2. Tidak terjadi gangguan pernapasan jika responden tidak mengatakan adanya salah satu keluhan mata merah, mata berair, mata gatal dan mata kotor atau belek saat
pengambilan data.
3.8.3. Keluhan Saluran Pernapasan
Untuk mengetahui keluhan saluran pernapasan, dilakukan dengan kuesioner dengan pengkategoriannya sebagai berikut:
1. Terjadi keluhan saluran pernapasan jika responden mengatakan adanya salah satu keluhan batuk, batuk berdahak, batuk berdarah, flu, sesak nafas, nyeri dada atau
sakit tenggorokan saat pengambilan data. 2. Tidak terjadi keluhan saluran pernapasan jika responden tidak mengatakan
adanya salah satu keluhan batuk, batuk berdahak, batuk berdarah, flu, sesak napas, nyeri dada, atau sakit tenggorokan saat pengambilan data.
3.8.4. Sanitasi lingkungan peternakan
Untuk mengetahui sanitasi lingkungan di peternakan sapi PT. Prima Indo Mandiri Sejahtera.
3.9. Pengukuran Kadar H
2
S 3.9.1.
Metode
Pengukuran kadar H
2
S dengan menggunakan metode Methylen Blue.
3.9.2. Peralatan
1. Midget impinger 2. Flow meter
3. Pompa hisap 4. Labu ukur 25 ml
Universitas Sumatera Utara
5. Spektrofotometer 6. Pipet volume 10 ml
3.9.3. Bahan Regensia
1. Pereaksi penyerap : 4,3 gr CdSO
4
, 8 H
2O
ditambah 0,3 gr NaOH dilarutkan dalam air suling, sampai 1 liter.
2. Larutan induk H
2
SO
4
– Amin : 12 gr NN dimethyl penylen diamin hidroksida yang dilarutkan dalam campuran dingin dari 50 ml H
2
SO
4
dalam 30 ml air suling. 3. Larutan uji amin : encerkan 2,5 ml larutan induk menjadi 100 ml dengan H
2
SO
4
dengan perbandingan 1 : 1 50 ml H
2
SO
4
: 50 ml air suling. 4. Laruta feri klorida FeCl
3
100 : 10 gr FeCl
3
6 H
2
O dilarutkan dengan air suling sampai menjadi 10 ml.
5. Larutan amino fosfat Larutkan 400 gr Amonium fosfat NH
4 2
HPO
4
dengan aquades sampai 1 liter. 6. Larutan induk sulfide : 0,3 gr larutan Na
2
S anhidrat dilarutkan dengan NaOH 0,1 M yang baru dibuat 0,4 gr NaOH dalam 100 ml air suling ditambah 100 ml
dalam labu ukur. 7. Larutan sediaan : 1 ml larutan induk sulfida dilarutkan dengan air suling dalam
labu ukur sampai menjadi 100 ml.
3.9.4. Waktu Pengukuran
Waktu pengambilan contoh 30 menit dengan waktu pengukuran dalam satu hari.
3.9.5. Prosedur Pengambilan Contoh
1. Ambil 50 ml pereaksi penyerap, masukkan ke dalam impinger 100 ml.
Universitas Sumatera Utara
2. Rangkai midget impinger dengan pompa hisap. Hisap udara selam 30 menit dengan laju alir 1,5 lmenit.
3. Setelah pengambilan contoh selesai, simpan dalam termos pendingin.
3.9.6. Pembuatan Kurva Kalibrasi
1. Masukkan 10 ml pereaksi penyerap ke dalam labu ukur 25 ml. Masing – masing berisi larutan sediaan 0 ml, 1 ml, 2 ml, 3 ml.
2. Tambahkan 1,5 ml larutan uji Amin, kemudian kocok. 3. Tambahkan 1 tetes larutan FeCl
3
jika timbul warna kuning + Amonium phosphat tetes demi tetes sampai warna hilang 40 gr NH
4 2
HPO
4
dalam 100 ml AS encerkan dengan air suling sampai tanda batas dan diamkan selama 10 menit.
4. B aca absorbansi dengan λ = 670 nm.
5. Buat kurva kalibrasi yang menyatakan absorbansi dengan konstanta sulfide.
3.9.7. Cara Uji