37 mempengaruhi tingkat ketertarikan belajar akuntansi dan ketertarikan
belajar di KAP sebagai auditor dari mahasiswa akuntansi. Mahasiswa akuntansi yang lebih tua akan memperlihatkan sedikit ketertarikan
belajar akuntansi karena adanya skandal akuntansi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
variabel independen yang digunakan yaitu orientasi etis dan gender. Sedangkan perbedaannya yaitu pada variabel dependennya.
6. Ratna Candra Sari dan Sukirno 2015
Penelitian ini berjudul “Creative Accounting: Do Character Education and Religion Matter ?
”. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sikap untuk melakukan creative accounting pada
mahasiswa di tiga universitas negeri yaitu universitas yang menerapkan pendidikan karakter, universitas yang tidak menerapkan pendidikan
karakter dan mahasiswa di universitas berbasis agama. Pemiliha n sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling. Sampel
dibatasi untuk siswa yang telah mengambil mata kuliah etika bisnis dan akuntansi keuangan menengah. Total sampel berjumlah 188 mahasiswa
yang terdiri dari 121 mahasiswa universitas negeri dan 67 mahasiswa universitas berbasis agama.
Hasil dari penelitian ini adalah praktik akuntansi kreatif lebih rendah untuk perguruan tinggi yang menerapkan pendidikan karakter daripada
perguruan tinggi yang tidak menerapkan pendidikan karakter. PTN yang menerapkan pendidikan karakter ada efek negatif dari norma
– norma
38 subyektif, sedangkan di PTN berbasis agama ada pengaruh positif dari
norma – norma subyektif untuk melakukan akuntansi kreatif.
Persamaan dari penelitian ini yaitu sama – sama dilatarbelakangi
oleh fenomena praktik creative accounting. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Ratna Candra Sari dan
Sukirno 2015 membandingkan PTN yang menerapkan pendidikan karakter dan PTN yang tidak menerapkan pendidikan karakter dengan
PTN berbasis agama, sedangkan penelitian ini membandingkan PTN dengan PTS.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Orientasi Etis terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntans i
mengenai Praktik Creative Accounting
Orientasi etis diartikan sebagai dasar pemikiran untuk menentuka n sikap, arah dan sebagainya secara tepat dan benar yang berkaitan dengan
dilema etis. Sebagaimana telah disebutkan bahwa orientasi etis diklasifikasikan menjadi idealisme dan relativisme. Orientasi etis
idealisme lebih mengacu pada tindakan individu yang harus sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku. Individu yang idealis akan
mengambil tindakan tegas terhadap suatu situasi yang dapat merugika n orang lain dan memiliki sikap serta pandangan yang lebih tegas terhadap
individu yang melanggar perilaku etis dalam profesinya. Mahasiswa yang bersifat idealis cenderung memberikan tanggapanpersepsi ketidak
setujuan terhadap praktik creative accounting. Sedangkan relativis me