103 sekolah adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi tenaga
kependidikan guna mencapai tujuan pendidikan secara optimal, membantu tenaga kependidikan
mencapai posisi
dan standar
perilaku, memaksimalkan
perkembangan karir, serta menyelaraskan tujuan individu, kelompok dan lembaga. Perbandingan guru dan siswa agar dapat terpenuhi dengan pencapaian
1:15 diharapkan kepala sekolah untuk memberdayakan tenaga guru dengan cara merekrut tenaga guru, hal ini perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa
yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga guru yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai, serta dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik dan berkualitas. Rekruitmen tenaga guru harus berdasarkan seleksi yang mengutamakan kualitas, perlu dilakukan sistem
pengangatan penempatan dan pembinaan tenaga guru yang memungkinkan para calon tenaga guru mengembangkan diri dan kariernya secara leluasa sehingga
mereka dapat mengembangkan kemampuanya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan jaman. Sejalan dengan semangat reformasi
otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan maka rekruitmen tenaga guru perlu didasarkan atas kebutuhan wilayah dengan cakupan kabupaten dan kota.
3. Kompetensi Guru
Kompetensi guru pada paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim dalam kategori sangat baik dengan
persentase 86, data yang didapatkan tiap indikator: 1 Butir kompetensi kepribadian mendapat skor rata-rata 39 atau pencapaian 88 dalam kategori
sangat baik; 2 Kompetensi profesioanal dengan pencapaian skor rata-rata 40
104 atau pencapaian 88 dalam kategori sangat baik; 3 Kompetensi pedagogik
dengan pencapaian skor rata-rata 45 atau pencapaian 85 dalam kategori sangat baik; 4 Kompetensi sosial dengan pencapaian skor rata-rata 37 atau pencapaian
82 dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa guru termasuk dalam kategori profesional karena telah menguasai standar kompetensi guru dimana
dalam PP no 74 tahun 2008 pasal 3. Kompetensi guru meliputi Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Guru harus sungguh-sungguh dan baik dalam menguasai empat kompetensi tersebut agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Kompetensi-kompetesni
tersebut merupakan bagian integral bagi seorang guru sebagai tenaga profesional, yang hanya dapat dikuasai dengan baik melalui pengalaman praktik yang insentif.
Kompetensi guru dipertahankan karena sudah dalam kategori sangat baik, guru harus tetap melakukan pengembangan diri seta menambah wawasan dengan
cara mengikuti forum-forum diskusi, seminar tentang pendidikan, serta penataran- penataran yang diadakan oleh lembaga-lembaga baik formal maupun non-formal.
Tenaga guru merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan. Tenaga guru yang profesional harus memiliki visi, misi, tujuan dan strategi yang jelas dari
kegiatan profesinya disekolah. Penilaian kesuksesan pendidikan dapat dilihat mulai dari pengaturan jadwal pembelajaran yang teratur dan proses pembelajaran yang
berkualitas. Guru harus menyadari bahwa pembalajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis secara
bersamaan. Aspek pedagogis menunjukan pada kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam suatu pendidikan. Aspek psikologis menunjukan pada
kenyataan bahwa siswa pada umumnya pada taraf perkembangan yang berbeda,
105 yang menuntut materi yang berbeda pula. Aspek didaktis menunjukan pada
pengaturan belajar siswa oleh guru. Guru harus menentukan secara tepat jenis belajar manakah yang paling berperan dalam proses pembelajaran tertentu,
dengan mengingat kompetensi dasar yang harus dicapai. Guru dalam pengembangan kompetensinya harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai
jenis-jenis belajar, serta cara melakukan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Kompetensi guru merupakan kunci pendorong pendidikan di sekolah.
Kepala sekolah dan pengawas harus mengetahui kompetensi guru yang ada di lingkungan sekolah yang dipimpinya. Kepala sekolah seharusnya mengoordinasi,
menggerakan, dan menyelaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di dalam sekolah agar dapat menyukseskan implementasi kurikulum 2013. Guru
dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya agar menjadi tenaga guru dan kependidikan yang berkualitas sehingga dapat menjadi salah satu indikator
dalam penjaminan mutu pendidikan.
4. Motivasi Kerja