Tabel di atas menjustifikasi bahwa model estimasi dana alokasi khusus, dana bagi hasil, lain – lain pendapatan daerah yang sah dan pendapatan asli daerah
memiliki kekuatan sebesar 95.70 didalam menjelaskan kinerja keuangan belanja daerah KabupatenKota se-Sumatera, sedangkan sisanya sebesar 4.30 lagi, kinerja
belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam model estimasi.
5.1.3. Analisis Statistik Inferensial Determinan Kinerja Pendapatan Asli Daerah 5.1.3.1. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov –smirnov test. Hasil uji ditunjukkan pada Tabel
berikut ini.
Tabel 5.15. Hasil Uji Normalitas Data Kinerja Pendapatan Asli Daerah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.24436422E4
Most Extreme Differences Absolute
.225 Positive
.225 Negative
-.154 Kolmogorov-Smirnov Z
1.952 Asymp. Sig. 2-tailed
.091 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Lampiran 7.1.
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan sebagaimana terlihat pada Tabel 5.15. di atas mengindikasikan bahwa keseluruhan data dalam penelitian ini terbebas
dari penyimpangan normalitas, atau dapat dikatakan data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal, hal ini terlihat dari nilai Asymp. Sig. 2-tailed
0.091 α5
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan pendekatan Glejser test. Hasil uji ditunjukkan pada Tabel berikut ini.
Tabel 5.16. Hasil Uji Heterokedastisitas Data Pendapatan Asli Daerah
Coefficients
a
Model t
Sig. 1
Constant -.751
.455 Dana Alokasi Umum t-1
.516 .608
Dana Alokasi Khusus t-1 2.019
.054 Daya Pajak t-1
-1.246 .217
Belanja Daerah t-1 .763
.448 a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Lampiran 7.1.
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan sebagaimana terlihat pada Tabel 5.16. di atas, menunjukkan tidak satupun variabel bebas dalam penelitian ini dana
alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil, lain – lain pendapatan daerah yang sah dan pendapatan asli daerah sebagai determinan kinerja
keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Absolut Residual AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi masing –
masing variabel bebas lebih besar dari α5.
3. Uji Multikolinieritas
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Hasil uji ditunjukkan
pada Tabel berikut ini.
Tabel 5.17. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas Determinan Pendapatan Asli Daerah
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Dana Alokasi Umum t-1
.170 5.881
Dana Alokasi Khusus t-1 .981
1.020 Daya Pajak t-1
.244 4.105
Belanja Daerah t-1 .101
9.941 a. Dependent Variable: Pendapatan Asli Daerah t
Sumber : Lampiran 7.1.
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan sebagaimana terlihat pada Tabel 5.17. di atas, menunjukkan nilai tolerance keseluruahan variabel bebas dalam
penelitian ini lebih besar dari 0.1, lebih kecil dari 1.0, dan nilai VIF lebih besar dari 1.0 lebih kecil dari 10. Indikasi ini menjelaskan bahwa secara
statistic tidak ditemukan hubungan antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya, sehingga dapat dikatakan keseluruhan variabel bebas dalam
penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas.
4. Uji Autokorelasi