi menjamin
akses dan kualitas yang terintegrasi tanpa terkecuali, hal ini menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama-sama dengan anak tidak
berkebutuhan khusus dalam satu kelas. Dokumen internasional sesuai pernyataan Salamanca dan Kerangka Aksi pada Pendidikan Kebutuhan Khusus dalam Ilahi,
2013: 49 prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus adalah semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersekolah
tanpa memandang perbedaan latar belakang kehidupannya. Florian dalam Ilahi, 2013: 50 menjelaskan bahwa pendidikan inklusi
lahir atas dasar prinsip bahwa layanan sekolah seharusnya diperuntukkan bagi semua siswa tanpa menghiraukan perbedaan yang ada, baik siswa dengan kondisi
kebutuhan khusus, perbedaan sosial, perbedaan emosional, perbedaan kultural, maupun perbedaan bahasa. Pendidikan inklusi pada prinsipnya tidak hanya untuk
anak tidak berkebutuhan saja tetapi untuk seluruh anak, misalnya anak berkebutuhan khusus, anak yang memiliki perbedaan sosial, anak yang memiliki
perbedaan emosional, anak yang memiliki perbedaan kultural, dan sebagainya. Jadi, prinsip pendidikan inklusi adalah pendidikan yang memberikan peluang
yang sama untuk setiap anak dalam mendapatkan layanan pendidikan yang memadai dan berkualitas.
2. Sekolah Dasar Inklusi