Pola Pengembangan Paragraf Contoh

lebih baik buang disini saja.’’ , memberi penjelasan adanya pola pertentangan yaitu Andi membuang sampah di disembarang tempat padahal ibunya telah menyuruh membuang sampah di tempat pembuangan sampah. Kalimat 3 Andi pun Menuangkan sampah yang dibawanya itu di sungai tersebut, padahal di pinggiran sungai itu ada sebuah papan yang bertuliskan larangan bahwa tidak boleh membuang sampah di sungai tersebut, memberi penjelasan adanya pola pertentangan yaitu Andi membuang sampah ke sungai padahal disitu sudah ada papan yang bertuliskan larangan tidak boleh membuang sampah ke sungai. Kalimat 4 Karena sudah menjadi kebiasaan warga di sana tidak mempunyai rasa prihatin terhadap lingkungan akhirnya berdampak buruk bagi semua warga , memberi penjelasan tentang kebiasaan warga yang tidak mempunyai rasa prihatin dengan menjaga lingkungan sekitar. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk pola pertentangan yang berada di kalimat 2 dan 3. Paragraf ini juga merupakan paragraf yang berpola kronologi. 49 1 Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan membuat polusi, sehingga ikan-ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut. 2 Demikian juga apabila sampah dibuang kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir . 3-b Paragraf 49 yaitu paragraf yang menggunakan pola pengembangan perbandingan. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1 Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan membuat polusi, sehingga ikan- ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut, kalimat ini memberi penjelasan untuk membandingkan apabila membuang sampah ke sungai akan terjadi polusi dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut. Kalimat 2 Demikian juga apabila sampah dibuang kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir , kalimat ini juga memberi penjelasan apabila sampah dibuang ke dalam parit akan menyebabkan banjir. Selain itu, pada saat hujan akan menyebabkan saluran air tersumbat. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk pola perbandingan yang berada pada kalimat 1 dan 2.

4.2.2.9 Paragraf Tidak Berpola

Peneliti juga menemukan adanya paragraf yang tidak memiliki pola. Berikut ini adalah contoh 50, 51, 52 yang diidentifikasi tidak berpola. 50 1 Sekarang kisah desaku yang nyaman, aman dan indah itu telah menjadi dongeng sebelum tidur oleh ayahku tercinta, ayah selalu menceritakan kepada anak-anak dan cucu-cucunya bahwa dulu, kehidupan masyarakat sangat lah mudah baik dalam hal bercocok tanam, maupun usaha-usaha lainnya karena lingkungan hidup seperti air dan hutan di sekitar kampung sangatlah teduh dan nyaman. 2 Karena semua warga kampung sangat aktif dalam menjaga kebersihan kampung dan kelestarian hutannya yang sangat hijau, rimbun dan teduh tempat segala hewan-hewan berteduh . 11-b 51 1 Pertanyaan dan renungan bagi kita ‘’ Apakah kita semua sudah sadar dengan kearipan lingkungan yang bersih dan sehat?? 2 Apakah kita sudah bertanggung jawab dengan diri kita sendiri dan dengan orang lain? 19-b Selain paragraf-paragraf di atas, paragraf yang tidak berpola terdapat dalam paragraf 19-c, dan 19-i. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.3 Pembahasan Hasil 4.3.1 Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur Penelitian yang berjudul Unsur-Unsur Paragraf dan Pola Pengembangan Paragraf pada Karangan Guru-Guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur bertujuan mendeskripsikan pola pengembangan paragraf yang digunakan dan mendeskripsikan kelengkapan unsur-unsur paragraf. Data penelitian berupa paragraf yang di dalamnya terdapat 59 paragraf dari 20 karangan para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Terdapat empat unsur paragraf yang ada dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yaitu 1 kalimat utama, 2 kalimat penjelas, 3 kalimat penegas, dan 4 transisi. Berdasarkan hasil temuan, paragraf dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur dapat dilklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu 1 paragraf dengan tiga unsur, 2 paragraf dengan dua unsur, dan 3 paragraf dengan satu unsur. Paragraf dengan tiga unsur meliputi kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas dan transisi. Polanya dapat berupa KU-KPJ-T dan KU-KPJ-KPG. Paragraf dengan dua unsur meliputi kalimat utama, kalimat penjelas dan transisi. Polanya dapat berupa KU-KPJ, KU-T, dan KPJ-T. Paragraf dengan satu unsur meliputi kalimat penjelas. Polanya dapat berupa KPJ. Setelah peneliti melakukan analisis, peneliti menemukan nsur-unsur paragraf yang relevan dengan teori Wiyanto 2011. Peneliti menemukann tiga tipe unsur-