Kandang Sapi Induk Kandang Pedet Anak Sapi Kandang Pejantan Kandang Isolasi

2.6 Macam – Macam Kandang

2.6.1 Kandang Sapi Induk

Kandang sapi induk dewasa, pada umumnya adalah kandang sapi konvensional, sehingga setiap induk akan memperoleh ruangan dengan ukuran yang sama, panjang 1,75 meter dan lebar 1,2 meter serta dilengkapi tempat makan dan minum, masing masing dengan ukuran 80 x 50 cm dan 50 x 40 cm. Pada kandang konvensional ini setiap ruangan dibatasi dinding penyekat berupa tembok, pipa air dan lain sebagainya AAK, 1995.

2.6.2 Kandang Pedet Anak Sapi

Kandang sangat penting bagi pedet anak sapi, terutama untuk anak sapi yang baru lahir, karena mempunyai fungsi untuk melindungi ternak dari keadaan lingkungan yang merugikan. Secara umum, kandang ada dua macam, yaitu sistem barak dan sistem individual per ekor. Luas kandang sistem barak biasanya lebih besar dari sistem individual karena dalam sistem ini pedet bebas bergerak. Luas kandang barak biasanya sekitar 2,0m 2 per ekor untuk bobot badan sekitar 140 kg, sedangkan luas kandang individual untuk bobot badan yang sama cukup 1,7 m 2 per ekor. Dengan demikian, kebutuhan luas kandangnya untuk bobot badan tertentu dapat ditentukan. Misalnya, pedet dengan bobot badan 280 kg memerlukan kandang seluas 4,0 m 2 per ekor untuk kandang barak atau 3,4 m 2 per ekor untuk kandang individual Santosa, 1997.

2.6.3 Kandang Pejantan

Sapi pejantan pada umumnya dipelihara secara khusus, agar kondisinya selalu dalam keadaan prima. Oleh karena itu, kandang untuk pejantan harus disediakan Universitas Sumatera Utara secara khusus, dengan ukuran lebih luas dari kandang induk dan konstruksinya lebih kuat. Sedangkan perlengkapan lainnya sama dengan kandang induk AAK, 1995.

2.6.4 Kandang Isolasi

Kandang isolasi adalah kandang yang khusus untuk sapi – sapi yang menderita sakit. Kandang isolasi ini letaknya harus terpisah jauh dari kandang sapi – sapi yang sehat. Tujuannya adalah agar infeksi penyakit yang diderita tidak mudah menular pada kelompok sapi yang sehat, dan penderita sendiri tidak terganggu oleh kelompok sapi yang sehat AAK, 1995.

2.7 Tipe Kandang

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Rumah Kost Kelurahan Padang Bulan Selayang I Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

4 81 106

Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2013

5 74 107

Analisa Kadar CO dan NO2 di Udara dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

5 74 126

Analisa Kadar H2S (Hidrogen Sulfida) Dan Keluhan Kesehatan Saluran Pernapasan Serta Keluhan Ititasi Mata Pada Masyarakat Di Kawasan PT. Allegrindo Nusantara Desa Urung Panei Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun Tahun 2013

1 52 97

Gambaran Dan Prevalensi Keluhan Gangguan Kulit Pada Pekerja Bengkel Kendaraan Bermotor Di Kecamatan Medan Baru, Medan Selayang, Dan Medan Johor

4 41 68

Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013

0 39 86

Hubungan Perilaku Pengguna Air Sumur dengan Keluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Pada Pondok Pesantren di Kota Dumai Tahun 2011

23 85 126

Kejadian Retensio Urine Dan Infeksi Saluran Kemih Pasca Seksio Sesaria Dan Operasi Ginekologi Dengan Kateter Menetap 24 Jam Dan Tanpa Kateter

1 74 63

Lampiran KUESIONER ANALISA KADAR CO DAN NO2 DI UDARA DAN KELUHAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR SANGKUMPAL BONANG KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2013

0 0 17

Analisa Kadar CO dan NO2 di Udara dan Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 17