Sejarah Perkembangan Yayasan Tripusaka

commit to user 37

BAB II GAMBARAN UMUM YAYASAN TRIPUSAKA

A. Sejarah Perkembangan Yayasan Tripusaka

Di kota Surakarta Perkumpulan Wushu, Liong dan Barongsai Tripusaka MAKIN Sala merupakan Group Liong dan Barongsai satu- satunya yang mampu beratraksi dengan penampilan yang memukau antara lain permainan Barongsai diatas bangku setinggi ± 3 meter dan permainan lantai, permainan diatas bola raksasa dan lain-lain. Perkumpulan ini baru berusia sekitar 11 tahun didirikan 5 Februari 1999, tetapi dalam prestasinya perkumpulan Tripusaka ini mampu membuat prestasi dalam berbagai Acara, Festival dan Kejuaraan. Perkumpulan yang merupakan seksi olah raga dan kesenian di bawah Panji Majelis Agama Khonghucu Indonesia Surakarta dan Yayasan Pendidikan Tripusaka ini mulai karirnya saat untuk pertama kalinya di Surakarta berlangsung perayaan Implek 1999, bersama Group Barongsai Jien Hoo Tong dan Hoo Hap dari Semarang serta Group Kiem Liong Naga Emas dari Salatiga, 4 empat perkumpulan ini menampilkan kebolehannya beratraksi di Stadion Sriwedari yang diawali dengan kirab diberbagai ruas jalan utama Surakarta. Berbagai suka dan duka di alami oleh Group Tripusaka yang mulai dari Nol tak punya apa-apa dibantu oleh seorang tokoh dari Solo Baru yaitu Bapak Hendra Yauw yang memberikan Barongsai bekas, anak-anak Tripusaka mulai belajar memainkan Barongsai, dari pinjaman yang diberikan MAKIN commit to user 38 Sala sebesar 3 juta, Group Tripusaka memesan sebuah tambur dan perlengkapan musik sederhana untuk berlatih, pelan-pelan namun pasti karena saat itu Tripusaka hanyalah satu-satunya Group Barongsai yang ada, berbagai permintaan untuk pentas tampil berdatangan, baik dari perorangan, Instansi Pemerintah, perkumpulan dan swasta mulai dilayani. Dari hasil pentas tersebut Group Tripusaka mulai dapat menambah inventarisnya, kini tidak kurang dari 14 buah Barongsai, Sepasang Shantungsai, 3 tiga Liong, 2 set Bangku, 1 set Tonggak, Bola Raksasa dan Tambur buatan Cina serta peralatan lainnya ada di Tripusaka. Sekitar tahun 1999 akhir Group Tripusaka mendapatkan pinjaman sebuah gedung untuk berlatih yaitu gedung Hok Bo atau bekas gedung wanitagedung bilyard yang terletak di jalan Sorogenen sebelah barat gedung PMS, tempat ini saat itu dikontrak disewa oleh Perkumpulan Fu Jing dari pihak pemerintah dulu disita karena milik organisasi Tionghoa, dan karena belum digunakan maka dipinjamkan kepada Tripusaka sebagai sarana latihan. Sayang sekitar tahun 2002 awal, tempat tersebut mulai digunakan oleh Perkumpulan Fu Jing yang kabarnya berhasil membelinya dari pihak pemerintah, akibatnya Group Tripusaka harus kembali berlatih di tempat asalnya di halaman Lithang tempat ibadah Khonghucu sampai saat ini. Pada mulanya anggota yang aktif lewat latihan Wushu tercatat sekitar 200 orang, 60 diantaranya kemudian yang kemudian menjadi cikal bakal para pemain Liong dan Barongsai Tripusaka. Para pemain tidak dipungut iuran sama sekali, tetapi bahkan mereka setelah dinilai layak tampil akan commit to user 39 memperoleh pembagian Angpao manakala Barongsai Liong selesai dipanggil untuk pentas dengan honor yang cukup lumayan. Tercatat pada pentas di bulan Januari 2004 yang bertepatan dengan bulan Imlek, Group Barongsai Tripusaka pentas hampir selama 10 hari berturut-turut dengan 14 kali Show, maka untuk para pemain Barongsai dan Liong tentunya memperoleh honor yang cukup lumayan. Sejak didirikan hingga saat ini ke pengurusan tidak banyak mengalami perubahan, karena hanya mereka-mereka sajalah yang mau bekerja keras tanpa pamrih membimbing, membina dan mengarahkan para pemain Liong dan Barongsai Tripusaka membawa nama harum perkumpulan khususnya dan kota Surakarta pada umumnya dalam ajang skala tingkat umum maupun Nasional Susunan ke pengurusan terdiri dari : - Penasehat : Xs. Tjhie Tjay Ing Ws. Indarto Tan Gik Hien Dq. Hendra Yauw Yauw Peng Hie Dq. Ny Tan Swie Hay - Ketua : Js. Heru Subiyanto Soei Tie Bian - Sekretaris : Js. Ir. Tintin Luisiana Dewi Tan Loei Tien - Bendahara : Dq. Andriani Chandra Tan Kwok Ing - Pembina : Ws. Adjie Chandra Go Djien Tjwan Js. Hasan Widjayadi Khoe Hiang Lok Js. Hermawan Budi Susanto Sie Siep Hing - Koordinator : Dq. Hengky, Dq. Ivo Bernadin, Dq. Titi Ariwibowo Dq. Hananto Nugroho, Dq. Eko Supramono commit to user 40 Latihan dilaksanakan 3 tiga kali dalam seminggu yaitu hari Rabu, Jum’at dan Minggu mulai jam 16.00 WIB – selesai. Dimulai dengan pemanasan sekitar 20 menit dilanjutkan dan latihan dasar yaitu pemantapan jurus kuda-kuda, kemudian dipilah-pilah ada yang latihan Barongsai lantai, Tonggak, Bangku, juga beberapa pemain anak-anak dan putri berlatih memainkan musik. Namun terkadang dalam persiapan untuk menghadapi perlombaan, jadwal latihan ditambah harinya sehingga sampai 5 atau 6 kali dalam seminggu. Pada setiap latihan Perkumpulan selalu menyediakan minuman dan konsumsi untuk para anggotanya, dan setiap sekali para pemain mendapatkan jatah minum Susu Sapi segar, juga berbagai Vitamin dari perkumpulan. Diakhir latihan Pengurus Pembina biasanya menyampaikan beberapa pengumuman kalau ada dan setiap bulan sekali terkadang juga diadakan Briefing pengarahan untuk para pemain Liong dan Barongsai. Sedangkan untuk latihan Wushu sementara ini ditiadakan karena pelatihnya yang berasal dari luar kota ini tidsak bisa lagi mengajar di Solo, sementara untuk mengundang pelatih lokal belum ada, dari luar kota cukup mahal biayanya, perlu diketahui terakhir Tripusaka mendatangkan guru Wushu dari Purwokerto sekali datang honornya Rp 600.000,- latihan ditunggui sang guru seminggu sekali saat gurunya datang saja. Sementara untuk pelatih Barongsai maupun Liong, hingga kini Tripusaka juga belum memilikinya, pernah oleh Klenteng Kudus dan Lasem yang kebetulan mengundang 1 guru pelatih dari Malaysia menawarkan untuk commit to user 41 juga bisa melatih di Tripusaka, selama 1 Minggu honor yang diminta Rp 30 juga. Berbagai prestasi yang diraih Group Sasana Tripusaka antara lain : 1. Tahun 1999 : Pada kejuaraan Daerah Wushu tingkat Propinsi Jawa Tengah tahun 1999 yang lalu, dari 20 atlit Wushu yang dikirim, 14 orang diantaranya memperoleh medali Perunggu, Perak dan Emas, bahkan Barongsai Tripusaka berhasil menjadi juara I tingkat Jawa Tengah untuk jenis permainan bangku, ini merupakan piala pertama bagi Perkumpulan Barong Tripusaka. 2. Tahun 2000 : Pada festival Liong Barongsai serta Kejuaraan Daerah Wushu Jateng tahun 2000, Group Tripusaka harus puas dengan diperolehnya antara lain: a. Juara I kesatu untuk Permainan Liong Naga b. Juara II kedua untuk Permainan Barongsai diatas tonggak c. Juara III ketiga untuk Permainan Barongsai Lantai d. Juara I II untuk Lomba Barongsai Kanak-kanak e. Rangking IV empat untuk Atlit Wushu se Jateng DIY 3. Tahun 2001 : Pada Kejurnas Wushu Tahun 2001 yang diadakan di Jogyakarta, beberapa atlit Wushu Tripusaka kembali menyabet beberapa piala : a. Peringkat III Tai Chi Putra atas nama Muslih Sidiq b. Peringkat IV Tai Chi Putri atas nama Noviana Dewi Yuwono c. Peringkat V Tai Chi Putri atas nama Murdiyati 4. Tahun 2002 : commit to user 42 Untuk berbagai event lomba, kembali Perkumpulan Barongsai Tripusaka berhasil meraih kejuaraan antara lain : a. Juara ke 1 permainan lantai pada festival se Jawa Bali b. Pada Kejurnas Wushu berhasil menduduki peringkat ke 3. c. Pada Borobudur Internasional Festival meraih juara harapan 1. 5. Tahun 2003 : a. Pada Festival Liong se Indonesia di Vihara Gunung Kalong Ungaran team Liong Tripusaka seharusnya menjadi juara ke 3, sayang hanya karena sepatu salah seorang pemainnya terlepas saat berlomba dewan juri memotong nilai sehingga akhirnya hanya menjadi juara Harapan 1. b. Pada Bandung Open Turnament Festival Nasional Barongsai, Tripusaka seharusnya kembali meraih juara 1, sayang ada salah konfirmasi antar beberapa Juri sehingga pada saat lomba, ketinggian Bangku yang saat tehnical meeting tak ada masalah di complaint, akibatnya pemain Tripusaka harus merubah posisi bangku tanpa latihan lebih dahulu dan harus puas menjadi juara harapan 1, sementara team Liongnya juga masih bertahan pada posisi juara Harapan 1. 6. Tahun 2004 : Juara ke II dua jenis permainan Lantai dari 25 team yang ikut bertanding pada Kejurda Barongsai yang diadakan Pengda Persobarin Jateng di G.O.R Bhineka Surakarta 18-19 September 2004. 7. Tahun 2005 : commit to user 43 a. Juara ke I satu jenis permainan Lantai dari sekitar 17 perwakilan Sasana Wushu Barongsai Jateng pada Kejurda Wushu Barongsai yang diadakan di Tegal Juni 2005. b. Juara ke II dua jenis permainan tonggak Kejurda Wushu Barongsai di Tegal Juni 2005. c. Juara ke II dua jenis permainan Lantai dari sekitar 19 Team Barongsai berbagai daerah dalam Kejuaraan Barongsai President Cup Piala Presiden yang diadakan di Ancol 7 – 8 Juli 2005. d. Juara ke III tiga jenis Permainan Tonggak President Cup 2005 yang diadakan di Ancol 7 – 8 Juli 2005. e. Juara ke II Dua jenis permainan Tonggak dalam ajang Porda Jateng yang diadakan di Kendal, September 2005. Perkumpulan Wushu, Liong Barongsai Tripusaka beralamat di Jalan Jagalan No. 15 TK SD Tripusaka telpon 637488 – 661989 Surakarta. Pengurus secara bergiliran bergantian datang ke kantor setiap harinya, tetapi yang selalu stand by di kantor adalah Ws. Adjie Chandra yang memang bekerja menangani sekolah Tripusaka dan kegiatan dari MAKIN Majelis Agama Khonghucu Indonesia Surakarta. Penampilan Barongsai Tripusaka banyak digemari masyarakat Surakarta khususnya dengan atraksinya di atas Bangku yang disusun bertumpuk dengan ketinggian sekitar 4 meter, Barongsai ber atraksi diatasnya dengan memiringkan posisi bangku yang diinjaknya, menyambar daun untuk commit to user 44 dimakan dan membuka gulungan kain merah dengan tulisan Mandarin Emas yang disesuaikan dengan eventnya.

B. Atraksi Kesenian Barongsai

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antar Budaya dan Proses Akulturasi Budaya Kaum Urban (Studi Deskriptif Pengaruh Komunikasi Antar Budaya terhadap Pernikahan Adat Aceh sebagai Proses Akulturasi Budaya Kaum Urban Masyarakat Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia)

4 52 132

Akulturasi budaya Betawi dengan Tionghoa : studi komunikasi antarbudaya pada kesenian Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi, Kelurahan Srengseng Sawah

2 34 100

PERAN KESENIAN LIONG DAN BARONGSAI SEBAGAI SARANA ASSIMILASI ANTARA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA (Studi kasus perkumpulan Liong dan Barongsai Tripusaka MAKIN Solo)

0 5 6

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

Perancangan Media Promosi Pengenalan Tarian Barongsai Sebagai Akulturasi Etnis Tionghoa dan Indonesia.

0 0 16

PERILAKU KOMUNIKASI DALAM AKULTURASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Kualitatif tentang perilaku komunikasi dalam akulturasi budaya antar etnis Jawa dan etnis Madura di kab Sampang Madura).

0 0 131

Akulturasi Komunikasi Antar Budaya (1)

0 0 4

View of Persimpangan Antara Agama dan Budaya (Proses Akulturasi Islam dengan Slametan dalam Budaya Jawa)

0 0 16

AKULTURASI BUDAYA JAWA DAN BUDAYA ISLAM PADA BANGUNAN MASJID AGUNG DEMAK

0 1 18

PERILAKU KOMUNIKASI DALAM AKULTURASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Kualitatif tentang perilaku komunikasi dalam akulturasi budaya antar etnis Jawa dan etnis Madura di kab Sampang Madura)

0 0 17