Manfaat Penelitian Originalitas Penelitian

40

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, khususnya : 1. Peneliti Sebagai bahan masukan bagi penulis didalam menambah khasanah ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan dalam bidang akuntansi dan keuangan daerah, khususnya tentang determinan dan deteksi ilusi fiskal kinerja keuangan daerah. 2. Pemerintah KabKot-Se-Sumatera Utara Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah KabupatenKota Se-Sumatera Utara didalam menyikapi fenomena yang berkembang sehubungan kinerja keuangan daerah dan ilusi fiskal. 3. Referensi Sebagai bahan referensi bagi peneliti – peneliti lainnya didalam mengembangkan dan memperluas penelitian.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian tentang determinan dan deteksi ilusi fiskal kinerja keuangan daerah yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan atas fenomena kontradiktif teoritis, praktis dan hasil penelitian beberapa peneliti terdahulu, sehingga dapat dikatakan bahwa originalitas penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini berbentuk replikasi. 41 Replikasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan terhadap penelitian Rusydi 2010 yang menemukan bahwa terdapat hubungan saling mempengaruhi yang signifikan antara sisi penerimaan PAD dengan sisi pengeluaran belanja daerah. PAD mampu meningkatkan belanja daerah, sedangkan belanja daerah mampu meningkatkan PAD. Selain itu, Rusydi 2010 juga menemukan tidak terdapat ilusi fiskal di dalam kinerja keuangan pemerintah daerah provinsi. Beberapa perbedaan antara penelitian Rusydi 2010 dengan Replikasi Penelitian ini: 1. Tahun Penelitian Rusydi meneliti pada tahun 2010 dengan tahun amatan tahun 2006 - 2008, sedangkan replikasi penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 dengan tahun amatan 2007-2010. Setiap waktu memiliki perbedaan situasi dan kondisi yang terjadi pada suatu entitas penelitian, sehingga menjadi suatu kepatutan penelitian dilakukannya penelitian kembali pada waktu yang berbeda. 2. Objek Penelitian Rusydi 2010 meneliti dengan objek penelitian pemerintah Propinsi se- Indonesia, sedangkan penelitian ini meneliti dengan objek penelitian KabupatenKota se-Sumatera Utara. Besar kecilnya ruang lingkup objek penelitian akan mempengaruhi distorsi dan disparitas data suatu penelitian, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi generalisasi hasil analisis suatu penelitian. Untuk mengurangi distorsi dan disparitas data suatu penelitian, menjadi suatu kepatutan juga dilakukan penelitian kembali dengan objek 42 penelitian yang lebih sempit, sehingga diharapkan hasil analisis suatu penelitian dapat lebih terfokus. 3. Variabel penelitian Rusydi 2010 menggunakan variabel bebas DAU, DBH dan PAD sebagai determinan belanja daerah. Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel bebas dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil, lain – lain pendapatan daerah yang sah dan pendapatan asli daerah sebagai determinan belanja daerah. Rusydi 2010 menggunakan variabel bebas Daya pajak, DAU dan belanja daerah sebagai determinan pendapatan asli daerah. Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel bebas dana alokasi umum, dana alokasi khusus, daya pajak dan belanja daerah sebagai determinan pendapatan asli daerah. Untuk mendeteksi ilusi fiscal, Rusydi 2010 menggunakan variabel bebas PDRB, Pajak daerah, Herfindahl Concentration Taxes HCT, DAU dan DBH sebagai determinan belanja daerah. Didalam mendeteksi ilusi fiscal, penelitian ini menggunakan variabel bebas PDRB, Pajak Daerah, Herfindahl Concentration Taxes HCT, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil dan lain – lain pendapatan daerah yang sah sebagai determinan belanja daerah. Semakin banyak variabel bebas yang digunakan untuk mengkonfirmasi variabel terikat akan semakin memperkecil kekuatan variabel bebas lainnya didalam menjelaskan variabel terikat suatu penelitian, sehingga menjadi 43 kepatutan bagi penelitian lanjutan untuk mengembangkan variabel – variabel lainnya yang dianggap relevan didalam mempengaruhi variabel terikat suatu penelitian. 44 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Kinerja Keuangan Daerah