BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pencemaran Udara
Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam – macam gas. Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen 78,1, oksigen 20,93, dan karbondioksida
0,03, sementara selebihnya berupa gas argon, neon, krypton, xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa tumbuh – tumbuhan
Chandra, 2007 Polusi atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke
dalam udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ketingkatan tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Setiap substansi yang bukan merupakan bagian dari komposisi udara
normal disebut sebagai polutan Chandra, 2007. Definisi pencemaran udara menurut Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun
1999 mengenai Pengendalian Pencemaran Udara adalah masuknya atau dimasukkan zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia
sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak memenuhi fungsinya.
2.2 Sumber Pencemaran Udara
Menurut Chandra 2007, sumber – sumber pencemaran udara dapat dibagi dalam dua kelompok besar, sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia seperti
berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam. Contoh: kebakaran hutan, kegiatan gunung berapi, dan lainnya.
2. Sumber pencemaran buatan manusia berasal dari kegiatan manusia. Contoh:
a. Sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO, CO
2
, NO, karbon, hidrokarbon, aldehide dan Pb. b. Limbah industri : kimia, metalurgi, tambang, pupuk dan minyak bumi.
c. Sisa pembakaran dari gas alam, batubara, dan minyak, seperti asap, debu, dan sulfurdioksida.
d. Lain – lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan limbah reaktor nuklir.
Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan atau gas yang masuk
terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan. Kecepatan penyebaran ini tentu akan tergantung pada keadaan geografi dan meteorologi setempat
Wardhana, 2004.
2.3 Peternakan Sapi Perah Friesian Holstein