IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

PT EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008; DAN 31 DESEMBER 2008, 2007 DAN 2006 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Halaman 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

d. Pengakuan pendapatan dan beban lanjutan

Perubahan penyajian pendapatan interkoneksi Pada bulan Juni 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Pernyataan. Pernyataan ini, antara lain, mencabut PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi. Pernyataan ini berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 dan penerapan dini diperkenankan. Perseroan menerapkan Pernyataan tersebut secara dini dan mengubah penyajian pendapatan interkoneksi dari penyajian neto menjadi bruto. Sebelumnya, Perseroan menyajikan pendapatan interkoneksi secara bersih sesuai dengan praktik industri telekomunikasi di Indonesia. Sebagai akibat dari perubahan penyajian tersebut, maka laporan keuangan konsolidasian komparatif telah dinyatakan kembali sebagai berikut: 30092008 31122008 31122007 31122006 Sebelum dinyatakan kembali Pendapatan usaha bersih setelah dikurangi beban interkoneksi dan jasa telekomunikasi 7.342.881 9.764.826 6.459.770 4.681.675 Beban usaha 5.291.736 8.011.837 4.699.988 3.653.814 Setelah dinyatakan kembali Pendapatan usaha bruto setelah dikurangi diskon 9.104.762 12.061.207 7.989.519 5.777.657 Beban usaha 7.053.617 10.308.218 6.229.737 4.749.796

e. Piutang usaha

Piutang usaha disajikan dalam jumlah yang diestimasi akan diterima setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen terhadap status piutang pada tiap tanggal neraca. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

f. Persediaan

Persediaan, yang terutama terdiri dari voucher dan kartu SIM, dinilai berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Harga perolehan dihitung berdasarkan metode rata-rata bergerak. Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

g. Sewa

i Sebagai lessee Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa. PT EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008; DAN 31 DESEMBER 2008, 2007 DAN 2006 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Halaman 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan