Pola Pengembangan Paragraf Umum-Khusus

kalimat. Kalimat 1 ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian kita tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam penyakit lainnya , memberi informasi kurangnya perhatian tentang kebersihan lingkungan. Kalimat 2 Maka hendaklah kita bersama -sama menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk keperluan dan penghasilan hidup, memberi penjelasan ajakan untuk bersama- sama menjaga kebersihan lingkungan. Berdasarkan paparan tersebut kalimat utama berada pada bagian akhir paragraf, yaitu kalimat 2. Kalimat penjelas berada pada bagian awal paragraf, yaitu kalimat 1. Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola khusus-umum.

4.2.2.3 Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat

Pola pengembangan paragraf sebab akibat menempatkan unsur sebab sebagai kalimat utamanya dan unsur akibat sebagai kalimat-kalimat penjelasnya. Berikut ini adalah contoh 35, 36, 37 yang diidentifikasi memiliki pola sebab-akibat. 35 1 Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor, sumber penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dasyat berkembangnya sumber penyakit pun terdapat pada pemupukan sampah, limbah pabrik, hingga ada pada air yang tergenang. 2 Air yang tergenang kenapa dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak dengan cepat. 1-c 36 1 Membuang sampah sembarangan juga akan menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti: diare, demam berdarah, tipus, dan lain-lain. 2 Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan buanglah sampah pada tempatnya. 3-c 37 1 Demikian cara hidup bersih dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan. 2 Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan agar kita menjadi sehat dan terhindar dari penyakit yang mengancam. 4-d Paragraf 35 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan sebab- akibat. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1 dan 2 merupakan sebab akibat. Kalimat 1 menjelaskan sebabnya yaitu lingkungan yang kotor seperti penumpukan sampah serta limbah pabrik, sedangkan akibatnya yaitu penyakit yang datang tidak dengan sendirinya dapat tumbuh dengan cepat. Kalimat 2 menjelaskan sebabnya yaitu air yang tergenang, sedangkan akibatnya yaitu dapat merangsang serangga nyamuk untuk berkembang biak dengan cepat. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk pola sebab akibat. Paragraf 36 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan sebab- akibat. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1 merupakan sebab akibat. Kalimat 1 dan 2 menjelaskan sebabnya yaitu membuang sampah sembarangan, sedangkan akibatnya yaitu akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, demam berdarah, tipus dan lain-lain. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk pola sebab akibat. Paragraf ini juga merupakan paragraf yang berpola contoh. Paragraf 37 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan sebab- akibat. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1 dan 2 merupakan sebab akibat. Kalimat 1 dan 2 menjelaskan sebabnya yaitu cara hidup bersih dan menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, sedangkan akibatnya yaitu menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sehat dan terhindar dari pernyakit yang mengancam. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk pola sebab akibat. Selain ketiga paragraf yang telah diuraikan sebelumnya, ada paragraf lain yang memiliki pola sejenis. Paragraf-paragraf tersebut terdapat dalam paragraf 5-b, 5- c, 6-a, 7-b, 7-c, 7-d, 7-e, 8-a, 8-b, 8-c, 10-b, 10-c, 11-c, 13-b, 14-c, 14-d, 17-b, 17-c, 18-b, dan 18-c.

4.2.2.4 Pola Pengembangan Paragraf Akibat-Sebab

Pola pengembangan akibat sebab memaparkan bahwa akibatlah hadir sebagai kalimat utama dalam paragraf, sedangkan sebab menjadi kalimat-kalimat penjelasnya. Pada penelitian ini tidak banyak yang menggunakan pola akibat sebab. Berikut ini adalah contoh 38 yang diidentifikasi memiliki pola akibat-sebab. 38 1 Namun, kini hutan telah kehilangan kelestariannya, mereka telah hancur bahkan hilang dengan beralih fungsi menjadi perkebunan dan pemukiman penduduk. 2 Hal ini disebabkan oleh manusia-manusia yang rakus. 3 Mereka dengan keinginan yang tidak bisa di bending, menebang pohon dan membunuh binatang-binatang demi kepentingan pribadi-pribadi dan kantong-kantong mereka sendiri. 14-b Paragraf 38 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan akibat- sebab. Paragraf ini berpola akibat-sebab, karena kalimat yang menjadi akibatlah yang hadir sebagai kalimat utama dalam paragraf, sedangkan yang menjadi kalimat penjelas merupakan sebabnya. Paragraf ini terdiri dari tiga kalimat. Kalimat 1 merupakan akibatnya yaitu hutan hilang kelestariannya. Kalimat 2 merupakan sebabnya yaitu manusia rakus dengan menebang pohon dan membunuh binatang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI demi kepentingan pribadi dan kantong mereka sendiri. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk pola akibat sebab.

4.2.2.5 Pola Pengembangan Paragraf Kronologi

Pola pengembangan paragraf kronologi tidak terlalu banyak digunakan dalam penelitian ini yang dibuat oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Berikut ini adalah contoh 39, 40, 41 yang diidentifikasi memiliki pola kronologi. 39 1 Pada saat Lukman melangkahkan kakinya menuju ke sungai, langkahnya terhenti oleh suatu pemandangan yang tidak mengenakkan. 2 Dilihat Pak Hadi yang dengan seenaknya saja membuang sampah ke sungai. 3 Tanpa rasa berdosa dan bersalah pak Hadi berlalu dari pandangannya. 4 Lukman ingin sekali menegur pak Hadi, namun Pak Hadi berlalu begitu cepat. 5 Lukman kembali melanjutkan langkah kakinya menuju sungai untuk mengambil air. 6 Usai mengambil air Lukman pun kembali ke rumah. 12-b 40 1 Setelah beberapa saat beristirahat diteras rumahnya tiba-tiba hujanpun turun dengan derasnya, yang disertai angin kencang. 2 Hujan langsung sangat lama, air sungaipun mulai menguap. 3 Rumah Lukman yang terletak tidak jauh dari pinggir sungai, lama -kelamaan tenggelam oleh luapan air sungai. 4 Lukman sangat sedih dengan musibah yang menimpanya dan warga yang ada di desanya. 5 Dalam sekejap saja desanya desanya tergenang oleh Luapan air sungai, bak pulau ditengah malam. 12-c 41 1 Lukman duduk termenung diatas atap rumahnya. 2 Melepaskan pandangannya ke sekeliling, hatinya sedih. 3 Dalam hatinya menggerutu, kapankah manusia mempunyai kesadaran agar tidak membuang sampah lagi ke sungai. 4 Inilah salah satu akibat yang sering terjadi jika kita sering membuang sampah ke sungai, yang mengakibatkan tersumbatnya aliran sungai sehingga menyebabkan banjir. 12-d