Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah
13 penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau
persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.
Syaikhul Falah 2006 mendefinisikan persepsi sebagai sebuah proses yang dimulai dari pemilihan stimuli, merespon
stimuli dan memproses stimuli tersebut secara rumit, kemudian menginterpretasikan dengan sejumlah pertimbangan-pertimba nga n
serta menafsirkannya. Hasil dari proses pembentukan persepsi, pada akhirnya akan mempengaruhi sikap dan perilaku individu.
Menurut Riggio 1990 menyatakan bahwa persepsi adalah proses kognitif baik lewat penginderaan, pandangan, penciuman dan
perasaan yang kemudian ditafsirkan oleh Aryanti 1995 yang menyatakan bahwa persepsi di pengaruhi oleh faktor pengalama n,
proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek psikologis.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu pendapat yang sama mengenai persepsi yaitu sebuah proses yang dimulai dari suatu
penglihatan sehingga terbentuk tanggapan yang terjadi di dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam
lingkungannya melalui panca indera yang dimilikinya. b. Syarat Terjadinya Persepsi
Menurut Sunaryo 2004 : 98 syarat – syarat terjadinya sebuah
persepsi adalah sebagai berikut :
14 1 Adanya objek yang dipersepsi.
2 Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.
3 Adanya alat indera untuk menerima stimulus. 4 Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak,
yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon. c. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Miftah Toha 2003 : 154 faktor – faktor yang
mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut : 1 Faktor internal : perasaan, sikap dan kepribadian individ u,
prasangka, keinginan harapan, perhatian, proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga
minat, dan motivasi.
2 Faktor Eksternal : latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas,
ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal - hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek.
d. Pengertian Creative Accounting Praktik creative accounting adalah sebuah proses dimana
beberapa pihak
menggunakan kemampuan
pemahaman pengetahuan akuntansi termasuk di dalamnya standar, teknik, dll
dan menggunakannya untuk memanipulasi suatu laporan keuangan Amat, 1999. Menurut Sulistawan 2003 creative accounting
adalah badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti
penyajian nilai laba atau aset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantug motivasi yang mereka lakukan.