100 yang harus dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,
sehingga guru dapat memberikan dukungan terhadap perubahan kurikulum. Sosialisasi harus dilakukan secara matang kepada berbagai pihak agar kurikulum
baru yang ditawarkan dapat dipahami dan diterapkan secara optimal, karena sosialisasi adalah langkah penting yang akan menentukan keberhasilan kurikulum.
Kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif dan berkarakter. Keberhasilan kurikulum 2013 dalam
menghasilkan insan yang produktif, kreatif dan inovatif ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain berkaitan dengan kepemimpinan kepala
sekolah, kreativitas guru, aktivitas siswa, sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar, lingkungan yang kondusif akademik, dan partisipasi warga sekolah.
2. Kualifikasi Guru
Kualifikasi guru pada paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim dengan pencapaian pendidikan terakhir
guru terdapat 5 orang lulusan S1 atau pencapaian 55,6 yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan, sedangkan 4 orang guru atau 44,4 yang belum memenuhi
kualifikasi pendidikan dengan lulusan 3 orang lulusan D3 dan 1 orang guru dengan lulusan STM. Hal ini dapat diketahui bahwa setengah guru di Paket keahlian teknik
instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim telah memenuhi Kategori kualifikasi guru dimana dimaksud dalam PP 74 tahun 2008
pasal 5 menyatakan bahwa kualifikasi guru diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau program D-IV pada perpendidikan tinggi yang menyelenggarakan
101 program pendidikan tenaga kependidikan atau program pendidikan non
kependidikan. Guru merupakan salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Kualitas seorang guru dan sistem pendidikan yang baik akan membuahkan hasil yang maksimal, karena itu tenaga guru diharapkan memiliki
kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efesien. Kompetensi merupakan salah satu kualifikasi tenaga guru yang
terpenting, apabila kompetensi ini tidak pada diri seorang guru, maka guru tidak akan berkompeten dalam melakukan tugasnya dan hasilnya pun tidak akan
optimal. Guru yang belum memenuhi kualifikasi hendaknya segera melanjutkan studi ke DIVS1 agar dapat meningkatkan kualifikasi akademik dan dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Tanggung jawab kepala sekolah sangat berperan dalam mengendalikan
keberhasilan kegiatan pendidikan dan memperhatikan kualifikasi guru. Kepala sekolah diharapkan harus memperhatikan kualifikasi guru agar dapat
meningkatkan hasil belajar mengajar dengan cara memotivasi guru untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi guru. Kurikulum 2013 agar dapat
terlaksana dengan baik di perlukan peningkatan kualitas guru yang senantiasa diakukan untuk memenuhi kemampuan tenaga guru agar dapat melaksanakan
tugasnya secara efektif dan efisien, peningkatan kualitas tenaga guru dapat dilakukan melalui pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga diklat
dilingkungan diknas pendidikan nasional perlu senantiasa dioptimalkan peranya sesuai tugas dan fungsinya.
102 Pengawas sekolah harus mengetahui kualifikasi guru yang ada di sekolah
agar dapat memberi pengarahan langsung ke guru guna meningkatkan kualifikasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan karier tenaga guru perlu
memperhatikan pengangkatan seseorang dalam jabatan tenaga guru harus dilakukan melalui seleksi yang ketat, adil dan transparan dengan mengutamakan
kepemimpinan yang bersangkutan. Fungsi kontrol dan pengawasan pada semua jenis dan jenjang pendidikan perlu dioptimalkan sebagai sarana untuk memacu
kualitas pendidikan. Jumlah guru yang mengajar pada Paket keahlian teknik instalasi
pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara Enim sebanyak 9 orang. Hasil tersebut dapat diketahui bahwa perbandingan jumlah guru yang mengajar
dengan siswa pada paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK se-Kabupaten Muara enim dengan pencapaian 9:258 1:29 dalam kategori
tidak ideal. Idealnya jumlah guru dalam Peraturan pemerintah PP 74 tahun 2008 pasal 17 menyatakan bahwa perbandingan jumlah guru ideal dengan murid pada
suatu SMK adalah sebesar 1:15. Perbandingan guru dan siswa agar dapat terpenuhi persyaratannya maka diperlukan sejumlah 17 guru supaya pencapaian
perbandingan siswa dengan guru mencapai 1:15. Kekurangan guru disebabkan manajemen tenaga kependidikan disekolah
yang belum bisa memberdayakan masyarakat disekitar untuk menyukseskan kurikulum. Manajemen tenaga kependidikan disekolah harus ditunjukan untuk
memberdayakan tenaga-tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Fungsi manajemen tenaga kependidikan disekolah yang harus dilaksanakan kepala
103 sekolah adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi tenaga
kependidikan guna mencapai tujuan pendidikan secara optimal, membantu tenaga kependidikan
mencapai posisi
dan standar
perilaku, memaksimalkan
perkembangan karir, serta menyelaraskan tujuan individu, kelompok dan lembaga. Perbandingan guru dan siswa agar dapat terpenuhi dengan pencapaian
1:15 diharapkan kepala sekolah untuk memberdayakan tenaga guru dengan cara merekrut tenaga guru, hal ini perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa
yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga guru yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai, serta dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik dan berkualitas. Rekruitmen tenaga guru harus berdasarkan seleksi yang mengutamakan kualitas, perlu dilakukan sistem
pengangatan penempatan dan pembinaan tenaga guru yang memungkinkan para calon tenaga guru mengembangkan diri dan kariernya secara leluasa sehingga
mereka dapat mengembangkan kemampuanya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan jaman. Sejalan dengan semangat reformasi
otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan maka rekruitmen tenaga guru perlu didasarkan atas kebutuhan wilayah dengan cakupan kabupaten dan kota.
3. Kompetensi Guru