Penilaian Pembelajaran Kinerja Guru a. Perencanaan Pembelajaran

111 Pembentukan kompetensi dan karakter siswa perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangan agar menimbulkan kreativitas guru. Kreativitas guru dalam pembelajaran melalui pendekatan yang sesuai dalam implementasi kurikulum 2013 antara lain pendekatan pembelajaran kontekstual, bermain peran, pembelajaran partisipatif, belajar tuntas dan pembelajaran kontruktivisme. Pembentukan karakter dan kompetensi perlu diusahakan melibatkan siswa seoptimal mungkin. Perserta didik dilibatkan untuk memberikan kesempatan dan mengikut sertakan mereka untuk turut ambil bagian dalam proses pembelajaran. Hal yang harus diupayakan guru dalam implementasi kurikulum 2013 terhadap pelaksanaan pembelajaran yaitu bagaimana guru memotivasi siswa dan bagaimana materi belajar harus dikemas sehingga bisa membangkitkan motivasi dan gairah belajar siswa. Belajar perlu dikaitkan dengan seluruh kehidupan siswa agar dapat menumbuhkan kesadaran mereka terhadap manfaat dari perolehan belajar.

c. Penilaian Pembelajaran

Hasil analisis kinerja guru pada paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim dalam kategori sangat baik dengan persentase 85. Penilaian pembelajaran mendapat skor rata-rata 41 atau persentase 91 dalam kategori sangat baik. Hal ini disebabkan hasil Penilaian Pembelajaran penilaian pembelajaran yang di laksanakan oleh guru sesuai dengan acuan kurikulum. Guru melakukan Penilaian sesuai dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian proses pembelajaran dapat menilai dari kesiapan siswa, proses dan hasil belajar secara utuh. Penilaian proses di maksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran serta internalisasi karakter dan pembentukan 112 kompetensi siswa, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Hal ini penilaian proses dilakukan untuk menilai aktivitas, kreativitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, terutama keterlibatan mental, emosional dan sosial dalam pembentukan kompetensi serta karakter siswa. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 80 siswa terlibat secara aktif, baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran. Siswa dalam proses pembelajaran harus menunjukan kegairahan yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Siswa dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri siswa seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagaian besar 80. Siswa dalam proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan. Kinerja guru harus dipertahankan karena sudah dalam kategori sangat baik, pada aspek perencanaan guru harus membuat perangkat pembelajaran yang mengacu kepada standar isi agar dapat menyesuaikan karakteristik siswa. Penilaian pembelajaran guru harus memberikan tindakan kepada siswa yang telah atau belum menguasai kompetensi. Penilaian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 yang baik dilakukan melalui pengamatan maupun refleksi yang harus ditujukan untuk memperbaiki program pembelajaran dan peningkatan kualitas layanan siswa. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendorong terjadinya peningkatatan kualitas 113 secara kesinambungan sehingga dapat menumbuhkan budaya belajar sekaligus budaya kerja untuk menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Pengawas dalam mensupervisi kinerja guru harus selalu ditingkatkan dan menindaklanjutin kelemahan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Kunjungan dan observasi kelas dilakukan dalam rangka mencari informasi mengenai bagaimana proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas menyangkut hal-hal seperti bagaimana penggunaan metode mengajar, penggunaan alat atau media dalam pembelajaran, penguasaan guru di kelas dan hal lain yang bersangkut-paut dengan proses pembelajaran, yang selanjutnya hasil dari observasi tersebut akan dijadikan bahan pertimbangan dalam memotivasi, mengarahkan, membina, dan membimbing guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan prestasi relajar siswa. Pengawas selalu membimbing agar dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan cara diskusi kelompok. Diskusi kelompok Adalah forum pertemuan yang melibatkan banyak orang untuk membicarakan sesuatu melaui tukar fikiran dan informasi dalam upaya memperbaiki proses dan hasil pembelajaran. Diskusi dapat dilakukan dalam skala besar seperti diskusi panel, lokakarya, workshop, dan lain sebagainya, juga dapat dilakukan dalam skala kecil seperti rapat guru, pertemuan guru mata pelajaran sejenis dan lain sebagainya. 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemahaman guru pada paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim sangat kurang. Hal ini menunjukan bahwa dari sembilan guru hanya satu guru yang telah memahami tentang kurikulum 2013. 2. Kualifikasi guru pada paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim dengan pencapaian pendidikan terakhir guru terdapat 5 orang lulusan S1 atau pencapaian 55,6 yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan, sedangkan 4 orang guru atau 44,4 yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan dengan lulusan 3 orang lulusan D3 dan 1 orang guru dengan lulusan STM. 3. Kompetensi guru pada paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim dalam kategori sangat baik dengan persentase 86, data yang didapatkan tiap indikator: 1 Butir kompetensi kepribadian mendapat skor rata-rata 39 atau pencapaian 88 dalam kategori sangat baik; 2 Kompetensi profesioanal dengan pencapaian skor rata-rata 40 atau pencapaian 88 dalam kategori sangat baik; 3 Kompetensi pedagogik dengan pencapaian skor rata-rata 45 atau pencapaian 85 dalam kategori