Pengolahan Limbah Penanganan Limbah Kandang

diberi gang sebagai jalan pada saat memberi makan atau pada saat melakukan pengawasan dan lain sebagainya. Sedangkan sapi yang ditempatkan saling bertolak belakang, maka dihadapan sapi harus disediakan gang pula AAK, 1995.

2.8 Pengolahan Limbah

Menurut Soehardji 1992, limbah adalah semua buangan yang bersifat padat, cair maupun gas, sejalan dengan definisi tersebut maka limbah peternakan adalah semua buangan dari usaha peternakan yang bersifat padat, cair maupun gas. Pengolahan limbah adalah suatu upaya pengurangan volume, konsentrasi dan tingkat bahaya limbah dengan jalan pengolahan fisik, kimia, hayati atau gabungan antara ketiganya. Kegiatan pengolahan limbah merupakan salah satu cara untuk mengendalikan pencemaran limbah, namun kegiatan untuk mengurangi jumlah limbah yang keluar juga merupakan salah satu langkah yang akan membantu menurunkan beban pencemaran. Menurut Soehadji. 1992, cara – cara pengolahan limbah yang dapat dilakukan terdiri dari : 1. Reduksi limbah pada sumberdaya yaitu upaya preventif mereduksi volume, konsentrasi atau tingkat bahaya limbah yang dihasilkan dengan cara memperbaiki proses produksi, operasi dan pemeliharaan. 3 Pemanfaatan limbah yang terdiri terdiri atas dua cara yaitu : a. Penggunaan kembali reuse yaitu pemanfaatan limbah yang mengalami pengolahan atau perubahan bentuk, diganakan kembali untuk penggunaan yang sama atau fungsi yang sama. Penggunaan kembali dapat dilakukan oleh tempat usaha yang bersangkutan Universitas Sumatera Utara b. Daur ulang recycle yaitu pemanfaatan kembali melalui proses fisika atau kimiawi. Daur ulang dapat melalui dua cara yaitu kembali ke proses semula menghasilkan produk lain.

2.10. Penanganan Limbah Kandang

1. Penyimpanan waktu singkat Agar tidak perlu melakukan pembuangan pada akhir pekan atau musim hujan sebaiknya dibuat tempat penampungan sementara. Limbah setengah padat yang terdiri dari cukup sisa pakan dan alas lantai dibuang menggunakan garu lalu ditampung di bak kecil. Setelah penuh, limbah disebarkan ke padang rumput. Limbah yang lebih banyak mengandung air ditampung pada bak atau lubang yang lebih besar. Pembuatan lubang harus memperhatikan agar jangan sampai menjadi penampung air. Setelah itu baru limbah dipindahkan ke tempat penyimpanan yang lebih permanen dengan usaha mengurangi kandungan air yang terdapat didalamnya. Tempat penampungan sementara membutuhkan biaya pembuatan murah dan sedikit tenaga kerja diperlukan untuk mengosongkannya. Hanya sayangnya kerja menjadi rutin dan terjadi kerusakan pada padang rumput dan struktur tanah. 2. Penyimpanan waktu lama Seluruh limbah selama beberapa bulan dapat disimpan lama. Penampungannya dapat menggunakan silo menara atau bak rel. a. Silo Menara Silo berdiameter 19 m dan tinggi 4,6 m mempunyai kapasitas 15.000 m 3 . Buangan dipindahkan ke dalam silo menggunakan pompa. Penyimpanannya membutuhkan tatalaksana yang hati-hati. Pengadukan harus sering dilakukan agar Universitas Sumatera Utara pengerakan tidak terlalu menjadi tebal. Kandungan alas dan lantai harus minimum. Dengan demikian, diperlukan pula tempat penyimpanan padatan lainnya. Silo menara dapat menyimpan limbah dalam kondisi campuran ideal dan penyebarannya dalam waktu optimum. Pembuatan silo menara mahal. b. Bak rel Rel disusun hingga menyerupai bak dapat digunakan menyimpan limbah. Lantainya dibuat miring. Limbah diletakkan dibagian yang tinggi sehingga cairan mengalir dan merembes celah-celah dinding. Cairan dikumpulkan dan disebarkan ke padang rumput. Setelah beberapa waktu, padatan dapat dipindah dan disebarkan. c. Bak Tanah Tanah digali sehingga membentuk bak tanah. Tanah galian digunakan lagi untuk membentuk dinding. Tanah digali dengan kedalaman 1,2 m dan dinding dibuat setinggi itu pula sehingga total ada 2,4 m. Dinding dibuat hati-hati jangan sampai mudah pecah. Pada penyimpanan ini, bahan organik limbah dicerna oleh bakteri aerobik dan cenderung terjadi lapisan-lapisan limbah. Bahan berserat naik ke permukaan membentuk kerak tebal. Di bawahnya terdapat lapisan cairan bening. Paling bawah lumpur berpasir mengendap tenggelam. Pengosongan harus memperhatikan cairan yang ada. Cara yang mudah adalah memindahkan cairan dulu. Cairan dipindahkan tanpa terganggu oleh lumpur dan padatan menggunakan saluran dari bak bercelah. Bak dibuat dari rely yang masing- masing di las berjarak 25 mm. Padatan tertahan oleh rel sedangkan cairan tetap Universitas Sumatera Utara mengalir. Cairan dapat dikeluarkan menggunakan pompa atau saluran pipa dan digunakan kembali. Padatan sisa mudah ditangani secara konvensional.

2.11. Komponen Pencemar Udara Terhadap Kebauan di Peternakan

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Rumah Kost Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

4 81 106

Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2013

5 74 107

Analisa Kadar CO dan NO2 di Udara dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

5 74 126

Analisa Kadar H2S (Hidrogen Sulfida) Dan Keluhan Kesehatan Saluran Pernapasan Serta Keluhan Ititasi Mata Pada Masyarakat Di Kawasan PT. Allegrindo Nusantara Desa Urung Panei Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun Tahun 2013

1 52 97

Gambaran Dan Prevalensi Keluhan Gangguan Kulit Pada Pekerja Bengkel Kendaraan Bermotor Di Kecamatan Medan Baru, Medan Selayang, Dan Medan Johor

4 41 68

Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013

0 39 86

Hubungan Perilaku Pengguna Air Sumur dengan Keluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Pada Pondok Pesantren di Kota Dumai Tahun 2011

23 85 126

Kejadian Retensio Urine Dan Infeksi Saluran Kemih Pasca Seksio Sesaria Dan Operasi Ginekologi Dengan Kateter Menetap 24 Jam Dan Tanpa Kateter

1 74 63

Lampiran KUESIONER ANALISA KADAR CO DAN NO2 DI UDARA DAN KELUHAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR SANGKUMPAL BONANG KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2013

0 0 17

Analisa Kadar CO dan NO2 di Udara dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 17