Pembahasan Hasil Tes Keterampilan Proses Sains

2. Pembahasan Hasil Tes Keterampilan Proses Sains

Berdasarkan analisis keterampilan proses sains siswa pada tiap indikator, indikator mengelompokkan mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan indikator lainnya. Distribusi data indikator mengelompokkan adalah kelas X MIA 1 dengan kategori sedang N Gain 0,4, kelas X MIA 2 dengan kategori sedang N Gain : 0,58, dan kelas X MIA 3 dengan kategori sedang N Gain : 0,65. Sub indikator yang digunakan adalah mencari perbedaan dan persamaan sistem sirkulasi pada burung. Pada indikator memprediksi yang diukur adalah menggunakan pola-pola atau keteraturan hasil pengamatan, serta mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum terjadi. Pada indikator memprediksi siswa dibimbing untuk mengamati pola-pola pada fase matamorfosis katak. Siswa dihadapkan dengan fase metamorfosis yang belum tersusun sesuai dengan fase yang sebenarnya sehingga siswa akan mencoba untuk menyusun fase metamorfosis tersebut dengan benar sesuai materi yang terdapat di dalam praktikum virtual. Pada indikator memprediksi mengalami peningkatan yang bervariasi Indikator melakukan komunikasi memiliki peningkatan tidak jauh berbeda dari indikator memprediksi sebelumnya. Sub indikator yang diukur adalah menjelaskan hasil percobaanpenyelidikan, membaca grafiktabeldiagram dan mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau peristiwa. Dalam pelaksanaan praktikum kegiatan siswa yang dihadapkan pada suatu masalah penting dilakukan, karena dengan berdiskusi suatu masalah akan merangsang siswa berfikir kreatif dalam penyelesaian masalah tersebut. Pada indikator mengajukan hipotesis terdapat dua sub indikator namun yang diukur hanya sub indikator menyadari bahwa satu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah. Indikator mengajukan hipotesis mengalami peningkatan paling rendah dibandingkan dengan peningkatan keseluruhan indikator di tiap-tiap kelas. Peningkatan yang terjadi hanya bernilai N Gain 0,08 dengan kategori renda untuk kelas X MIA 1, namun pada kelas X MIA 2 dan X MIA 3 peningkatan tidak sedemikian rendah dan memiliki nilai N Gain yang sama yaitu 0,38. Meskipun indikator mengajukan hipotesis mengalami peningkatan dengan kategori rendah, namun jika siswa diberikan latihan secara rutin untuk mengajukan hipotesisnya maka tidak menutup kemungkinan peningkatan akan terjadi secara signifikan. Melalui praktikum virtual, siswa dihadapkan langsung pada suatu masalah dan diharuskan untuk memecahkannya dengan menggunakan hipotesis- hipotesis yang ada. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa : “Virtual laboratories are instructional approaches that involve technology mediated instruction whereby the aim is to facilitate learning on the utilization, function, or purpose of scientific techniques or experimental procedures. The implementation of virtual labs in science courses can enhance understanding of lecture material, teach critical-thinking skills, and improve problem- solving”. 10 10 Lawrence O. Flowers, Investigating the Effectiveness of Virtual Laboratories in an Undergraduate Biology Course, USA : Fayetteville State University The Journal of Human Resource and Adult Learning Vol. 7, Num. 2, December 2011 Berdasarkan kutipan diatas, bahwa praktikum virtual dengan menggunakan pendekatan instruksional yang melibatkan instruksi teknologi-dimediasi yang bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran pada pemanfaatan, fungsi, atau tujuan teknik ilmiah maupun prosedur percobaan, dalam hal ini mampu meningkatkan pemahaman materi siswa, mengajarkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Indikator selanjutnya yaitu merencanakan percobaan dengan sub indikator menentukan apa yang harus dilaksanakan berupa langkah kerja. Siswa dibimbing untuk membuat langkah kerja pengamatan morfologi dan anatomi burung yang sesuai dengan praktikum virtual berdasarkan alat dan bahan yang terdapat di LKS. Namun, masih dijumpai beberapa siswa yang belum memahami korelasi antara pertanyaan dengan gambar yang telah disediakan. Langkah percobaan sebagian besar siswa telah sesuai dengan praktikum virtual hanya saja siswa terkecoh dengan beberapa alat dan bahan yang tidak digunakan pada saat praktikum morfologi dan anatomi burung tetapi tertera didalam LKS. Dengan merencanakan percobaan morfologi dan anatomi burung, siswa dapat melaksanakan praktikum pembelajaran sains. Hal ini penting dilakukan untuk menunjang pengetahuan ilmiah dan pengelaman belajar siswa. sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa : “...the principal aims of practical work are to enhance students’: understanding of science concepts; interest and motivation; scientific practical skills and problem-solving abilities; scientific habits of mind; understanding of the nature of science.” 11 11 Osborne Jonathan dan Justin Dillon, Good Practice in Science Teaching, New York: Open University Press,2010 Dari uraian dan beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan praktikum sangat penting dilakukan dalam pembelajaran sains karena akan mengajarkan siswa keterampilan di laboratorium, efektivitas kerja praktis yang dapat meningkatkan pembelajaran dalam pengetahuan ilmiah, memberikan wawasan tentang metode ilmiah, mengembangkan keahlian, meningkatkan motivasi untuk belajar pengetahuan dan merangsang minat siswa. Pada indikator keterampilan proses sains yang terakhir yaitu menggunakan alatbahansumber dengan sub indikator yang diukur adalah mengetahui alasan mengapa menggunakan alatbahansumber mengalami peningkatan di seluruh kelas dengan kategori sedang. Nilai N Gain dari kertiga kelas tersebut secara berurutan yaitu 0,35, 0,39, dan 0,44. Hal tersebut berarti pada indikator ini mengalami peningkatan. Peningkatan hasil dari penerapan praktikum virtual konsep vertebrata terhadap keterampilan proses sains dalam pembelajaran terjadi karena praktikum virtual lebih menarik, lebih interaktif dan hemat waktu. Kualitas belajar lebih meningkat karena praktikum virtual memberikan gambaran visual berupa simulasi kepada siswa. Praktikum virtual berisi beberapa menu pilihan seperti materi, khazanah biologi yang dapat menunjang bertambahnya pengetahuan siswa. Selain itu, praktikum virtual memberikan efisiensi waktu kepada siswa karena langkah kegiatan praktikum dapat dilaksanakan secara berulang-ulang sehingga jika terdapat kesalahan dalam prosedur kerja dapat diminimalisasi dan diperbaiki kembali sampai siswa memahami sepenuhnya prosedur kerja yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa keterampilan proses sains, kecakapan dan pengetahuan akan semakin dikuasai secara mendalam jika dilatihkan secara terus-menerus. 12 Keterampilan proses sains yang diharapkan dinilai belum meningkat secara maksimal, hal ini terlihat dari hasil peningkatan yang termasuk kedalam kategori sedang dan terdapat tiga indikator dalam satu kelas yang hanya mengalami peningkatan dengan kategori rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah penerapan praktikum dilaksanakan pada saat semester ganjil sedangkan materi vertebrata diajarkan pada semester genap. Meskipun penerapan yang tidak sesuai dengan silabus pembelajaran, peningkatan tetap terjadi hanya saja masih kurang optimal. Selain itu, fitur yang terdapat dalam praktikum virtual masih kurang lengkap karena hanya terdiri dari fitur praktikum morfologi dan anatomi kelas amphibi dan aves. Sedangkan kelas pisces, reptilia dan mamalia masih belum dapat disajikan di dalam praktikum virtual. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya dana untuk merealisasikan praktikum virtual konsep vertebrata secara lengkap dengan menggunakan fitur 3 dimensi. Adapun kendala-kendala yang perlu diperbaiki dalam praktikum virtual antara lain, tampilan praktikum menggunakan simulasi tiga dimensi. Selain itu, software praktikum virtual masih dalam bentuk portabel sehingga diperlukan perbaikan berupa software yang berbentuk online yang akan mempermudah siswa melaksanakan praktikum dimanapun dan kapanpun. 12 Purwanto dalam Khorfid Vazriz Zaki, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Berbasis Eksperimen, Skripsi FMIPA UNNES, 2013. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembelajaran dengan menggunakan praktikum virtual berpengaruh lebih baik terhadap keterampilan proses sains siswa kelas X pada materi vertebrata. Peningkatan ini karena praktikum virtual dapat memberikan pengalaman baru siswa untuk menyajikan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data dan membuat kesimpulan. 2. Terdapat respon positif terhadap praktikum virtual konsep vertebrata karena difasilitasi dengan beberapa fitur yang mampu menarik minat belajar dan keaktifan siswa serta dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi keterbatasan peralatan praktikum dan kelemahan-kelemahan kegiatan praktikum ril.