Bebanmanfaat pajak penghasilan PERPAJAKAN lanjutan

PT EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008; DAN 31 DESEMBER 2008, 2007 DAN 2006 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Halaman 46

22. PERPAJAKAN lanjutan

d. Kewajiban pajak tangguhan lanjutan

31122006 Dibebankan dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian Penyesuaian tahun lalu dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan 31122007 Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal 422.347 298.956 - 721.303 Penyisihan piutang ragu-ragu 25.445 10.257 - 35.702 Penyisihan beban gaji dan imbalan karyawan 11.553 26.395 - 37.948 Akumulasi kerugian pajak 38.196 1.740 2.532 33.924 347.153 264.044 2.532 613.729 31122005 Dibebankan dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian Penyesuaian tahun lalu dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan 31122006 Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal 254.116 167.743 488 422.347 Program penjatahan saham 3.000 - 3.000 - Penyisihan piutang ragu-ragu 5.370 20.075 - 25.445 Penyisihan beban gaji dan imbalan karyawan 9.162 2.391 - 11.553 Akumulasi kerugian pajak 237.939 181.599 18.144 38.196 1.355 326.876 21.632 347.153 Perseroan mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari saldo akumulasi kerugian pajak dengan dasar bahwa akumulasi kerugian pajak tersebut dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak yang memadai di masa mendatang. Dalam Undang-Undang Perpajakan Indonesia, akumulasi kerugian pajak dapat dikompensasi dengan laba kena pajak periode mendatang untuk periode 5 lima tahun. Dasar yang digunakan untuk mendukung pengakuan aset pajak tangguhan ditelaah secara rutin oleh manajemen.

e. Surat Ketetapan Pajak Tahun pajak 2001

a. Pada tanggal 26 Mei 2003, Direktorat Jenderal Pajak DJP menerbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP Kurang Bayar atas PPh Pasal 21, Pasal 2326 dan PPh Final Pasal 42 sebesar Rp 24.804. Perseroan melunasi kekurangan pembayaran PPh tersebut pada tanggal 25 Juni 2003 dan 22 Juli 2003 sebesar Rp 9.776 dan sisanya dilunasi melalui kompensasi dengan PPh Pasal 2326 tahun 2002. Termasuk di dalam SKP Kurang Bayar ini adalah kewajiban PPh Pasal 26 yang menurut Perseroan seharusnya tidak dipungut atas pembayaran jelajah internasional sejumlah Rp 855. Pada tanggal 12 Agustus 2003, Perseroan mengajukan surat keberatan ke DJP mengenai masalah ini, yang ditolak pada tanggal 21 April 2004. Pada tanggal 20 Juli 2004, Perseroan mengajukan banding, dan disetujui oleh Pengadilan Pajak melalui Surat Putusan No. Put.05969PPM.VII132005 tanggal 22 Juli 2005, dan dicatat di laporan laba rugi konsolidasian tahun 2005 dalam “penghasilanbeban lain-lain”. PT EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008; DAN 31 DESEMBER 2008, 2007 DAN 2006 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Halaman 47

22. PERPAJAKAN lanjutan