Kelebihan metode praktikum virtual : a.
Ekonomis bahan dan alat praktikum b.
Praktis digunakan peserta didik baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun belajar mandiri
c. Meningkatkan pemahaman karena dapat diulang jika belum faham
d. Efektif waktu dalam melaksanakan eksperimen
e. Aman dilaksanakan karena Kesehatan Keselamatan Kerja K3 minimal.
23
Salah satu fitur yang paling penting dari praktikum virtual adalah mudah dan pembaharuan materi terjadi terus menerus yang bertujuan untuk mencapai
pembelajaran yang lebih optimal.
24
D. Keterampilan Proses Sains
1. Pengertian Keterampilan Proses Sains
Tujuan pendidikan secara umum adalah pembelajaran sains diharapkan memberikan keterampilan psikomotorik, kemampuan sikap ilmiah afektif,
pemahaman, kebiasaan, dan apresiasi. Ciri-ciri tersebut yang membedakan dengan pembelajaran lainnya.
25
Dengan demikian, semakin jelas bahwa proses pembelajaran biologi lebih ditekankan pada keterampilan proses sains sehingga siswa mampu
23
Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati, Metodologi Pembelajaran IPA, Jakarta : Bumi Aksara, 2014 h 26
24
Al-shanak dan Doumi dalam Huda Muhammad Babateen, The role of Virtual Laboratories in Science Education, Singapore: IACSIT Press, 2011, 5th International Conference on Distance Learning
and Education,IPCSIT vol.12
25
Prihantro Laksmi dalam Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara, 2012 h 142
menemukan fakta, membangun konsep, teori dan sikap ilmiah yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas dan produk pendidikan.
Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang menekankan pada penumbuhan dan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri siswa
sehingga mampu memproses informasi untuk memperoleh fakta, konsep, maupun pengembangan konsep dan nilai.
26
Keterampilan proses sains merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik kognitif maupun psikomotorik yang dapat
digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan atau flaksifikasi.
27
Dilihat dari definisi keterampilan proses sains yang telah diuraikan oleh bebeapa ahli bahwa keterampilan proses sains merupakan kemampuan-
kemampuan mendasar yang telah ada di dalam masing-masing individu dan mengalami perkembangan secara terarah sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengalaman dan
dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran. Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan yakni manual,
intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang erat kaitannya dengan mencari tahu tetang alam secara sistematis, bukan hanya fakta maupun konsep serta
prinsip, namun lebih menekankan pada penemuan. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi
26
Muh Tawil dan Liliana, Keterampilan-Keterampilan Sains dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA, Makassar : Universitas Negeri Makassar, 2014 h 8
27
Indrawati dalam Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara, 2012 h 144
pada siswa student centered. Dalam hal ini guru dapat mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains. Terlatihnya siswa dalam menggunakan
keterampilan proses sains akan memudahkan dalam menerapkan konsep sains yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Diperlukannya penerapan keterampilan proses sains memiliki beberapa alasan, yakni : Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara cepat sehingga
tidak mungkin lagi peran guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Kedua, siswa mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh-
contoh yang rumit dan konkret. Ketiga, penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, penemuannya bersifat relatif. Keempat, proses belajar mengajar seyogyanya
mengembangkan konsep yang tidak lepas dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri siswa.
28
Terdapat berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, keterampilan- keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar basic skills dan
keterampilan-keterampilan terintegrasi integrated skills. Keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan yakni : mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi,
mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan- keterampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,
menyajikann data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis,
28
Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta : Gramedia, 1988 hal 15
mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan penelitian.
29
Hal mendasar diterapkannya keterampilan proses sains meliputi : 1 Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Antisipasi perkembangan
IPTEK perlu pengembangan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta, konse, dan prinsip dari diri siswa. 3 pengalaman intelektual, emosional, dan fisik
dibutuhkan didapatka hasil belajar yang optimal. 4 Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ilmu. 5 tuntutan adanya pengenalan terhadap
tata cara pemprosesan dan pemerolehan kebenaran ilmu yang bersifat sementara.
30
Pengukuran keterampilan proses memiliki dua karakteristik yaitu : 1. Karakteristik Umum
Pembahasan pokok uji pada karakteristik umum lebih ditekankan untuk membedakan dengan pokok uji biasa yang mengukur penguasaan konsep.
Karakteristik pokok uji tersebut meliputi : a.
Pokok uji tidak boleh dibebani konsep. Hal ini dilakukan supaya pokok uji tersebut tidak rancu dengan pengukuran penguasaan konsepnya.
29
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2015 h 140
30
Muh Tawil dan Liliana, Keterampilan-Keterampilan Sains dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA, Makassar : Universitas Negeri Makassar, 2014 h 10
b. Pokok uji keterampilan proses mengandung sejumlah informasi yang harus
diolah oleh responden atau siswa. Informasi tersebut dapat berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel atau uraian atau objek aslinya.
c. Aspek yang akan diukur oleh pokok uji keterampilan proses harus jelas dan
hanya mengandung satu aspek saja. d.
Sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan objek.
2. Karakteristik Khusus
Pada karakteristik khusus jenis keterampilan proses sains tertentu dibahas dan dibandingkan satu sama lain sehingga jelas perbedaannya.
Karakteristik khusus tersebut antara lain : 1.
Pengamatan, harus dari objek atau peristiwa yang sesungguhnya 2.
Interpretasi, harus menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola 3.
Klasifikasi, harus ada kesempatan mencarimenemukan persamaa, perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokkan atau
ditentukan jumlah kelompok yang harus terbentuk. 4.
Prediksi, pola atau kecenderungan untuk dapat mengajukan dugaan atau ramalan harus jelas.
5. Berkomunikasi, harus ada satu bentuk pernyataan tertentu untuk diubah ke
bentuk penyajian lainnya. 6.
Berhipotesis, harus dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara
7. Merencanakan percobaan, harus member kesempatan untuk meengusulkan
gagasan berkenaan dengan alat atau bahan yang akan digunakan, urutan prosedur
yang harus
ditempuh, menentukan
peubah variabel,
mengendalikan variabel. 8.
Menerapkan konsep atau prinsip, harus memuat konsep atau perinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.
9. Mengajukan rumusan masalah, harus memunculkan sesuatu yang
mengherankan, mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar siswa termotivasi untuk bertanya.
31
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur keterampilan proses sains siswa dapat menggunakan tes lisan, tertulis, dan observasi.
Melatih keterampilan proses sains pada pembelajaran biologi sangat penting dilakukan untuk memperolah keberhasilan belajar siswa lebih optimal. Tujuan lain
melatih keterampilan proses sains pada siswa antara lain : a.
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena karena siswa dipacu untuk berpartisipasi secara aktif dan efisisen dalam belajar.
b. Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak, baik keterampilan produk,
proses, maupun keterampilan kinerjanya. c.
Menemukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat mendefinisikan secara benar untuk mencegah terjadinya miskonsepsi
31
Ibid, h 35
d. Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari.
e. Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep dengan kenyataan dalam
kehidupan bermasyarakat. f.
Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup di dalam masyarakat, karena siswa telah dilatih keterampilan dan berfikir logis dalam
memecahkan berbagai masalah di kehidupan.
32
2. Indikator Keterampilan Proses Sains