Paradigma Penelitian Hipotesis Penelitian

46 ini terdapat dua variabel, yaitu variabel terikat dependent variable dan variabel bebas independent variable. Sesuai dengan judul yang diajukan, yakni Pengaruh Orientasi Etis, Gender, dan Jenis Perguruan Tinggi terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting, maka definisi operasional dari masing- masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

a. Persepsi Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative

Accounting Persepsi adalah sebuah proses yang dimulai dari suatu penglihatan sehingga terbentuk tanggapan yang terjadi di dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui panca indera yang dimilikinya, sedangkan creative accounting adalah transformasi informasi keuangan dengan menggunakan pilihan metode, estimasi, dan praktik akuntansi yang diperbolehkan oleh standar akuntansi. Persepsi Mahasiswa Akuntansi mengenai creative accounting adalah suatu proses memahami seorang Mahasiswa Akuntansi mengenai proses transformasi laporan keuangan dengan menggunakan alternatif pilihan yang diperbolehkan oleh Standar Akuntansi dengan tujuan memanipulasi laporan keuangan sesuai dengan yang diinginkan. Mahasiswa dengan Persepsi negatif mengenai creative accounting akan membuat mahasiswa semakin 47 tegas terhadap praktik creative accounting. Sebaliknya, bagi mahasiswa yang mempunyai persepsi positif terhadap creative accounting, maka mahasiswa lebih terbuka terhadap praktik creative accounting . Instrumen yang digunakan pada kuesioner Persepsi Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting diambil dan dimodifikasi dari model kuesioner yang dibuat oleh George Lan et al., 2015. Indikator yang digunakan pada Kasus A adalah pengurangan laba bersih, dan peningkatan laba bersih, sedangkan pada Kasus B indikatornya adalah kepentingan pribadi dan kepentingan orang terdekat. Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert dengan modifikasi 4 poin meliputi sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS.

2. Variabel Independen

a. Orientasi Etis

Orientasi Etis adalah suatu dasar pemikiran dalam menentuk a n sikap dan arah secara tepat dan benar mengenai dilema etis. Orientasi etis dikendalikan oleh dua karakteristik, yaitu : 1 Idealisme Idealisme merupakan sikap yang menganggap bahwa suatu tindakan yang tepat atau benar akan menimbulkan suatu konsekuensi sesuai hasil yang diharapkan atau diinginka n. 48 Kuesioner yang digunakan diadopsi dari penelitian Greenfield et al. , 2007 dan diukur dengan skala Likert 1-4. 2 Relativisme Relativisme adalah model cara berpikir pragmatis, alasannya adalah bahwa aturan etika bersifat tidak universal, karena etika di latar belakangi oleh budaya dimana masing – masing dari budaya tersebut memiliki sebuah aturan yang berbeda – beda. Kuesioner yang digunakan diadopsi dari penelitian Greenfield et al., 2007 dan diukur dengan skala Likert 1-4 dengan penilaia n atas orientasi etis relativisme yang meliputi adanya etika yang bervariasi dari satu situasi dan masyarakat ke situasi dan masyarakat lainnya, selain itu tipe-tipe moralitas yang berbeda tidak dapat dibandingkan dengan keadilan, pertimbangan etika dalam hubungan antar orang begitu kompleks, sehingga individ u seharusnya diijinkan untuk membentuk kode etik individ u mereka sendiri, serta kebohongan dapat dinilai sebagai tindakan moral atau imoral tergantung pada situasi. Idealisme dan Relativisme diukur dengan penggolongan yaitu menggunakan analisis cluster non hierarki atau yang biasa disebut dengan K – Means Cluster. Analisis cluster bertujuan untuk mengklasifikasikan obyek berdasarkan kemiripan karakteristik yang dimiliki. Hasil yang didapat dari K – Means Cluster dalam penelitian ini yaitu Idealisme bernilai 1 dan Relativisme bernilai 2.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA)

0 4 23

PERSEPSI ETIS PELAKU BISNIS DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

4 27 62

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

0 0 12

Pengaruh Gender, Usia, Tingkat Pendidikan, dan Status Sosial Ekonomi terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi.

5 15 51

PENGARUH ORIENTASI ETIS, TINGKAT PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JENIS PERGURUAN TINGGI TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI PRAKTIK CREATIVE ACCOUNTING.

0 5 218

PENGARUH ORIENTASI ETIS DAN GENDER TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PERILAKU TIDAK ETIS AKUNTAN (Studi pada Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta).

0 1 145

PENGARUH PENALARAN ETIS, ORIENTASI ETIS, LOCUS OF CONTROL, GENDER DAN UMUR TERHADAP SENSITIVITAS ETIS MAHASISWA AKUNTANSI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 1 29

PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI SKANDAL ETIS AUDITOR DAN CORPORATE MANAGER

0 0 14

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PRAKTIK CREATIVE ACCOUNTING

1 2 17

PERBEDAAN PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA DILIHAT DARI SEGI GENDER (Studi Pada Perguruan Tinggi di Purwokerto) - repository perpustakaan

0 0 18