Unsur Pendukung Atraksi GAMBARAN UMUM YAYASAN TRIPUSAKA

commit to user 50 seberangnya, sementara deret berikutnya biasanya yang paling sulit tingkat permainannya karena selain tinggi, ditonggak paling ujung biasanya Barongsai akan menyambar daun di bawah untuk disantapnya. Baik untuk permainan Lantai maupun Tonggak, kekompakan antara pemusik dengan penampilan Barongsai serta adegan yang mendebarkan biasanya akan memperoleh tambahan nilai. Sama dengan permainan Lantai, pada permainan Tonggak kedua pemain harus berusaha menampilkan aktivitas seekor Singa yang sedang marah, kaget, sedih, gembira dan lain sebagainya tetapi kesemua adegan itu dilakukan diatas tonggak besi.

C. Unsur Pendukung Atraksi

Dalam pementasan Barongsai dan Liong diperlukan unsur pendukung untuk bisa tampil lebih bagus dan sempurna, yaitu unsur instrument dan peralatan serta unsur taripelakunya. Unsur instrument ata peralatan terdiri atas : 1. Unsur instrument musik a. Tambur dalam bahasa Mandarin disebut Khu baca Gu, sama dengan tambur buatan Jawa kebanyakan dibuat dari sulit SapiKerbau dimainkan dengan dipukul, namun berbeda dengan tambur Jawa kendang yang harus disetel dikencangkan dijemur dihangatkan dulu untuk menabuhnya, maka tambur buatan Cina setiap saat bisa ditabuh dengan suara yang keras, tak perlu dijemur atau dipanaskan dulu. commit to user 51 Tetapi harganya cukup mahal, saat Tripusaka membelinya tahun 2000 untuk ukuran tanggung diameter sekitar 80 cm. b. Simbal dalam bahasa Mandarin disebut Ba baca Pa, terbuat dari Kuningan Tembaga Logam berbentuk bundar seperti pada perlengkapan Drum Band, dimainkan oleh 4 atau 6 pemain. Cara memainkannya dengan saling ditepuk tepukkan antara Ba ditangan kiri dan tangan kanan pemain mengikuti irama Tambur. c. Bende Gong dalam bahasa Mandarin disebut Ling, dimainkan dengan di pukul, untuk Ling permainan Barongsai berbeda dengan pada permainan Liong karena suara Ling Liong lebih terkesan klasik tidak nyaring seperti pada Ling Barongsai, dan dimainkan mengimbangi irama Tambur. d. Ada juga yang melengkapi permainan Liong Barongsai dengan alat musik Suling Terompet, tetapi biasanya hanya untuk Show saja. 2. Unsur peralatan a. Barongsai Sam Sie, yaitu topeng dan kostum Singa yang dipakai oleh 2 pemain digerakkan dengan tangan dan badan, terbuat dari kerangka Bambu atau Rotan dibungkus kertas dan kain, dicat berwarna warni. Pemain depan memegang kepala Sam Sie yang dibelakang memegang badan dan ekor Sam Sie, biasanya pemain belakang berpostur tubuh lebih kuat dan besar sebab ia terkadang harus mengangkat pemain depan saat beratraksi. b. Liong Naga commit to user 52 Yaitu semacam kostum Ular Naga yang terbuat dari kerangka Bambu Rotan yang dihubungkan dengan tali, terbungkus kain lalu dicat berwarna warni, diberi penopang kayu almunium rotan untuk dipegang dan dimainkan pemainnya dengan ketentuan untuk perlombaan panjang minimal 18 meter, diameter badan 35 cm, berat kepala Naga minimal 3 Kg, panjang tongkat minimal 1,5 meter. Liong ini dimainkan oleh 9 orang pemain ditambah 1 pemain yang berperan sebagai pembawa Cu Mustika yang bertugas mengarahkan agar permainan Liong ini kelihatan lebih hidup dan indah. c. Bangku Dibuat untuk melengkapi atraksi Barongsai di pesta pernikahan dan lain-lain yang sifatnya show, karena dalam berbagai perlombaan permainan Bangku tidak dissertakan dinilai. d. Tonggak Pilar Besi Untuk perkumpulan tertentu terutama yang dananya banyak disetiap perlombaan mereka akan membuat panggung dari kayu dibentuk sedemikian rupa untuk dijadikan tempat berpijak dasn ber atraksi para anggota team pemusik. e. Panggung Musik Untuk perkumpulan tertentu terutama yang dananya banyak disetiap perlombaan mereka akan membuat panggung dari kayu dibentuk sedemikian rupa untuk dijadikan tempat berpijak dan ber atraksi para anggota team pemusik. f. Kostum Seragam Pemain commit to user 53 Untuk seragam umum biasanya dibuat sama, dari bahan kaos dengan logo perkumpulan berwarna sesuai identitas perkumpulan tersebut, sedangkan untuk pemusik pada saat Show biasanya berseragam lain, terbuat dari bahan Sutera dan Kain Saten bermotifmodel “Chinese Style” agar lebih menarik dipandang biasanya berwarna Merah, Kuning, Orange, Biru, Hijau dan lain sebagainya. g. Panji Bendera Digunakan sebagai tanda pengenal simbol dari perkumpulan tersebut, biasanya dibuat dari bahan kain sutera saten dengan sablon sulaman dari benang Emas dan lain-lain agar kelihatan lebih indah. Saat perlombaan Panji dan Bendera digunakan dan dipasang dibelakang sebagai back ground penampilan pemusik. Dalam pentas Ritual, biasanya Bendera digunakan mengawali jalannya acara yaitu seorang pemain akan mengibar-kibarkan bendera di depan tempat ibadah arena acara diiringi dengan musik khas sebagai simbolis mengusir membuang hal-hal negatif. 3. Unsur Tari Pelaku Pemain Pendukung dari keberhasilan dan keindahan baik kesenian Liong maupun Barongsai adalah para pemainnya, untuk Barongsai 2 orang pemain sedangkan untuk Liong 9 orang pemain, selain tentunya team musik yang mengiringnya. Para pemain ini harus melewati tahapan tertentu untuk dapat memainkan kesenian ini sampai berhasil dengan baik dan sempurna, yaitu harus dimulai dari berlatih kuda-kuda, pemanasan sebelum memulai latihan dan pentas dan berlatih rutin untuk Group commit to user 54 Tripusaka setiap Rabu, Jumat dan Minggu dari jam 16.00 – 18.30 WIB. Para pemain terdiri dari para remaja berbagai usia, mulai dari usia 8 tahun sampai remaja berusia 25 tahun, selama mau berlatih dengan tekun akan mampu memainkan Liong Barongsai dengan baik. Mereka terdiri dari berbagai Etnis, 40 diantaranya dari suku Jawa Asli, sisanya dari Etnis Tionghwa, agamapun tidak menjadi masalah, ada yang beragama Khonghucu, Kristen, Islam, Budha dan Khatolik. Di bawah bimbingan pelatih, para pemain ini berlatih dengan tekun dan serius sehingga akhirnya mereka mampu beratraksi dengan indah dan sempurna dan meraih prestasi membawa nama harum Perkumpulan maupun kota dan tentunya untuk kebanggaan diri pribadi dengan berhasil mengumpulkan piala, medali dan sertifikat penghargaan. commit to user 55

BAB III PENYAJIAN DATA

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antar Budaya dan Proses Akulturasi Budaya Kaum Urban (Studi Deskriptif Pengaruh Komunikasi Antar Budaya terhadap Pernikahan Adat Aceh sebagai Proses Akulturasi Budaya Kaum Urban Masyarakat Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia)

4 52 132

Akulturasi budaya Betawi dengan Tionghoa : studi komunikasi antarbudaya pada kesenian Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi, Kelurahan Srengseng Sawah

2 34 100

PERAN KESENIAN LIONG DAN BARONGSAI SEBAGAI SARANA ASSIMILASI ANTARA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA (Studi kasus perkumpulan Liong dan Barongsai Tripusaka MAKIN Solo)

0 5 6

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

Perancangan Media Promosi Pengenalan Tarian Barongsai Sebagai Akulturasi Etnis Tionghoa dan Indonesia.

0 0 16

PERILAKU KOMUNIKASI DALAM AKULTURASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Kualitatif tentang perilaku komunikasi dalam akulturasi budaya antar etnis Jawa dan etnis Madura di kab Sampang Madura).

0 0 131

Akulturasi Komunikasi Antar Budaya (1)

0 0 4

View of Persimpangan Antara Agama dan Budaya (Proses Akulturasi Islam dengan Slametan dalam Budaya Jawa)

0 0 16

AKULTURASI BUDAYA JAWA DAN BUDAYA ISLAM PADA BANGUNAN MASJID AGUNG DEMAK

0 1 18

PERILAKU KOMUNIKASI DALAM AKULTURASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Kualitatif tentang perilaku komunikasi dalam akulturasi budaya antar etnis Jawa dan etnis Madura di kab Sampang Madura)

0 0 17