Efek yang ditimbulkan akibat pemaparan amoniak,
Tabel 2.1 Efek yang ditimbulkan akibat pemaparan amoniak Konsentrasi
Efek bagi manusia
0,5 – 1,0 ppm Bau mulai tercium
2,0 ppm Batas maksimal paparan kebauan di area permukiman
secara terus – menerus 24 jam Kepmen LH No. 50MEN-LHII1996
25 ppm Merupakan nilai ambang batas yang dapat diterima batas
maksimal paparan di area kerja 8 jam, Surat Edaran Menaker No.02MENAKER1978
25 – 50 ppm Bau dapat ditandai, pada umumnya tidak menimbulkan
dampak 50 – 100 ppm
Mengakibatkan iritasi ringan pada mata, hidung dan tenggorokan, toleransi dapat terjadi dalam 1-2 minggu
tanpa memberikan dampak
140 ppm Menimbulkan iritasi tingkat menengah pada mata, tidak
menimbulkan dampak yang lebih parah selama kurang dari 2 jam
400 ppm Mengakibatkan iritasi tingkat menengah pada
tenggorokan 500 ppm
Merupakan kadar yang memberikan dampak bahaya langsung pada kesehatan
700 ppm Bahaya tingkat menengah pada mata
1000 ppm Dampak langsung pada jalan pernapasan
1700 ppm Mengakibatkan laryngospasm
2500 ppm Berakibat fatal setelah pemaparan selama setengah jam
2500 – 5000 ppm Mengakibatkan nekrosis dan kerusakan jaringan
permukaan jalan pernapasan, sakit pada dada, edema paru, dan bronchospasm
5000 ppm Berakibat fatal dapat mengakibatkan kematian mendadak
2.11.4. Hidrogen Sulfida
H
2
S dihasilkan oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob. H
2
S bersifat racun, tidak berwarna, memiliki aroma yang tidak sedap, dan mudah terbakar. H
2
S sering ditemukan pada kawasan pertambangan dan ketika terjadi ledakan gunung
berapi Lens dan Pol, 2000. Gas H
2
S dengan konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan. Pada konsentrasi yang lebih tinggi dapat
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah, sampai pingsan, serta pada konsentrasi lebih dari seribu ppm akan menyebabkan kehilangan kesadaran sampai kematian
Jones et al., 2005.
2.11.5. Proses Pembentukan H
2
S
Hidrogen sulfida dibentuk dari reduksi bakteri sulfat dan dekomposisi kandungan sulfur organik pada kotoran dalam kondisi anaerob. Gas H
2
S merupakan gas yang berwana lebih ringan dari pada udara, mudah larut dalam air dan
mempunyai bau seperti telur busuk Casey et al., 2006. Sulfur di dalam makhluk hidup berbentuk S- organik. Selanjutnya S- organik akan mengalami dekomposisi
menjadi H
2
S. H
2
S kemudian dapat berubah menjadi sulfat. Melalui proses asimilasi sulfat dapat berubah menjadi S- organik kembali. Sulfat juga dapat berubah menjadi
H
2
S jika mengalami reduksi sulfat. Menurut Imas 2001, mikroorganisme pengoksidasi sulfur dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu mikroorganisme kemoatutotrof litotrof, fotoautotrof, dan kemoheterotraof. Bakteri litotrof yang dapat mengoksidasi sulfur adalah bakteri yang
berasal dari genus Thiobacillus.
2.11.6. Dampak Gas H
2
S Pada Manusia
Gas H
2
S dengan konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. Pada konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan sakit
kepala, mual dan muntah, sampai pingsan, serta pada konsentrasi lebih dari seribu ppm akan menyebabkan kehilangan kesadaran sampai kematian Jones et al. dalam
Universitas Sumatera Utara
Ginanjar, 2005. Beberapa dampak negatif bagi manusia yang ditimbulkan oleh gas H
2
S dengan beberapa konsentrasi ppm dapat dilihat di Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Dampak negatif gas H
2
S bagi manusia Konsentrasi
Efek bagi manusia
0.03 ppm Bisa dicium. Aman dihirup dalam 8 jam.
4 ppm Bisa menyebabkan iritasi mata. Harus menggunakan masker
karena bisa merusak metabolisme. 10 ppm
Maksimum terhirup selama 10 menit. Bau membunuh dalam 3 sampai 15 menit. Menyebabkan gas mata dan luka pada
tenggorokan. Bereaksi secara keras dengan campuran isi raksa gigi.
20 ppm Terhirup lebih dari satu menit menyebabkan beberapa
kerusakan urat saraf mata. 30 ppm
Hilang penciuman, kerusakan sampai darah ke otak diteruskan dengan kerusakan organ penciuman
100 ppm Kelumpuhan pernapasan dalam 30 sampai 45 menit. Pingsan
dalam waktu singkat maksimal 15 menit. 200 ppm
Kerusakan mata serius dan kerusakan mata sampai pada saraf. Melukai mata dan tenggorokan.
300 ppm Kehilangan keseimbangan dan pikiran. Kelumpuhan
pernapasan dalam 30 sampai 45 menit. 500 ppm
Menimbulkan kelumpuhan dalam 3 sampai 5 menit. Dibutuhkan segera penyadaran buatan.
700 ppm Akan menimbulkan terhentinya napas dan kematian jika
tidak segera ditolong. Kerusakan otak secara permanen jika tidak ada pertolongan cepat.
2.12. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Gangguan Saluran Pernapasan