Paragraf memiliki dua unsur

23 1 Sampah tidak berguna atau tidak berfungsi ditaman didalam tanah, supaya tidak mencemari lingkungan. 2 Lingkungan yang tercemar menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satu akibat, membuang sampah sembarangan berakibat paritGot meluap sehingga terjadi penumpukan sampah disungai, sungaipun menjadi dangkal sehingga waktu musim hujan air sungai tidak bisa tertampung dengan semana mestinya. 10-b 24 1 Akibat semua itu banjir melanda perkampungan dan rumahpun menjadi bulan-bulan air tergenang. 2 Semuanya ini menyebabkan penyakit salah satunya diare dll. 10-c 25 1 ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian kita tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai maca m jenis penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam penyakit lainnya. 2 Maka hendaklah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk keperluan dan penghasilan hidup. 16-c Paragraf 23 terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2, yaitu 2 Lingkungan yang tercemar menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satu akibat, membuang sampah sembarangan berakibat paritGot meluap sehingga terjadi penumpukan sampah disungai, sungaipun menjadi dangkal sehingga waktu musim hujan air sungai tidak bisa tertampung dengan semana mestinya. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1 Sampah tidak berguna atau tidak berfungsi ditaman didalam tanah, supaya tidak mencemari lingkungan. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Paragraf 24 terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2, yaitu 2 Semuanya ini menyebabkan penyakit salah satunya diare dll. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1 Akibat semua itu banjir melanda perkampungan dan rumahpun menjadi bulan-bulan air tergenang. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi. Paragraf 25 terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2, yaitu 2 Maka hendaklah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk keperluan dan penghasilan hidup. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1 ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian kita tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam penyakit lainnya. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan tetapi memiliki transisi.

4.2.1.3 Paragraf memiliki satu unsur

Peneliti menemukan beberapa paragraf yang terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat-kalimat penjelas. Biasanya paragraf ini merupakan lanjutan penjelasan dari paragraf sebelumnya. Berikut ini adalah contoh 26, 27, 28 yang diidentifikasi memiliki satu unsur. 26 1 Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. 2 Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi 2 kali sehari, memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. 3 Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak akan mudah terserang oleh penyakit. 4-b 27 1 Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. 2 Jika hal tersebut dibiarkan terus- menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar. 7-c 28 1 Hal terburuk yang terjadi akibat tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan terjadinya banjir. 2 Tentu saja dengan adanya banjir sangat berdampak buruk bagi manusia, misalnya rumah terendam banjir, lingkungan menjadi kotor serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia . 7-d Paragraf 26 terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari tiga kalimat yaitu 1 Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. 2 Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi 2 kali sehari, memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. 3 Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak akan mudah terserang oleh penyakit. Paragraf 27 terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1 Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. 2 Jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar. Paragraf 28 terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1 Hal terburuk yang terjadi akibat tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan terjadinya banjir. 2 Tentu saja dengan adanya banjir sangat berdampak buruk bagi manusia, misalnya rumah terendam banjir, lingkungan menjadi kotor serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia . Penemuan peneliti tentang paragraf dengan satu unsur juga terdapat 7-e, 11-b, 19-b, dan 19-j.

4.2.2 Pola pengembangan Paragraf pada Karangan Guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Pola pengembangan paragraf yang terdapat pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yaitu pola umum khusus, khusus umum, sebab akibat, akibat sebab, kronologi, definisi luas, contoh, pertentangan, dan perbandingan. Apabila dirinci, data yang berupa pola pengembangan paragraf dapat dirinci atas: 1 pola umum-khusus memaparkan gagasan utama yang bersifat umum ke bagian-bagian yang lebih khusus, 2 pola khusus-umum memaparkan gagasan utama yang bersifat khusus ke bagian-bagian yang lebih umum, 3 pola sebab-akibat memaparkan bahwa pola sebab berfungsi sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangnya, 4 pola akibat-sebab memaparkan bahwa pola PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya, 5 pola kronologi waktu menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan, 6 pola definisi luas memberikan penjelasan terhadap sesuatu, mengemukakan hal yang berupa definisi formal atau definisi dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari satu kata, 7 pola contoh digunakan untuk memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca agar mudah menerimanya, 8 pola pertentangan dan perbandingan dengan membandingkan atau mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. Dalam hal ini, persamaan atau perbedaan menjadi fokus tulisan. Berikut ini peneliti akan menganalisis pola pengembangan paragraf dalam karangan yang dibuat guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

4.2.2.1 Pola Pengembangan Paragraf Umum-Khusus

Pola pengembangan paragraf umum-khusus adalah pola pengembangan yang digunakan oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Pola ini hampir digunakan di setiap paragraf yang dibuat oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Berikut ini adalah contoh 29, 30, 31 yang diidentifikasi memiliki pola umum- khusus. 29 1 Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota bagaimana tidak? 2 Seperti masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran simbah. 1-a 30 1 Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata, hingga kontrakan sekali bagaimana tidak? 2 Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan membiasakan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah rutin dan membiasakan anak hidup dengan kebersihan, bukan dengan membiarkannya dengan bermain di lingkungan yang penuh dengan kotoran. 1-b 31 1 Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampa h yang berserakan dimana-mana. 2 Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari ancaman-ancaman penyakit yang datang. 3 Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan. 4-a Paragraf 29 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan umum- khusus. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1 Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota bagaimana tidak? , merupakan kalimat utama yang berada dalam paragraf tersebut. Kalimat ini memberi informasi tentang kebiasaan buruk membuang sampah. Kalimat 2 Seperti masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan terlebih di sungai terlihat jelas terdapat banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran simbah, memberikan penjelasan sampah masih banyak yang berserakan di lingkungan dan sungai sehingga mengakibatkan pencemaran limbah. Kalimat 1 merupakan kalimat utama dan kalimat 2 merupakan kalimat penjelas. Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola umum-khusus. Paragraf 30 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan umum- khusus. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1 Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata, hingga kontrakan sekali bagaimana tidak? Kalimat ini memberi penjelasan selain lingkungan yang kotor, pemukiman padat, pabrik, pariwisata hingga kontrakan juga kotor. Kalimat 2 Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan membiasakan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah rutin dan membiasakan anak hidup dengan keber sihan, bukan dengan membiarkannya dengan bermain di lingkungan yang penuh dengan kotoran, memberi penjelasan seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan cara membiasakan hidup bersih, contohnya membuang sampah pada tempatnya. Kalimat 1 dan 2 merupakan kalimat penjelas. Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola umum-khusus. Paragraf 31 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan umum- khusus. Paragraf ini terdiri dari tiga kalimat. Kalimat 1 Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan dimana-mana, memberi penjelasan kebersihan adalah keadaan dimana tidak ada sampah yang berserakan dimana-mana. Kalimat 2 Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari anca man-ancaman penyakit yang datang, memberi penjelasan bahwa menjaga kebersihan sangatlah penting agar tidak ada penyakit yang datang. Kalimat 3 Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan, memberi penjelasan ada beberapa cara untuk menjaga kebersihan. Kalimat 1 merupakan kalimat utama, sedangkan kalimat 2 dan 3 merupakan kalimat penjelas. Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola umum- khusus. Paragraf ini juga merupakan paragraf yang berpola definisi luas.