commit to user 23
menyebutkan, seperti juga dikatakan Young Yun Kim, “Sebab terjadinya peruahan yang praktis satu arah ini adalah perbedaan jumlah
pendatang dengan jumlah masyarakat tuan rumah”.
26
Menurut Kim penerimaan kultur baru bergantung pada sejumlah faktor. Imigran yang datang dari kultur yang mirip dengan kultur tuan
rumah akan terakulturasi lebih mudah. Demikian pula, mereka yang lebih mudah dan terdidik, lebih cepat terakulturasi dibandingkan
mereka yang lebih tua dan kurang berpendidikan. Faktor kepribadian juga berpengaruh, orang yang senang mengambil risiko dan berpikiran
terbuka, misalnya akan lebih mudah terakulturasi. Akhirnya, orang yang terbiasa dengan kultur tuan rumah sebelum berimigrasi, apakah
melalui kontrak antar pribadi ataupun melalui media massa, akan lebih mudah terakulturasi. Komunikasi antarbudaya mengacu pada
komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda, antara orang- orang yang memiliki kepercayaan, nilai atau cara berperilaku kultural
yang berbeda.
b. Bahasa Sebagai Cermin Budaya
Bahasa itu mencerminkan budaya, semaksin besar perbedaan budaya, semakin besar perbedaan komunikasi, baik dalam bahasa
maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Semakin besar perbedaan antara budaya dan karenanya, semakin besar perbedaan komunikasi,
semakin sulit komunikasi dilakukan. Kesulitan tersebut mengakibatkan
26
Ibid, hal. 301.
commit to user 24
misalnya, lebih banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham, makin banyak salah
persepsi, dan makin banyak potong kompas bypassing.
c. Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya
Semakin besar perbedaan antarbudaya, semakin besar pula kesadaran diri para partisipan komunikasi. Hal ini mempunyai
konsekuensi positif dan negatif. Positifnya adalah kesadaran diri membuat lebih waspada. Ini mencegah mengatakan hal-hal yang
mungkin terada tidak peka atau tidak patut. Adapun negatifnya adalah, hal ini membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang
percaya diri.
27
Dengan semakin mengenal, maka perasaan terlalu berhati-hati akan hilang dan menjadi lebih percaya diri dan spotan. Hal demikian ini
pada gilirannya akan menambah kepuasan dalam komunikasi. Masalah sebenarnya bukanlah pada bagaimana menjaga interaksi dan
mengupayakan saling pengertian, melainkan terlalu mudah menyerah setelah terjadinya kesalahpahaman di saat awal.
d. Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya
Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur berkurang tingkat kepentingannya ketika
berhubungan menjadi lebih akrab. Walaupun selalu menghadapi
27
Ibid, hal. 304.
commit to user 25
kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain. Penilaian yang dilakukan secara dini biasanya didasarkan pada informasi yang
terbatas. Oleh karena itu, perlu lebih fleksibel untuk memperbaiki pendapat yang dibuat berdasarkan informasi yang sangat terbatas itu.
Prasangka dan bias bila dipadukan dengan ketidakpastian yang tinggi akan menghasilkan penilaian yang nantinya perlu diperbaiki.
e. Memaksimalkan Hasil Interaksi