5.1.5.1. Hasil Uji simultan Uji F-Statistik
Hasil Uji secara simultan Uji F dalam penelitian ini dimaktriks seperti terlihat kutiban output SPSS berikut ini.
Tabel 5.23. Hasil Uji F Secara Simultan Determinan Kinerja Keuangan KabupatenKota se-Provinsi Sumatera Utara.
Hipotesis Variabel
terikat Variabel Bebas
F Sig
F
hitung
Keputusan
hitung
1 Belanja
Daerah Dana alokasi
umum
330.890 0.000
F
hitung
F
tabel
Sig F α
5 df1df, 569
hitung
Signifikan, α5
Hipotesis 1 Diteirma
Dana alokasi khusus
dana bagi hasil Lain – lain
pendapatan daerah yang sah
Pendapatan asli daerah
2 Pendapatan
Asli Daerah Dana alokasi
umum
90.212 0.000
F
hitung
F
tabel
Sig F α
5 df1df, 470
hitung
Signifikan, α5
Hipotesis 2
Diteirma
Dana alokasi khusus
Daya pajak Belanja daerah
Note : F
tabel
F α 5 df1df2 = 569 = 2.35
tabel
Sumber : Lampiran 6, 7 dan Tabel F
α 5 df1df2 = 470 = 2.50
Tabel di atas menjustifikasi bahwa hipotesis 1 yang menyatakan : Terdapat pengaruh secara simultan dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil,
lain – lain pendapatan daerah yang sah dan pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara, diterima. Justifikasi ini didasarkan atas
nilai F
hitung
330.890 F
tabel
α 5 df1df2 = 569 = 2.35 dan sig F
change
Tabel 5..23 di atas juga menjustifikasi bahwa hipotesis 2 dalam penelitian ini, yang menyatakan : Terdapat pengaruh secara simultan dana alokasi umum, dana
alokasi khusus, daya pajak dan belanja daerah terhadap pendapatan asli daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara, diterima. Justifikasi ini didasarkan atas nilai F
0.000 α
5.
hitung
90.212 F
tabel
α 5 df1df2 = 569 = 2.35 dan sig F
change
5.1.5.2. Hasil uji parsial Uji t-Statistik
0.000 α 5.
Hasil Uji secara parsial Uji t-statistik dalam penelitian ini dimaktriks seperti terlihat pada kutiban output SPSS berikut ini.
Tabel 5.24. Hasil Uji t Determinan Kinerja Keuangan KabupatenKota se- Provinsi Sumatera Utara.
Hipotesis Variabel
terikat Variabel Bebas
t Sig
t
hitung
Kriteria
hitung
Keputusan
3
Belanja Daerah
Dana alokasi umum
10.351 .000
t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Positif Signifikan α5
H4 diterima Dana alokasi
khusus 5.817
.000 t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Positif Signifikan α5
H4 diterima Dana bagi hasil
.553 .582
t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Positif tidak signifikan,
α5
H4 diotlak
Lain – lain pendapatan daerah
yang sah -1.452
.151 t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
α5 Negatif tidak
Signifikan,
H4 ditolak
Pendapatan asli daerah
7.617 .000
t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Positif Signifikan α5
H4 diterima
4
Pendapatan Asli Daerah
Dana alokasi umum
-3.404 .001
t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Negatif Signifikan α5
H5 diterima
Dana alokasi khusus
-3.679 .000
t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Negatif Signifikan α5
H5 diterima Daya pajak
5.611 .000
t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Positif Signifikan α5
H4 diterima Belanja daerah
4.852 .000
t
hitung
t
tabel
Sig t α 5 n75
hitung
Positif Signifikan α5
H4 diterima
Note : t
tabel
Sumber : Lampiran 6, 7 dan Tabel t
α 5; n75 = 1.992
Tabel di atas menginterpretasikan bahwa : 1. Secara parsial dana alokasi umum DAU berpengaruh positif dan signifikan
terhadap belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara. Interpretasi ini didasarkan atas nilai t
hitung
dana alokasi umum bertanda positif sebesar 10.351 lebih besar dari nilai t
tabel
α 5; n75 = 1.992, dan Sig t
hitung
2. Secara parsial dana alokasi khusus DAK berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara. Interpretasi ini
didasarkan atas nilai t 0.000
α5.
hitung
DAK bertanda positif sebesar 5.817 lebih besar dari nilai t
tabel
α 5; n75 = 1.992, dan Sig t
hitung
3. Secara parsial dana bagi hasil DBH berpengaruh positif tidak signifikan terhadap belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara. Interpretasi ini
didasarkan atas nilai t 0.000
α5.
hitung
DBH bertanda positif sebesar 0.515 lebih kecil dari nilai t
tabel
α 5; n75 = 1.992, dan Sig t
hitung
4. Secara parsial lain – lain pendapatan daerah yang saha LPDS berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera
Utara. Interpretasi ini didasarkan atas nilai t 0.582
α5.
hitung
LPDS bertanda negatif sebesar -1.452 lebih besar dari nilai t
tabel
α 5; n75 = -1.992, dan Sig t
hitung
5. Secara parsial pendapatan asli daerah PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara.
Interpretasi ini didasarkan atas nilai t 0.151
α5.
hitung
dana alokasi umum bertanda positif
sebesar 7.616 lebih besar dari nilai t
tabel
α 5; n75 = 1.992, dan Sig t
hitung
6. Secara parsial dana alokasi umum DAU berpengaruh negatif signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara.
Interpretasi ini didasarkan atas nilai t 0.000
α5.
hitung
DAU bertanda negatif sebesar - 3.404 lebih kecil dari nilai t
tabel
α 5; n75 = -1.992, dan Sig t
hitung
7. Secara parsial dana alokasi khusus DAK berpengaruh negatif signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara.
Interpretasi ini didasarkan atas nilai t 0.001
α5.
hitung
DAK bertanda negatif sebesar - 3.679 lebih kecil dari nilai t
tabel
α 5; n75 = -1.992, dan Sig t
hitung
8. Secara parsial daya pajak DP berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara. Interpretasi ini
didasarkan atas nilai t 0.000
α5.
hitung
DP bertanda positif sebesar 5.611 ebih besar dari nilai t
tabel
α 5; n75 = 1.992, dan Sig t
hitung
9. Secara parsial belanja daerah BD berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara. Interpretasi ini
didasarkan atas nilai t 0.000
α5.
hitung
BD bertanda positif sebesar 4.852 lebih besar dari nilai t
tabel
α 5; n75 = 1.992, dan Sig t
hitung
0.000 α5.
Dari kesembilan interpretasi di atas, dapat dijustifikasi bahwa secara parsial hanya dana alokasi umum, dana alokasi khusus yang berpengaruh terhadap belanja
daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara, sedangkan lain – lain pendapatan yang sah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap belanja daerah, dan dana bagi basil
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap belanja daerah. Dengan demikian hipotesis 3 yang menyatakan : Terdapat pengaruh secara parsial dana alokasi umum,
dana alokasi khusus dan pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara, diterima dan terbukti kebenarannya dengan taraf
signifikansi 5, sedangkan hipotesis 3 yang menyatakan : Terdapat pengaruh secara parsial dana bagi hasil dan lain – lain pendapatan daerah yang sah terhadap belanja
daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara, ditolak dan tidak terbukti kebenarannya dengan taraf signifikansi 5.
Secara parsial dana alokasi umum, dana alokasi khusus, daya pajak dan belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah
kabupatenkota se-Sumatera Utara. Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan : Terdapat pengaruh secara parsial simultan dana alokasi umum, dana alokasi khusus,
daya pajak dan belanja daerah terhadap pendapatan asli daerah kabupatenkota se- Sumatera Utara, diterima dan terbukti kebenarannya dengan taraf signifikansi 5.
5.1.5.3. Hasil Analisis Ilusi Fiskal