Tinjauan Penelitian Terdahulu PENDAHULUAN

70 hubungan positif dengan belanja. Menurut Adi 2009, belanja daerah pada dasarnya merupakan fungsi dari penerimaan daerah. Belanja merupakan variabel terikat yang besarannya akan sangat bergantung pada sumber-sumber pembiayaan daerah, baik yang berasal dari penerimaan sendiri maupun dari transfer pemerintah pusat. Sehingga dalam pengukurannya jika terdapat hubungan negatif antara variabel-variabel pendapatan dengan variabel belanja, maka terdapat ilusi fiskal. Sedangkan pengukuran dengan manipulasi belanja, deteksi terjadinya ilusi fiskal dilakukan dengan melihat perankontribusi masing-masing komponen penerimaan terhadap peningkatan anggaran. Komponen belanja dimanipulasi dihilangkan, sehingga diasumsikan sama ceteris paribus dengan besarnya penerimaan daerah itu sendiri. Semakin besar penerimaan daerah maka besaran Pendapatan Asli Daerah PAD seharusnya juga menjadi semakin besar.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kinerja keuangan telah banyak diteliti peneliti terdahulu. Wahyu 2004 telah meneliti tentang Pengaruh Perubahan Regulasi Keuangan Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah di Pemerintah Kota Medan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan Rasio upaya fiskal, Rasio efisiensi anggaran, Rasio desentralisasi fiskal dan Rasio kemampuan pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Secara parsial hanya Rasio upaya fiskal dan Rasio efisiensi 71 anggaran yang berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Tambun 2005 telah meneliti tentang Pengaruh Otonomi Daerah dan Sektor- sektor Berpotensi yang Dapat Dikembangkan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD di Pemko Medan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan Otonomi Daerah dan Sektor-sektor berpotensi yang dapat dikembangkan berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Pemko Medan. Florida 2006 telah meneliti tentang Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda, yang menyimpulkan bahwa: a. Secara simultan PAD berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara. b. Secara parsial hanya pajak daerah dan retribusi daerah yang dominan mempengaruhi secara signifikan terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara. Simanjuntak 2006 telah meneliti tentang pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Labuhan batu. Maimunah 2006 menemukan besarnya nilai DAU dan PAD mempengaruhi besarnya nilai belanja daerah pengaruh positif. Selanjutnya dibuktikan bahwa telah terjadi flypaper effect pada belanja daerah pada KabupatenKota di Sumatera. Bahwa flypaper effect berpengaruh dalam memprediksi belanja daerah periode ke depan. 72 Berikutnya ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan terjadinya flypaper effect baik pada daerah yang PAD-nya rendah maupun daerah yang PAD-nya tinggi di KabupatenKota pulau Sumatera. Temuan lainnya adalah tidak terjadi flypaper effect pada belanja daerah bidang Pendidikan sedangkan pada belanja daerah bidang kesehatan dan belanja daerah bidang pekerjaan umum juga mengalami flypaper effect. Adi 2007 dengan pendekatan pendapatan menunjukkan telah terjadi ilusi fiskal setelah diberlakukannya otonomi daerah. Karena ada variabel yang memiliki korelasi yang negatif dengan pengeluaran pemerintah, dengan nilai yang signifikan, yaitu ratio pendapatan yang digunakan untuk belanja dan pajak tidak langsung. Hasil penelitian dengan pendekatan manipulasi belanja menunjukkan bahwa telah terjadi ilusi fiskal dalam era otonomi daerah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hubungan negatif antara variabel PrPg persepsi relatif dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan 1Pg kepentingan relatif DAU terhadap belanja pemerintah daerah terhadap variabel Eg PAD. Maulidah 2007 menemukan Dana Alokasi Umum dengan lag 1 tahun DAU t-1 mempengaruhi besarnya prediksi Belanja Daerah BD t . Pendapatan Asli Daerah dengan lag 1 tahun PAD t-1 mempengaruhi besarnya prediksi Belanja Daerah BD t . Apabila dilakukan pengujian secara serentak tampak bahwa pengaruh DAU t-1 lebih kuat daripada pengaruh PAD t-1 , hal tersebut membuktikan bahwa terjadi flypaper effect pada Belanja Daerah di Indonesia, dengan demikian hipotesis ketiga juga diterima. 73 Ndadari dan Adi 2008 menemukan bahwa transfer pemerintah pusat berpengaruh terhadap besarnya pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten atau kota. Pada saat pemerintah daerah menerima transfer dari pemerintah pusat dana itu digunakan tanpa adanya upaya untuk meningkatkan PAD tiap-tiap daerah. Nurcahaya 2009 menemukan bahwa secara simultan pendapatan asli daerah PAD, dana alokasi umum DAU dan dana alokasi khusus berpengaruh signifikan terhadap total belanja APBD t+1 KabupatenKota se-Sumatera Utara. Secara parsial hanya pendapatan asli daerah PAD yang berpengaruh positif signifikan terhadap total belanja APBD t+1 KabupatenKota se-Sumatera Utara, sedangkan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus DAK berpengaruh positif tidak signifikan terhadap total belanja APBD t+1 Rusidy 2010 menemukan bahwa terdapat hubungan saling mempengaruhi yang signifikan antara sisi penerimaan PAD dengan sisi pengeluaran belanja daerah. PAD mampu meningkatkan belanja daerah sebesar 0,67 juta rupiah setiap kenaikan 1 juta PAD, sedangkan belanja daerah mampu meningkatkan PAD sebesar 0,07 juta rupiah setiap kenaikan 1 juta belanja daerah. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat ilusi fiskal di dalam kinerja keuangan pemerintah daerah provinsi. KabupatenKota se-Sumatera Utara. Tidak terjadi flypaper effect pada dana alokasi umum DAU dan dana alokasi khusus DAK KabupatenKota Sumatera Utara. 74 Untuk lebih jelasnya, tinjauan penelitian terdahulu dalam penelitian ini dapat dilihat pada Matriks berikut ini : 75 Tabel 2.1. Matriks Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Peneliti Variabel Yang Digunakan Kesimpul 1 Wahyu 2004 Pengaruh Perubahan Regulasi Keuangan Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah di Pemerintah Kota Medan Rasio upaya fiscal X 1 , Rasio efisiensi anggaran X 2 , Rasio desentralisasi fiskal X 3 dan Rasio kemampuan pembiayaan X 4 Secara simultan Rasio upaya fisk Rasio desentralisasi fiskal dan Ras berpengaruh signifikan terh Pemerintah Daerah. Secara parsia dan Rasio efisiensi anggaran y terhadap Kinerja Keuangan Pemer dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Y 2 Tambun 2005 Pengaruh Otonomi Daerah dan Sektor-sektor Berpotensi yang Dapat Dikembangkan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD di Pemko Medan Otonomi Daerah X 1 ; Sektor-sektor Berpotensi yang Dapat Dikembangkan X 2 Secara simultan Otonomi Daerah yang dapat dikembangkan berp Pendapatan Asli Daerah di Pemko dan Pendapatan Asli Daerah Y 3 Florida 2006 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara. Pajak daerah X 1 ; retribusi daerah X 2 a. Secara simultan PAD berpe Kinerja Keuangan Pemerintah Ka Sumatera Utara. b. Secara pars retribusi daerah yang domin signifikan terhadap Kinerja Keua dan Kota di Provinsi Sumatera Utar ; dan Kinerja Keuangan Y 4 Simanjuntak 2006 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu. Pendapatan Asli Daerah X dan Pertumbuhan Ekonomi Y Penelitian ini menyimpulkan Pendapatan Asli Daerah berpe Pertumbuhan Ekonomi di Kabupa 5 “Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum DAU dan Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Belanja Daerah Pada KabupatenKota di Pulau Sumatera Maimunah 2006 Dana Alokasi Umum X 1 ; Pendapatan Asli Daerah X 2 Besarnya nilai DAU dan PAD m belanja daerah pengaruh posit bahwa telah terjadi flypaper effect KabupatenKota di Sumatera. berpengaruh dalam memprediks depan. Berikutnya ditemukan bah terjadinya flypaper effect baik pa rendah maupun daerah ya KabupatenKota pulau Sumatera. T terjadi flypaper effect pada belan sedangkan pada belanja daerah b daerah bidang pekerjaan umum effect. dan Belanja Daerah Y 6 Adi 2007 Kemampuan Keuangan Daerah dan Relevansinya dengan Pertumbuhan Ekonomi Kemampuan Keuangan Daerah X dan Pertumbuhan Ekonomi Y Dengan pendekatan pendapatan ilusi fiskal setelah diberlakukann ada variabel yang memiliki ko pengeluaran pemerintah, dengan ratio pendapatan yang digunaka tidak langsung. Hasil penelitian d belanja menunjukkan bahwa telah otonomi daerah. Hal ini ditunjukk negatif antara variabel PrPg per pusat dan pemerintah daerah d DAU terhadap belanja pemerintah Eg PAD. 7 Maulidah 2007 Pengaruh Dana Alokasi Umum Dau Dan Pendapatan Asli Daerah Pad Terhadap Prediksi Belanja Daerah Studi Kasus Pada KabupatenKota di Indonesia Dana Alokasi Umum X 1 ; Pendapatan Asli Daerah X 2 Dana Alokasi Umum dengan dan Belanja Daerah Y mempengaruhi besarnya predik Pendapatan Asli Daerah deng mempengaruhi besarnya predik Apabila dilakukan pengujian secar pengaruh DAU t-1 lebih kuat dar tersebut membuktikan bahwa ter Belanja Daerah di Indonesia, deng juga diterima. 8 Ndadari dan Adi 2008 Perilaku Asimetris Pemerintah Daerah Terhadap Transfer Pemrintah Pusat Perilaku Asimetris Pemerintah Daerah X dan Transfer Pemrintah Pusat Y Transfer pemerintah pusat berpe pengeluaran yang dilakukan oleh pe atau kota. Pada saat pemerintah d pemerintah pusat dana itu digunaka meningkatkan PAD tiap-tiap daerah 10 Nurcahaya 2009 Analisis Flypaper Effect Pada Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Total Belanja Apbd KabupatenKota Se- Sumatera Utara Dana Alokasi Umum X 1 ; Pendapatan Asli Daerah X 2 ; Dana Alokasi Khusus X 3 menemukan bahwa secara simu PAD, dana alokasi umum DA berpengaruh signifikan terhada dan Belanja Daerah Y KabupatenKota se-Sumatera Utar pendapatan asli daerah PAD signifikan terhadap total belanja A Sumatera Utara, sedangkan dan alokasi khusus DAK berpengar terhadap total belanja APBD t+1 K Utara. Tidak terjadi flypaper effec DAU dan dana alokasi khus Sumatera Utara. 11 Rusidy 2010 Analisis Determinan Kinerja Keuangan Daerah Pemerintah Daerah dan Deteksi Ilusi Fiskal Studi Kasus Provinsi di Indonesia Tahun 2005 – 2008 Daya Pajak X 1 ; Dana Alokasi Umum X 2 ; Dana Alokasi Khusus X 3 ; Dana Bagi Hasil X 4 ; PDRB X 5 ; Pajak Daerah X 6 ; HCT X 7 ; Pendapatan Asli Deerah Y 1 dan Belanja Daerah Y 2 Terdapat hubungan saling mem antara sisi penerimaan PAD den daerah. PAD mampu meningka 0,67 juta rupiah setiap kenaika belanja daerah mampu meningka rupiah setiap kenaikan 1 juta penelitian ini juga menemukan b fiskal di dalam kinerja keuangan p

BAB III KERANGKA KONSEP DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Hubungan variabel dalam penelitian ini diilustrasikan melalui 3 tiga skenario kerangka konsep, seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Skenario 1. Gambar 3.1. Diagram Kerangka Konsep Determinan Belanja Daerah KabupatenKota se-Sumatera Utara Skenario 2. Gambar 3.2. Diagram Kerangka Konsep Determinan Pendepatan Asli DaerahKabupatenKota se-Sumatera Utara Dana alokasi umum Dana alokasi khusus Belanja Daerah Dana bagi hasil Lain – lain pendapatan daerah yang sah Pendapatan Asli Daerah Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Pendapatan Asli Daerah Daya Pajak Belanja Daerah